#45

525 46 10
                                    

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote and comment!
.
.
.

Udara pagi masuk menembus sela-sela jendela sebuah apartemen, menyapa sepasang suami istri yang saat ini masih setia berpelukan menikmati indahnya alam mimpi yang menenggelamkan keduanya di alam bawah sadar.

Mata Rara mengernyit pelan ketika merasakan sinar matahari pagi yang mulai menelusup masuk ke dalam netranya. Gadis itu menggeliat, ia semakin menenggelamkan kepalanya di dalam dekapan hangat Jaehyuk.

Merasakan adanya pergerakan, Jaehyuk yang semulanya masih tertidur, kini perlahan mulai membuka matanya. Matanya itu menyipit ketika merasakan silaunya matahari pagi yang begitu menusuk. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk. Sementara tangannya itu sibuk bergerak mencari benda pipih yang semalam ia letakkan di atas nakas.

Merasakan tekstur benda pipih itu, Jaehyuk segera menariknya lalu melihat jam yang tertera disana.

06.04

Jaehyuk menghela nafas, ia kembali meletakkan ponselnya ke atas nakas kemudian kembali merapatkan pelukannya. Ia menunduk memperhatikan bagaimana istrinya itu masih tertidur dengan tenang di dalam pelukannya. Tanpa sadar, bibirnya itu terangkat membentuk sebuah senyuman. Pagi ini adalah pagi yang indah.

Jaehyuk mengecup pelan puncak kepala Rara kemudian mengelus surai itu dengan sayang. "Ra, ayo bangun," bisiknya dengan suara serak khas bangun tidur. Suara yang dapat membuat kaum hawa menjerit dibuatnya.

Rara menggeliat pelan. Namun, bukannya terbangun, gadis itu justru semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Jaehyuk kemudian kembali tertidur.

"Ra bangun dulu, mau sekolah kan." Jaehyuk kembali mencoba membangunkan dengan lembut. Tangannya yang masih bertengger di atas kepala Rara terus mengelusnya dengan pelan. Hanya Rara yang bisa membuatnya menjadi cowok lembut seperti ini. Kalau di luar sana, jangan harap ia akan bersikap seperti ini kepada siapapun selain Rara.

Di dalam pelukannya, Jaehyuk dapat merasakan bahwa gadis itu menggeleng, "Bangun Ra, mau gue tinggalin?"

Berhasil, ancaman itu mampu membuat Rara perlahan mendongakkan kepalanya, wajah kantuknya terlihat sangat polos dan menggemaskan di mata Jaehyuk. "Kak Jae jahat banget." Bibirnya mencebik lucu dengan matanya yang masih terpejam belum menerima hadirnya cahaya pagi.

Tangan Jaehyuk terangkat mencubiti pipi Rara, kemudian beralih mencubiti hidungnya. Rasanya cowok itu ingin sekali menggigit Rara sekarang juga. Ia sungguh tidak tahan melihat kelucuan ini. Jaehyuk jadi gemas sendiri.

"Ishh kak Jae Rara gak bisa nafas." Rara menepis tangan Jaehyuk. Gadis itu menggerutu. Kini matanya sudah seratus persen terbuka. Ia langsung menatap tajam Jaehyuk.

Jaehyuk hanya terkekeh membuat Rara semakin merasa kesal. "Makanya bangun, sayang."

Bukannya bangkit untuk duduk lalu bersiap, Rara justru mendongak dengan bibir yang sengaja ia monyong-monyongkan.

Jaehyuk yang sama sekali tidak mengerti hanya menatap bingung, "Apa?"

"Morning kiss!" seru Rara girang kemudian kembali mempertahankan bibir monyongnya.

Sesaat Jaehyuk hanya diam, sebelum akhirnya ia tersenyum kecil. Dikecupnya seluruh sisi wajah Rara dengan penuh kasih sayang. Bermula dari keningnya, kedua mata Rara, hidung lalu terakhir kecupan singkat pada bibir Rara.

Mendapat perlakuan seperti itu, Rara merasakan jantungnya berdetak hebat. Darah mendadak berdesir deras di seluruh tubuhnya. Gadis itu tersenyum senang kemudian kembali memeluk tubuh Jaehyuk dengan wajah yang merah menahan malu.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang