"Kita berasa jadi anak muda yang dimabuk asmara gak sih mah?" tanya Frans seraya tertawa kecil.
Melinda mengangguk menyetujui ucapan suaminya sambil tersenyum.
"Iya pah, jadi inget masa-masa pacaran kita dulu." jawab Melinda, netranya menatap lurus mengingat kenangan masalalu bersama sang suami.
Frans dan Melinda bisa sampai membangun rumah tangga seperti ini juga karena seseorang yang menjomblangkan mereka berdua, yang tidak lain adalah temannya Melinda. Padahal dulu, Frans sudah menyukai Melinda lebih dulu sebelum mereka dijomblangkan. Tapi dulu, Frans belum mempunyai nyali yang cukup besar untuk mengungkapkan perasaannya, Frans hanya bisa berkhayal menjadi pasangan Melinda. Dena---teman Melinda, yang sudah tahu Frans menyukai temannya itu langsung saja berinsiatif untuk menjodohkan mereka berdua. Dan tanpa diduga ternyata Melinda juga sama-sama suka dengan Frans tanpa semua orang tau. Akhirnya Frans dan Melinda pun menjalin hubungan dan memutuskan untuk menikah.
Mengingat masa lalunya saat jaman Sma membuat Melinda teringat dengan temannya yang sudah lama tidak saling komunikasi.
"Kamu tahu kabarnya Dena dan Miko gak pah?" tanya Melinda.
Frans menelan spagetti yang ia kunyah terlebih dahulu sebelum menjawab ucapan istrinya.
"Gak tau mah, kita udah lama gak komunikasi sama mereka." jawab Frans.
Melinda menghela napas panjang. Padahal mereka berdua punya banyak mimpi yang belum diwujudkan bersama, salah satunya adalah menjodohkan anak mereka suatu saat nanti.
"Kapan ya kita ketemu lagi sama mereka? Pasti seru kalau kita jalan bareng dengan keluarga masing-masing." ucap Melinda sendu.
Tangan kekar Frans mengelus puncak rambut Melinda, ia tahu istrinya saat ini sedang kangen dengan teman karibnya itu.
"Nanti pasti kita ketemu lagi sama mereka, tapi bukan sekarang." ujar Frans seraya tersenyum.
Frans dan Melinda melanjutkan memakan pesanan mereka, tidak lama kemudian Frans membayar makanan mereka dan bergegas pulang karena jam sudah semakin larut malam.
Saat Frans membayar pesanan mereka, netra Melinda tidak sengaja bertemu dengan manik seseorang. Mereka saling tatap dalam beberapa detik sebelum akhirnya cowok itu memutuskan tatapan dan pergi dari cafe dengan tergesa-gesa. Melinda yang melihat itu langsung tersenyum miring.
"Tereliminasi." monolog Melinda masih menatap punggung orang itu yang sudah menghilang dibalik pintu.
Sedangkan orang yang sedang tergesa-gesa itu membuat gadis yang masih setia tangannya dia genggam menautkan alisnya karena bingung. Gadis berambut kecoklatan itu menghentikan langkahnya yang membuat cowok itu juga terpaksa terhenti.
"Lo kenapa buru-buru banget sih, emang ada apa?" tanya gadis bersurai kecoklatan.
"Ini udah malem, makannya gue buru-buru buat bawa lo pulang." jawab cowok ber hoodie hitam berusaha menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi berdegup cukup kencang.
"Beneran?" tanya gadis itu kembali.
"Lo gak lagi bohong sama gue 'kan, Yon?" Deon menggeleng cepat.
Ya, cowok yang kepergok oleh Melinda dan Ezza tadi adalah Deon--pacar Freya, yang tadinya bilang sedang berada dirumah salah satu temannya. Tapi yang benar malah sedang jalan dengan cewek lain yang dekat dengan dia.
"Ngapain gue bohong. Ayo pulang, nanti gue diomelin nyokap sama bokap lo lagi kalau pulangin lo ke malaman."
Deon bisa bernapas sedikit lega karena gadis di sampingnya mau menurut. Tapi, Deon kembali kepikiran dengan Melinda yang melihatnya tadi, bisa-bisa hubungannya dengan Freya akan terancam berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Dla nastolatkówMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...