#44

512 51 7
                                    

Happy Reading✨
Jangan lupa vote and comment!
.
.
.

Bel pulang berbunyi menggema di seluruh penjuru sekolah, murid-murid kini bergantian mulai berhamburan keluar dari kelas mereka tercinta. Raut senang tercetak jelas di wajah mereka. Namun, ada juga yang sudah lemas dan lesu karena seharian harus mendengarkan materi yang membosankan. Apalagi jika bertemu dengan guru yang mengajar seperti mendongeng. Apa tidak mengantuk itu isi kelas.

Setelah Pak Chanyeol keluar dari kelas, Jaehyuk segera merapikan bukunya dan ikut beranjak dari sana. Seperti biasa tangan kirinya ia selipkan di saku celananya sehingga menambah kesan cool cowok itu. Sedangkan tangan lainnya sibuk bermain ponsel untuk mengabari seseorang.


Bocil

nnti pulg brg Sieun dulu|
gue ada urusan bntr|
siap-siap|
gue jemput balik k aprt|

|okeyy kak siapp jangan
lama lama yaaa

iya ga lama sayang|


Jaehyuk tersenyum tipis, sangat tipis membayangkan reaksi Rara di seberang sana. Setelah mengetikkan pesan balasan itu, ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Ia menatap ke sekeliling kemudian menepuk pundak Mashiho yang berada disebelahnya, "Gue duluan."

Alis Mashiho terangkat, "Gak ke basecamp dulu?" Tanyanya ketika mendapati temannya itu seperti terburu-buru. Tidak biasanya.

"Nyusul."

Tanpa berbasa-basi lagi, Jaehyuk segera pergi meninggalkan Mashiho dan raut bertanyanya. Kali ini ia berniat untuk menemui seseorang yang semoga saja dapat menjawab semua pertanyaan yang berputar di kepalanya. Cowok itu benar-benar pusing memikirkan berbagai teror yang selalu ia dapatkan akhir-akhir ini. Bukan hanya dia, tapi sang istri, Rara juga sudah menjadi korban untuk beberapa kali. Ia sungguh geram. Rasa ingin mengetahui mengapa teror itu selalu muncul dan siapa biangnya semakin besar di dalam dirinya.

Deruman motor sport itu memelan ketika mulai memasuki area parkir sebuah cafe. Jaehyuk membuka helmnya, ia berdiam disana sejenak untuk merapikan rambutnya melalui kaca spion.

Matanya menelusuri ke dalam cafe. Namun, tidak berhasil menemukan presensi seseorang yang ia cari. Cowok itu turun dari atas motornya lantas mulai melangkah memasuki cafe dengan mata yang sibuk mengedar ke setiap sudut ruangan. Mendapati yang ia cari, ia langsung bergegas menemui orang itu.

"Gue perlu bicara sama lo," ucap Jaehyuk tanpa berniat menyapa terlebih dahulu.

Orang itu dan teman-temannya mendongak, ia tersenyum miring ketika melihat siapa yang tiba-tiba berada di hadapannya. "Wihhh mau ngapain lo disini?"

Jaehyuk menatapnya malas, ia tak suka berbasa basi. "Gue perlu bicara." Kemudian cowok itu berbalik dan pergi dari sana.

Lucas yang mengerti bahwa Jaehyuk ingin ia mengikutinya, lantas bangkit dan berjalan di belakang cowok itu. Hingga kini sampailah keduanya di luar cafe yang panas karena matahari terus menyorot dengan sayang.

"Mau apa lo?" Lucas yang pertama membuka suara. Dengan bersedekap dada ia menatap menantang seseorang yang masih membelakanginya itu.

Mendengar itu Jaehyuk berbalik, "Nomor asing itu, lo?" Tanya Jaehyuk to the point membuat Lucas mengerutkan alisnya.

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang