#24

2K 224 68
                                    

Hallo semua!
Hehe maaf nih Zya baru bisa update lagi.
So langsung aja enjoy to story.

Ekhem warning!

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Usai hari penyiksaan kini tiba hari penentuan. Dimana pada hari ini SMA DIAMOND sedang melaksanakan pembagian rapot kenaikan kelas.

Ramai sekali orang tua murid yang berbondong-bondong datang memenuhi kawasan SMA DIAMOND. Tak terkecuali kedua wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi besan.

Rose dan Jennie tampak berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Dengan berpakaian simpel tapi modis tidak mengurangi kecantikan keduanya.

"Saya ke kelas Jaehyuk ya Rose," ucap Jennie lalu menyimpang ke arah kanan tepat dimana kelas sebelas berada.

Rose mengangguk lalu kembali berjalan menuju kelas Rara berada. Untung saja Rose masih hafal dimana letak kelas 10. Dulu Rose ke kelas 10 untuk mengambil rapot putra sulungnya tapi sekarang ia akan mengambil rapot putri bungsunya.

Rose terkekeh pelan, anak-anaknya sudah semakin dewasa. Rose masih ingat betul dimana dulu sewaktu kecil Rara menolak untuk bersekolah. Alasannya karena Rara tidak mau jauh dari Rose.

Lama kakinya itu menuntunnya untuk berjalan, hingga akhirnya pintu kelas 10 MIPA 2 sudah ada dihadapannya.

"Mama!"

Baru saja hendak masuk, sebuah teriakan membuatnya mengurungkan langkahnya. Rose memutar badannya. Senyuman terbit di bibirnya kala melihat Rara yang berjalan ke arahnya.

"Hai sayang, kamu darimana?"

Rara menyalimi tangan Rose, "Habis dari kantin Ma."

Rose mengangguk. "Yaudah kalo gitu mama mau masuk dulu. Penasaran sama nilai kamu. Awas aja kalo jelek." Rara mendelik kala Rose memelototinya. Dasar emak emak satu itu selalu saja. Dipelototi balik nanti nangis.

Di kira Rara ga takut apa melototin mama balik. Ya takut lah! Bisa bisa bye bye KK batin Rara menggerutu.

Setelah Rose masuk, Rara kembali melangkahkan kakinya menuju kantin. Niat awalnya kesini memang hanya untuk menemui mamanya. Setelah mendengar jika mamanya sudah sampai, Rara langsung bergegas menuju ke kelas.

Di kantin para penebak jawaban cap cip cup sedang melakukan ritual agar nilai-nilai mereka tidak membangkitkan emosi emak emak.

"Wahai nilai-nilaiku baguslah engkau, kalau engkau bagus i'm promise i will kiss you."

Yedam menyenggol lengan Jeongwoo. "HEH DUGONG! Ga elit banget doa lo. Giliran gw, dengerin baik baik ekhem."

"Teruntuk nilai, baguslah kamu. Karena kalau kamu tidak bagus ga temenan kita."

"Lebih ga elit mainnya ngancem," sewot Jeongwoo.

"Bang, lo ga usah ngancem aja nilai lo dah bagus kali," timpal Junghwan.

Memang benar, tanpa Yedam mengancam pun. Nilai nya itu sudah jauh dari kata bagus. Cowok berinisial Y dilanjuti E lalu ditambah D, dilanjutkan lagi dengan huruf A, dan terakhir M itu selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya.

"Tetep aja sekarang gw ga percaya diri." Yedam menyahut lalu kembali melanjutkan acara doanya.

Mau heran tapi sudah tidak aneh lagi karena mereka Treasure. Grub band yang menggunakan topeng cool di atas panggung namun aslinya seperti monyet lepas kandang.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang