#30

1.5K 173 14
                                    

Zya back! Sedikit info, di chapter ini dan kedepannya ada sedikit perubahan typing. Jadi harap terbiasa ya dengan typing barunya.

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

"Rara," gumam Soodam yang sedang bersantai di balkon apartemennya.

"Udah gue duga si. Secara Jaehyuk anti berdekatan dengan cewek tapi giliran Rara, Jaehyuk mau-mau aja."

"Ck, sial! Gue gak bisa biarin, ini gak adil buat gue. Gimana pun juga gue udah lama suka sama lo, Jae. Bahkan gue rela ngehianatin sahabat gue sendiri demi lo. Tapi sampe sekarang semua itu masih sia-sia. Dan gue gak bakal berhenti sampe lo jadi milik gw! Liat aja," lanjut Soodam berucap dengan nada penuh penekanan. Senyum miringnya terbit, bersiap-siap untuk memulai sebuah permainan baru. Yang menurutnya akan sangat mengasikkan.

"Kita tunggu tanggal mainnya."

💎

Pagi ini, Rara dan juga Jaehyuk akan kembali ke kesibukan mereka sebagai pelajar. Dengan sudah berpakaian seragam rapi, kedua orang itu kini sedang menikmati sarapan yang dimasakkan oleh Rara.

"Udah belum Kak? Ayo berangkat."

"Udah."

Setelah Rara meletakkan piring kotor mereka di tempat pencuci piring. Rara dan juga Jaehyuk langsung bergegas menuju ke sekolah. Ini adalah hari pertama dimana mereka kembali bersekolah setelah liburan panjang, maka alangkah baiknya kalau mereka datang lebih awal dan memilih bangku terlebih dahulu. Perihal piring kotor, biasanya Rara akan mencucinya sepulang sekolah atau setelah selesai makan malam. Agar sekalian saja dengan piring kotor lainnya.

Di tengah-tengah perjalanan, Jaehyuk memberhentikan mobilnya mendadak saat ada yang menghalangi. Jaehyuk membuka kaca mobil untuk menanyakan apa alasan orang itu memberhentikan mobilnya.

"Kenapa?" tanya Jaehyuk sedikit berteriak. Soodam berjalan menghampirinya. "Gue nebeng ya. Mobil gue lagi di servis."

"Pesen taksi kan bisa?"

Soodam mendelik mendengar jawaban dari Jaehyuk. Segitu teganya Jaehyuk dengan dirinya? "Yaelah Jae, lagian kan satu tujuan. Pelit amat."

Belum saja Jaehyuk menjawab. Soodam sudah mendapatkan persetujuan dari Rara untuk ikut bersama mereka. "Masuk aja Kak. Kita bareng."

Soodam sedikit tersentak. Ia kemudian melihat ke arah dalam. Tepatnya di kursi samping kemudi. Ck! Ngapain harus ada Rara sih. Ganggu banget batinnya tak suka. Tangannya ia kepalkan karena kesal. Namun sebaik mungkin, ia mencoba menahan emosinya. Ia tersenyum, lebih tepatnya senyuman terpaksa lalu berterima kasih kepada Rara.

"Makasih Ra, lo baik deh gak kayak ni orang," ucap Soodam menyindir Jaehyuk lalu mulai naik di kursi penumpang.

Sebisa mungkin Soodam menetralkan ekspresinya. Kalau boleh jujur sebenarnya Soodam muak harus bermuka dua seperti ini. Tapi mau gimana lagi, ini sudah menjadi bagian dari permainannya.

Perjalanan yang semulanya adem ayem kini justru menjadi canggung karena adanya Soodam. Soodam yang memang memiliki seribu akal licik di otaknya, langsung menyambar Jaehyuk dengan berbagai macam topik.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang