#35

1.4K 157 14
                                    

Hai pren!
Sorry Zya gak nepatin janji buat update kemarin-kemarin.
So tanpa menunggu lama langsung aja ya!

...

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Satu minggu berlalu sejak kejadian di rooftop kemarin. Dan sepertinya selama satu minggu ini pula masalah sedang berbaik hati kepada Rara hingga memilih tak mengganggunya.

Namun justru kali ini Sieun yang sedang mengalami masalah. Bagaimana tidak, saat ini cewek itu sedang berjalan tanpa tau arah tujuan. Sieun tersesat, berjalan linglung kesana kemari seperti orang gila. Dan sialnya di saat seperti ini ponselnya itu sempat-sempatnya mati, kehabisan daya.

"Dasar kampret!"

Sieun mengumpat. Cewek itu terus saja menggerutu dengan bibir yang mencebik lucu. Ini semua karena Jihoon. Cowok itu dengan tega meninggalkan dirinya sendirian saat sedang asik memilih buku. Bilangnya hanya sebentar namun sudah dua jam cowok itu tak kunjung kembali. Lihat saja, dirumah nanti Sieun akan mengadu kepada tantenya.

Sebenarnya Sieun benci menjadi kang kadu, tapi saat ini ia sangat ingin sekali melihat wajah jelek Abang sepupunya itu yang di marahi oleh tantenya. Pasti bakalan seru. Lumayan tontonan gratis sekaligus karma karena telah meninggalkan dirinya.

Sieun memandang sekitarnya, mencoba mengingat-ingat jalan menuju rumah tantenya. Cewek itu menggerutu kesal karena tempat di sekitarnya yang sangat asing dimatanya. Sebenarnya Jihoon membawanya ke toko buku di daerah mana!

Ah rasanya Sieun ingin segera bertemu dengan Jihoon dan mencabik-cabik wajahnya hingga tak berbentuk. Sangat mengerikan namun dapat memuaskan.

"Tuh orang memang gak punya otak!"

Sieun kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sesekali cewek itu bertanya kepada orang-orang yang ia jumpai. Namun mendapat jawaban gelengan kepala karena alamat yang Sieun sebutkan tidak lengkap.

"Kak Jihoon sialan. Ini gue harus gimana anying! Masa iya jadi gelandangan." Sieun menghentakkan kakinya dengan kesal. Hingga menarik beberapa pejalan kaki lainnya untuk menatapnya aneh.

"Cantik-cantik kok gila."

Mata Sieun melotot tak terima. Cewek itu kemudian menatap sinis pejalan kaki yang mengatainya. "Pengen mati?!" ancam Sieun galak. Membuat si pejalan kaki tadi bergidik takut hingga ngacir menjauhinya.

Salah sendiri mencari masalah dengan cewek galak bin ketus seperti Sieun. Jika tadi dia berani menjawab, sudah Sieun pastikan dia pulang mampir dulu ke rumah sakit untuk menyetor nama sebagai pasien. Berani mengusik berani menanggung resiko. Itulah Sieun.

Lelah berjalan tak tentu arah, Sieun memilih duduk di bangku trotoar. Harap-harap saja jika ada kenalannya yang lewat untuk di mintai tolong.

Dan sepertinya keberuntungan memang sedang berpihak kepadanya. Sebuah motor berhenti di hadapan Sieun membuat alis cewek itu tertaut bingung.

Helm fullface cowok itu terbuka menampilkan wajah tampan dari seorang Watanabe Haruto.

"Lo ngapain di sini?" tanya Haruto. Tadi dari kejauhan, Haruto tak sengaja melihat Sieun seperti orang yang sedang kebingungan. Karena Haruto adalah cowok yang baik hati dan tidak sombong, alhasil ia memilih untuk menghampiri Siuen. Kasihan wajahnya terlihat seperti ingin menangis.

"Nyasar."

Jawaban singkat itu mampu membuat Haruto menyemburkan tawanya. Membuat Sieun menatapnya heran. Memangnya ada yang lucu dengan jawabannya?

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang