Sebelum usia kandungannya lebih dari tujuh bulan, Lesti dan Billar sudah lama merencanakan babymoon ke Turki, negara yang sama sama ingin dikunjungi. Lesti dan Billar memboyong tim beserta keluarga mereka untuk ikut trip ke Turki.
Mereka berada di kursi bisnis, yang mempunyai fasilitas yang nyaman untuk para penumpangnya.
***
Tak terasa sepuluh jam sudah berlalu, akhirnya mereka sampai di Istanbul, Turki. Rasanya lega dan bersyukur karena sudah sampai dengan selamat."sayang bangun kita udah nyampe," Ujar Lesti membangunkan Billar yang masi tertidur.
"iya sayang," Jawab Billar yang masih setengah sadar.
"yuk kebawah, pramugarinya udah nyuruh kita turun sayang," Kata Lesti.
"oke ayo," Billar langsung berdiri dan hendak turun dari pesawat.
Mereka berdua beserta keluarganya turun dari pesawat dan langsung bisa menghirup udara Turki yang dingin.
"yeayyy Turki!!" Girang Lesti.
"sayang, jangan terlalu lincah kamu tuh yaa!" Kata Billar mengingatkan.
"hehehe maaf, abisnya dede terlalu excited, ini negara impian dede dari dulu, waktu itu dede cuma bilang Turki turunan kidul, eh sekarang bener bener udah bisa menghirup udara Turki," Tutur Lesti.
"nah itulah kenapa kita harus berucap yang baik-baik, karena ucapan adalah do'a," Jawab Billar.
"makasi kakak, udah ajak dede kesini," Kata Lesti.
"Seneng kamu sayang?" Tanya Billar.
"Seneng banget MaasyaAllah," Ucapnya tak berhenti bersyukur.
"Dede gak sabar deh pengen naik balon udara di Cappadocia," Ungkapnya.
"Ayo sayang, kita naik mobil dulu ke hotel," kata Billar.
Mereka semua pun berangkat menuju hotel yang akan mereka tempati. Semua sudah dipersiapkan sejak dari Indonesia, jadi tinggal menempati saja.
***
Beberapa hari kemudianSeusai melaksanakan salat subuh, leslar beserta keluarga dan tim menuju ke Cappadocia dan berniat untuk naik balon udara.
Sesampainya disana, ternyata ada pernyataan yang mengejutkan, bahwa Lesti tidak bisa menaiki balon udara karena sedang mengandung. Padahal dia ingin sekali naik balon udara, namun apalah daya kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Lantas tumbuh rasa kecewa di benak Lesti, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"sayang, jangan sedih yaa," Ucap Billar memeluk dan menenangkan.
"agak nyesek aja sih kak, enggak sedih banget kok," Ucapnya.
"kakak nemenin kamu di mobil ya? Biarin aja mereka naik balon udara," Pungkas Billar.
"sayang gak boleh gitu dong, gapapa kakak naik aja kasian tim udah pada nungguin tuh," Ujarnya melihat tim yang sedang menunggu Billar menenangkan Lesti di mobil.
"tapi sayang..." Elaknya
"Udah sayang, gak enak sama mereka kasiann, emang kakak gak kasian sama mereka?" Tanya Lesti.
"hmm oke oke kakak temenin mereka, kamu disini baik-baik yaa," Jawab Billar.
"iya sayang, gih sana udah pada nungguin," Kata Lesti mengusap air matanya.
Billar pun menciun kening istrinya dan menghampiri tim beserta keluarganya yang sudah menunggu dia.
Sementara Lesti hanya bisa menangis melihat mereka menaiki balon udara, pasalnya dia kecewa karena tidak bisa naik balon udara.
Billar yang dari kejauhan melihat itu merasa iba kepada sang istri. Hatinya cemas tak karuan memikirkan perasaan istrinya.
Balon udara sudah sampai di bawah, kemudian Billar menghampiri Lesti dan mengajak Lesti naik balon udara sebentar hanya sekedar untuk dokumentasi.
"sayang ayo cepett naik balon udara buat foto doang," Ucap Billar.
"beneran?" Tanya Lesti memastikan.
"iya sayangg, ayoo!" Ajaknya.
Kemudian Lesti pun naik balon udara dan mendokumentasikan momen yang membahagiakan ini.
"seneng kamu sayang?" Tanya Billar.
"seneng dong," jawab Lesti.
Bahagia rasanya ketika melihat orang yang kita cintai lebih bahagia, itulah yang dirasakan Billar ketika melihat Lesti kembali bahagia .
KAMU SEDANG MEMBACA
Suratan Takdir (Revisi)
Teen FictionNOTES: LAGI REVISI JADI MASIH ACAK ACAKAN! *** sebagai dua orang insan yang ditinggal nikah oleh orang orang yang paling mereka sayang, pastinya tersimpan dalam lubuk hati yang paling dalam itu rasa kecewa, namun satu hari kemudian, rasa kecewa itu...