"Apa kalian tidak dengar suara bel?" tanya Ezza dingin, membuat Freya dan Deon langsung melepas pelukan mereka.
Setelah mendapati Ezza yang sedang menatap mereka, dengan cepat Deon dan Freya berdiri lalu menatap Ezza canggung.
Freya menggigit bibir bagian dalamnya, berharap agar Ezza tidak membongkar hubungannya pada Deon.
"Bukannya masuk kelas malah asik pelukan." netra Ezza sedari tadi terus menatap Freya sambil melipat tangannya depan dada.
"Kamu," Ezza menunjuk Freya menggunakan alisnya, "bukannya hari ini saya mengadakan ulangan?"
Mampus, kenapa bisa Freya lupa kalau hari ini ada ulangan harian.
"Iya pak."
"Masuk kelas sekarang, saya kasih waktu lima belas menit untuk kamu belajar lagi."
Setelah mengatakan itu, Freya pergi dari lapangan meninggalkan Ezza dan Deon yang sekarang sedang saling tatap.
Deon yang ditatap oleh Ezza menjadi merinding, tatapannya sangat tajam.
"Saya ke kelas dulu ya pak, permisi." pamit Deon sambil tersenyum canggung.
Langkah kaki Deon yang ingin meninggalkan lapangan langsung terhenti saat Ezza mengucapkan sesuatu.
"Mau sampai kapan kamu membohongi Freya."
Terjadi keheningan beberapa saat, Ezza terus saja menatap punggung Deon dan tidak lama kemudian Deon kembalikan badannya dengan wajah datar berusaha untuk tetap tenang.
"Maksud bapak apa ya?"
Ezza berdiri tepat di depan Deon sambil menaruh tangannya pada saku celana.
Ezza tersenyum miring.
"Saya tahu kamu sering jalan sama cewek lain di belakang Freya."
"Bapak salah liat mungkin, saya gak pernah jalan sama cewek manapun selain Freya." kata Deon berusaha membela diri.
Ezza mengangguk mengerti sambil tersenyum, senyum yang membuat Deon menjadi waswas.
Ezza mengambil ponsel di sakunya, ia membuka sesuatu di sana dan setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Ezza langsung menghadapkan layar ponselnya di depan Deon, netra Deon langsung membulat sempurna. Kaget, dia benar-benar kaget saat melihat foto dirinya dan seorang cewek yang sedang berciuman.
Ezza menaruh kembali ponselnya di saku, netranya menatap wajah Deon yang sekarang berubah menjadi panik.
"Itu bukan saya." jelas Deon.
"Masih mau mengelak ternyata." kekeh Ezza.
"Itu memang bukan saya pak, bisa saja itu ulah orang lain yang mengedit wajah saya yang sedang berciuman biar hubungan sama sama Freya hancur." Deon masih terus membela dirinya.
"Kalau hubungan kamu hancur itu juga karena ulah kamu sendiri."
Entah apa yang terjadi jika Freya tahu tentang ini, mungkin yang diucapkan oleh Ezza ada benarnya. Deon sudah main belakang dan inilah yang menjadi gerbang hancurnya hubungannya dengan Freya yang sudah terjalin tiga tahun lamanya. Tapi mau gimana lagi, Deon juga ingin seperti pasangan yang lainnya yang bisa diajak jalan kapan saja tidak seperti Freya yang selalu susah saat diajak jalan.
"Kalau kamu ingin sama cewek lain lepaskan Freya."
"Ini urusan saya, kenapa bapak ikut campur."
"Saya gak akan ikut campur kalau kamu gak bawa orang yang sudah menjadi tanggung jawab saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Подростковая литератураMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...