#31

1.3K 163 13
                                    

Happy Reading ✨
Jangan lupa vote dan comment
.
.
.

Di pagi hari yang cerah ini, Rara justru harus terkena sial karena lupa membawa baju olahraganya. Alhasil saat ini Rara di berikan hukuman untuk hormat di tiang bendera sampai jam olahraga usai. Dan yang paling Rara benci, sepertinya matahari mendukung keputusan Pak Han selaku guru olahraga mereka. Begitu juga awan yang tidak berniat membantu Rara untuk menutupi matahari yang sangat panas. Rara sangat kesal.

Keringat sudah bercucuran di wajahnya tapi tanda-tanda pergantian jam belum juga ada. Rara jadi menyesal kenapa tadi ia bisa melupakan pakaian olahraganya.. Ck ini semua karena Rara yang lupa menyetel alarm semalam. Alhasil ia dan juga Jaehyuk kesiangan dan berakhir teburu-buru yang membuat ia melupakan pakaian olahraganya. Ada-ada saja memang.

"SEMANGAT BESTIEKU!"

Rara melotot ketika mendengar teriakan Wony yang sedang mengejek dirinya. Rara celingak-celinguk mencari keberadaan Wony. Ternyata temannya itu sedang enak-enakan nya duduk di kantin bersama Arin dan juga Sieun. Pasti sekarang mereka di beri waktu istirahat sebelum jamnya oleh Pak Han karena selesai berolahraga. Kebetulan jarak kantin dan lapangan cukup dekat, jadi Rara bisa melihat keberadaan mereka bertiga yang sialnya cukup menjengkelkan di matanya.

Ingin sekali rasanya Rara berlari kesana dan memesan es untuk melegakan tenggorokannya yang kering. Tapi itu mana mungkin. Bisa-bisa nanti hukumannya semakin di tambah sama Pak Han. Gak dulu deh Rara jera.

Saat sedang asik membayangkan es-es yang seger, Rara kembali di buat melotot saat Wony yang dengan tidak ada adabnya meminum es ala-ala yang ada di iklan. Sebenarnya Wony sengaja melakukan itu agar Rara melihatnya dan menjadi kesal.

"ES JERUK MANISNYA NYEGERIN!" teriak Wony meniru suara yang ada di iklan. Arin dan Sieun di buat geleng-geleng kepala melihat tingkah Wony yang senang membuat kesal temannya. Tapi giliran di gituin balik, nangis. Ngadu nanti sama ayang bebnya.  'Ayang mereka jahat.' Idih Sieun geli sendiri membayangkannya.

Akhirnya saat yang di tunggu Rara tiba. Bel berbunyi. Hukumannya selesai. Dengan tak santainya ia berlari ke arah kantin untuk menyelesaikan dua tujuan. Pertama untuk beristirahat dan menghujani tenggorokannya dengan air es. Dan kedua untuk memberikan balasan kepada Wony yang sudah mengejeknya. Rara jadi dendaman.

"B-bu pesen es jeruk satu ya." Rara berucap ngos-ngosan. Nafasnya memburu sehabis berlari.

Setelah menerima pesanannya dan meminumnya hingga tandas. Kini Rara ingin melakukan tujuan keduanya. Rara berjalan ke arah Wony dan detik itu juga teriakan Wony keluar.

"AMPUN RA! SAKIT WOI!"

Bagaimana tidak. Rara tiba-tiba saja menjewer telinganya yang tidak bersalah. Berkali-kali Wony mencoba melepaskan jewerannya tapi gagal. Rara menjewernya dengan sangat kuat. Seperti memiliki dendam kesumat terhadapnya.

"Durhaka lo sama yang lebih tua!" kesal Wony mengusap telinganya yang sudah memerah. Kasihan sekali telinga malang ini. Yang salah mulut yang kena telinga. Tidak adil sekali hukum perinderaan ini.

"Salah lo. Siapa suruh ngeledekin gue!" balas Rara tak terima.

"Gue bercanda kali, baperan amat," ucap Wony acuh.

"Memang ya sekalinya ada kata baperan kata maaf udah gak berguna."

Wony dan Arin meringis mendengar penuturan Sieun. Memang benar adanya. Semenjak ada kata 'baperan' kata 'maaf' seperti tidak berguna. Biasanya setelah mengejek atau bercanda bilangnya gini 'Maaf cuma bercanda' tapi sekarang jadi gini 'Bercanda doang, baperan amat'. Nah!

Wony menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Maaf ya Ra."

Awalnya Rara masih menatap sinis namun kemudian ia memutar bola matanya malas. "Gue maafin."

Di Jodohin | Yoon Jaehyuk [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang