1. GURUKU JODOHKU

3.1K 81 18
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Halo semuanya, apa kabar?

Selamat datang dicerita "GURUKU JODOHKU." aku harap kalian bisa ikuti cerita ini sampai tamat yaa.

Cerita ini adalah cerita kedua aku, sebelumnya aku bikin cerita judulnya "ALBERGA" kalau kalian tertarik baca juga cerita pertamaku itu yaa, jangan dibaca doang tapi vote dan komen juga, oke ^^

Jangan lupa untuk vote dan komen disetiap part nya.

Selamat membaca...

---🍓🍓🍓---

"Kenapa sih lo suka banget bikin muka sendiri luka-luka kayak gini?!" tanya Freya ketus seraya mengobati sudut bibir kekasihnya.

Beberapa menit yang lalu Freya, mendapat kabar dari salah satu teman Deon kalau pacarnya terluka karena tawuran dengan musuhnya. Mendapat kabar itu, dengan cepat Freya bergegas menuju apartemen Deon, Freya harus pergi dari rumahnya sendiri dengan cara diam-diam. Freya benar-benar seperti maling tadi.

"Senyum-senyum lagi, gue lagi marah sama lo!" hardik Freya yang mendapati pacarnya malah tersenyum.

"Lo marah kayak gini tambah lucu, jadi pengin cepet-cepet nikahin lo deh." kekeh Deon sambil mencubit kedua pipi Freya.

"Aduh... Issh, sakit bego jangan diteken." omel Deon lalu memegang luka disudut bibirnya yang tadi sengaja gadisnya tekan.

"Ngomong doang yang digedein, buktinya gak ada." sindir Freya memutar bola matanya malas.

Mendengar penuturan Freya, seketika raut wajah Deon berubah menjadi datar. Cowok  yang terkenal sebagai siswa nakal disekolahnya ini membuang napasnya lelah.

"Gimana gue mau cepet nikahin lo, orang tua lo aja gak suka sama gue." kata Deon, ada rasa sesak didadanya saat mengatakan itu. Padahal Deon dan Freya sudah berpacaran sejak kelas sepuluh Sma tapi sampai detik ini kedua orangtua Freya sama sekali tidak setuju dengan hubungan mereka.

Freya menjatuhkan kedua bahunya, kepalanya menunduk dalam. Melihat raut kesedihan dari Freya, dengan cepat Deon membawa tubuh mungil Freya dalam dekapannya. Tangan kekar Deon perlahan mengusap rambut Freya lembut, berusaha untuk menenangkan.

"Jangan sedih," pinta Deon, "gue akan berusaha terus untuk dapat restu dari orang tua lo." lanjut Deon sambil meletakan dagunya dipuncak kepala Freya.

Freya yang menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Deon langsung mengangkat pandangannya, netra mereka beradu.

"Beneran?" tanya Freya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Deon mengangguk, "beneran."

"Tapi lo tahu sendiri orangtua gue kayak gimana, pasti susah buat lo dapatin restu itu." kata Freya lesu, gadis bersurai hitam itu membuang mukanya.

Deon menangkup wajah Freya, netranya menatap dalam manik Freya yang sudah berlinang air mata. Ibu jari Deon terangkat untuk menghapus jejak cairan bening itu perlahan.

"Semuanya tentang waktu, gue yakin suatu saat nanti pasti hubungan kita akan disetujui oleh orangtua lo." ucap Deon penuh keyakinan.

"Janji ya, Yon. Lo jangan sampai nyerah ditengah jalan." ujar Freya penuh harap.

"Gue janji, sayang." Setelah itu Deon kembali memeluk Freya sesekali cowo bermarga Ravindra itu mengecup puncak kepala Freya.

*****

"Pulang sana, takut nanti ketahuan mamah sama papah." kata Freya setelah turun dari motor besar milik Deon.

Freya tidak bisa berlama-lama di apartemen Deon, Freya takut ketahuan oleh mamah dan papahnya kalau pergi terlalu lama.

GURUKU JODOHKU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang