#47

475 46 1
                                    

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote and comment!
.
.
.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, siang ini Jaehyuk kembali melangkahkan kakinya memasuki kantin yang kini ramai dipadati siswa siswi. Dengan raut datarnya, ia berjalan tegap menghampiri teman-temannya yang sedang asik menyantap makan siang mereka di meja pojok kantin, tempat langganan mereka. Sedangkan disisinya, Jeongwoo masih setia mengikutinya dengan wajah tengil yang terpampang nyata, membuat Haruto yang tak sengaja bersitatap membuang muka geli.

"Wahh anjir lo pada mah! Kan tadi gue udah pesen buat tungguin kita makannya, malah nyomot duluan. Emang dasar muka-muka fake friend kalian!" Jeongwoo berkacak pinggang. Ia menatap satu persatu teman-temannya yang sama sekali tidak berniat meresponnya. Menganggap ucapan Jeongwoo barusan hanya sekadar angin lalu. Bahkan Haruto yang biasanya sewot pun, memilih bersikap acuh.

Merasa tak ada yang peduli, Jeongwoo kembali buka suara, "Eh ini gue lag-"

Namun, belum selesai cowok itu berucap, Yedam dengan sigap segera menimpali, "Diem Woo gue siram cabe nih mulut lo," ucapnya sembari mengangkat satu mangkok cabe bakso.

Mendengar itu Jeongwoo bergidik, ia menunjukkan cengirannya sembari mengangkat dua jari dengan canggung. "Hehe diem nih gue."

Lantas ia segera menduduki bangku kosong yang ada dihadapannya. Sedangkan Jaehyuk sedari tadi sudah anteng duduk pada kursinya. Memang pada dasarnya Jeongwoo saja yang sedari tadi banyak drama.

Setelah dirasa kedua orang itu adem ayem, Yedam segera menyodorkan 2 mangkuk bakso yang tadi sempat mereka pesan. Tentu saja hal itu membuat Jeongwoo kegirangan, ia segera menyambut bakso itu dengan tidak santainya. "Akhirnya perut gue kedatangan tamu!"

Melihat itu, Jaehyuk geleng-geleng kepala, antara pusing dan lelah dengan sikap Jeongwoo yang kelewat absurd itu. Matanya kemudian mengedar guan mencari keberadaan seseorang. Hingga akhirnya berhenti tepat pada satu titik. Dan kemudian beralih pada titik yang lain. Begitu dekat, membuat cowok itu tersenyum dalam diam. 

"Woi bang Jae! Gak makan lo?"

Ucapan Junghwan barusan membuatnya tersentak. Jaehyuk menatap Junghwan sekilas, lalu mulai melahap sesendok bakso ke dalam mulutnya. "Makan nih."

"YAHHH kirain gak mau, baru aja mau gue mintain," ucap Junghwan kecewa.

Jaehyuk hanya bisa tersenyum kecil, teman-temannya memang adalah mood boosternya. Hingga tak lama terdengar suara bisikan di sebelahnya yang membuat ia menoleh.

"Psst psstt bang, nanti aja lah ya. Abis gue makan bakso dulu, laper gue bang. Nih perut gue masih keruncungan." Jeongwoo memelas, sembari memperdengarkan suara perutnya.

Jaehyuk mengangguk. Ini memang bukan waktu yang tepat untuk melancarkan rencananya, melihat seseorang di meja lain yang masih asyik menikmati makanannya.

Jawaban itu lantas membuat Jeongwoo tersenyum senang, kemudian kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Tak terasa sepuluh menit berlalu. Masing-masing dari mereka bahkan telah menyelesaikan kegiatan makannya. Jaehyuk yang merasa bahwa ini waktu yang tepatpun, segera memberi kode pada Jeongwoo.

Mendapat tepukan di bahu, Jeongwoo yang sedang bercanda dengan Haruto itu pun sontak menoleh. "Sekarang, bang?" tanyanya seolah mengerti apa yang dimaksud Jaehyuk.

Jaehyuk mengangguk, kemudian bangkit dari duduknya.

"Mau kemana, bang?" Junghwan yang menyadari hal itu lantas langsung menodongkan sebuah pertanyaan.

Jaehyuk menunjuk meja yang berada tak jauh dari mereka menggunakan dagunya, "Nyamperin istri," jawabnya santai kemudian melenggang pergi dari sana tanpa mendengar teman-temannya yang kini meledeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang