Tidak terasa kini pernikahan Ezza dan Freya sudah tepat satu bulan, selama satu bulan ini juga mereka lewati seperti biasanya. Hubungan Freya dan Deon yang masih berlanjut dan Deon yang belum mengetahui fakta kalau sebenarnya Freya sudah menikah.
Freya menyembunyikan hubungannya dengan Ezza begitu rapi, begitu juga dengan Deon yang juga punya cewek lain di belakang Freya.
Lucu sekali, yang satu menyembunyikan suami dan yang satu lagi menyembunyikan selingkuhan.
"Bapak berangkat duluan aja, saya nanti sama Deon." kata Freya setelah selesai sarapan.
Ezza langsung mengangkat pandangannya, "kamu sama saya, kenapa harus sama Deon." balas Ezza, ada rasa tidak suka dihatinya saat Freya lebih memilih pergi bersama cowok lain.
"Saya mau berangkat bareng pacar saya." ucap Freya enteng tanpa memperdulikan perasaan Ezza.
"Saya suami kamu."
"Suami karena perjodohan."
"Jadi, kamu gak suka sama perjodohan ini?"
"Sejak awal saya sudah tidak setuju, tapi karena desakan orangtua yang akhirnya membuat saya setuju." jelas Freya menatap manik Ezza.
Ezza tertegun mendengar penuturan Freya, apa sekarang dirinya tidak ada artinya lagi bagi gadis itu. Padahal dulu, Freya yang meminta untuk selalu bersama dengan Ezza. Tapi, lihatlah sekarang Freya lebih memilih pacar daripada suaminya.
"Apa kamu tidak ingat saat kita kecil dulu, kamu bahkan tidak mau berpisah dengan saya."
"Dulu ya dulu, jangan samakan sama yang sekarang. Itu jelas beda, lagian waktu kecil 'kan saya belum tau apa-apa kenapa kalian anggap serius ucapan saya."
"Jadi kamu benar-benar tidak ingat dengan kenangan kita waktu kecil?"
"Buat apa saya ingat-ingat lagi, sudah tidak penting." balas Freya acuh.
Ezza tersenyum kecut, "tidak penting kamu bilang?" tanya Ezza kecewa.
"Sekarang kita sudah dewasa, kita juga berhak menentukan pilihan kita masing-masing termasuk soal asmara."
"Bapak memang suami saya, tapi perlu bapak tahu kalau sekarang pemilik hati saya itu Deon."
Jleb! Dada Ezza seperti ditusuk oleh ribuan jarum. Freya begitu enteng mengatakan hal yang ia anggap biasa saja, padahal ada hati yang sakit saat mendengar ucapan itu.
"Kalau begitu, izinkan saya untuk menjadi pemilik hati kamu untuk selamanya."
Freya melebarkan matanya, "pak--"
"Tidak masalah jika Deon yang sekarang menjadi pemilik hati kamu. Tapi, saya akan pastikan tidak lama lagi saya yang akan menjadi tahta tertinggi di hati kamu."
"Percuma, saya gak akan pernah suka sama bapak."
"Kita lihat saja nanti."
*****
"Deon udah tau?" tanya Nesya seraya mengunyah bakso.
Freya yang sedang menuangkan sambal dalam mangkok berisi bakso pesanannya langsung mengangkat kepalanya, dahinya berkerut. "Tau apa?"
Nesya memutar bola matanya malas, "soal lo sama pak Ezza."
"Belum." jawab Freya singkat lalu mengaduk bakso racikannya.
Mata Nesya melebar, "lo mau sampai kapan kayak gini terus, Fre."
Freya mengangkat kedua bahunya, "gak tau." ucap Freya acuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Teen FictionMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...