17. GURUKU JODOHKU

771 38 1
                                    

Biasanya setiap pagi, Freya hanya mandi dan menyiapkan keperluannya sendiri. Tapi sekarang ia juga menyiapkan keperluan suaminya, rutinitas baru yang harus ia lakukan.

Sambil menunggu Ezza selesai mandi, Freya menyiakan jas untuk Ezza pergi ke kantor. Hari ini memang tidak ada jadwal Ezza mengajar, makannya laki-laki pemilik tinggi 185 cm itu pergi ke kantor.

Cklek....

Suara pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Ezza yang tampil dengan badan yang jauh lebih segar.

Ezza menggosok rambutnya dengan handuk kecil lalu ia taruh di pinggiran ranjang dan beralih mengambil sisir.

"Ini pak jasnya." ucap Freya seraya menyerahkan jas berwarna abu-abu pada Ezza yang sudah selesai menyisir rambutnya.

"Terima kasih." balas Ezza lalu mengenakan jasnya, ia menatap pantulan dirinya dikaca.

Freya mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, Freya memutuskan untuk pergi menuju kamar mandi karena memang Freya belum mandi. Baru saja kakinya melangkah ternyata nasib apes menimpanya, gadis berambut tergerai itu tersandung kakinya sendiri.

"Aaa..." pekik Freya saat tubuhnya oleng.

Ezza yang melihat dari kaca Freya yang akan terjatuh, dengan cepat membalikan badan dan menarik pinggang Freya hingga tubuh merek berhimpitan. Belum sampai disitu, tubuh Ezza juga ikut tidak seimbang alhasil mereka berdua terjatuh dipinggir ranjang.

Kedua tangan Ezza berada disisi kepala Freya, menyanggah tubuhnya agar tidak menimpa tubuh mungil Freya. Dengan detak jantung yang masih berdebar dengan cepat, netra keduanya saling tatap. Mereka sama-sama diam dalam posisi yang terbilang cukup intim itu, tubuh membeku begitu juga dengan mulut yang terasa kelu.

Sampai pada akhirnya suara decitan pintu kamar merek terdengar, Melinda membuka pintu yang tidak tertutup dengan rapat.

"Kalian...." belum selesai mengucapkan ucapannya dengan cepat Melinda langsung membalikan badannya saat melihat Freya dan Ezza yang masih dalam posisi yang sama seperti tadi.

Melinda keluar perlahan dan menutup pintu tanpa menimbulkan suara sedikitpun, karena takut mengangguk aktifitas Ezza dan Freya.

Dena yang sedang duduk di sofa mengerutkan alisnya bingung saat melihat tingkah aneh besannya.

"Lo kenapa?" tanya Dena sambil berdiri dari duduknya.

"Gue seneng banget, Na." balas Melinda dengan senyum merekah.

"Seneng kenapa? Freya dan Ezza nya mana." tanya Dena lagi.

"Mereka lagi menjalankan misi kita."

Mata Dena melebar, "jangan bilang kalau mereka...." Dena menggantung ucapannya.

Melinda mengangguk penuh semangat.

"Tebakan lo tepat banget." sosor Melinda.

Dena langsung tersenyum dengan lebar.

"Salah satu dari ketujuh cucu kita akan lounching." kata Dena dan diangguki oleh Melinda.

Berbeda dengan Dena dan Melinda yang sedang gembira. Di lantai atas, tepatnya di kamar Ezza dan Freya. Keduanya terdiam setelah kejadian memalukan tadi, terlebih Freya yang sangat merasakan malu.

"Makasih pak, saya ke kamar mandi dulu." kaya Freya cepat dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Ezza.

Di dalam kamar mandi Freya terus saja merutuki kecerobohannya.

Ezza yang sudah siap dengan pakaian kantornya memilih untuk ke lantai bawah.

Baru saja kakinya menginjak anak tangga, netra Ezza menangkap dua sosok yang tidak lagi asing bagi penglihatannya---Dena dan Melinda.

GURUKU JODOHKU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang