Tak lama setelah Billar dan keluarga bersilaturahmi ke rumah Lesti, Billar langsung mengajak keluarganya lagi untuk mengkhitbah Lesti pada akhir bulan Desember.
Kedua keluarga besar itu menggunakan baju yang seragam, supaya terlihat kompak. Mereka menggunakan baju berwarna putih, dibalut dengan outer yang bermotif bercak hitam.
"assalammu'alaikum," Terdengar dari depan pintu rumah Lesti, keluarga Billar sudah datang.
"wa'alaikumussallam," Lesti membukakan pintu untuk keluarga Billar dan mempersilakan mereka semua masuk.
"ayo masuk ibu, papa, kakak, semuanya," Kata Lesti mempersilakan.
Setelah dipersilakan oleh tuan rumah, keluarga Billar pun masuk ke rumah Lesti dan langsung duduk di tempat yang sudah disediakan.
Tak perlu waktu lama, keluarga Billar menyampaikan niatnya yang datang kembali ke rumah Lesti. Seperti biasa yang menjadi perwakilan dari keluarga Billar, adalah pak Een. Maka beliau menyampaikan niatnya tersebut.
"assalammu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya kita bisa berkumpul dan bersilahturahmi kembali dalam keadaan sehat wal a'fiat. Tak lupa salawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad sallallahu a'laihi wassallam. Kedatangan kami kembali kesini adalah tak lain dan tak bukan untuk mengkhitbah putri bapak Endang Mulyana, yang bernama Lestiani untuk anak kami Muhammad Rizky, bagaimana?"
Lalu, dijawab oleh pihak keluarga Lesti, yaitu pamannya.
"ya assalammu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, saya disini sebagai pamannya Lesti dan perwakilan dari keluarga Lesti akan menjawab maksud dari niat baik Billar sekeluarga, namun disini saya kembalikan lagi kepada Lesti, selaku orang yang mempunyai maksud. Gimana de khitbahnya Muhammad Rizky, kamu terima?"
Tidak langsung menjawab, Lesti menoleh kepada kedua orang tuanya terlebih dahulu, dan kedua orang tuanya mengangguk setuju, barulah Lesti ikut mengangguk dan menjawab.
"iya," Jawabnya singkat, disertai anggukan.
"alhamdulillah,"
Jawaban singkat dari Lesti berhasil menenangkan hati Billar, dan itu artinya kini Lesti telah menjadi calon istrinya.
Dengan rasa bahagia, ibu Dewi memasangkan cincin di jari manis Lesti sebagai pertanda bahwa Lesti sudah bertunangan.
Setelah cincin tersebut dipasangkan, Billar menghampiri Lesti dan tersenyum padanya. Tak lupa momen itu pun diabadikan, Lesti dan Billar berfoto dengan Lesti yang menunjukkan cincin di jari manisnya.
"makasih sayang," Ucapnya pelan.
Lesti tersenyum sambil terus memandangi cincin yang dipasangkan oleh ibu Dewi, ibunda Rizky Billar.
Acara dilanjutkan dengan foto-foto dua keluarga besar, setelah itu mereka menyantap makanan yang sudah disediakan tuan rumah.
Sambil makan, kedua belah pihak keluarga saling pendekatan satu sama lain, supaya bisa saling mengenal dan memahami karakter masing-masing.
Billar dan Lesti duduk berdua di sofa sambil melihat kedua belah pihak keluarga yang semakin hangat dan akrab.
"alhamdulillah sayang selangkah lagi," Ujar Billar.
"alhamdulillah makasih sayang udah mencintai dede dengan tulus dan insyaallah menjadikan dede sebagai istri kakak. kita sama-sama belajar yaa, kakak belajar untuk menjadi suami yang baik, dan dede belajar untuk menjadi istri yang baik," Kata Lesti.
"iya sayang, bismillah semuanya dilancarkan tanpa ada hambatan apapun,"
"aamiin," Ucap Lesti tersenyum.
"udah gak sabar kakak sayang," Ungkapnya.
"gak sabar apa kak?" Tanya Lesti.
"gak sabar duduk di pelaminan sama kamu," Ujar Billar.
Lesti pun tersenyum, dan menjawab "sabar dong sebentar lagi hehe,"
"kakak ngebayangin kehidupan kita nanti ketika sudah menikah dan mempunyai anak, duh lucu kali yaa," Billar berkhayal kehidupannya bersama Lesti kelak.
"semoga bahagia terus, aamiin," Kata Lesti
KAMU SEDANG MEMBACA
Suratan Takdir (Revisi)
Novela JuvenilNOTES: LAGI REVISI JADI MASIH ACAK ACAKAN! *** sebagai dua orang insan yang ditinggal nikah oleh orang orang yang paling mereka sayang, pastinya tersimpan dalam lubuk hati yang paling dalam itu rasa kecewa, namun satu hari kemudian, rasa kecewa itu...