Sepulang sekolah Deon benar-benar membawa Freya pergi jalan-jalan, mereka menghabiskan waktu bersama hingga pukul delapan malam, dan sekarang Freya sudah berada di depan pintu rumah barunya--hadiah pernikahan dari ayah mertuanya, tentu saja Freya tidak memberi tahu Deon jika dirinya sudah pindah. Jika Deon tahu, yang ada kekasihnya itu akan mencecar berbagai pertanyaan. Deon mengantar Freya pulang sampai gang rumah Freya dan setelah Deon sudah hilang dari pandangannya, dengan cepat Freya memesan ojeg online untuk pulang ke rumah barunya itu.
Tangan mungilnya perlahan membuka pintu rumah, Freya melangkah riang tanpa beban menuju kamar tidur yang terletak di lantai atas.
Karena terlalu senang menghabiskan waktu bersama Deon---pacarnya, Freya sampai lupa jika sebenarnya ia sudah punya suami.
"Ekhem... Ekhem"
Langkah Freya terhenti bersamaan dengan senyumnya yang langsung memudar.
Freya tahu suara itu, suara Ezza. Guru yang sekarang sudah menjadi suaminya.
Freya memejamkan matanya beberapa saat untuk menetralisir detak jantungnya yang tidak tenang. Freya masih setia pada posisinya, membelakangi Ezza yang saat ini sedang duduk di sofa seraya menatap Freya lekat.
"Sudah pacarannya?" tanya Ezza tenang, wajahnya datar seperti biasa.
Freya menelan ludahnya susah payah, jantungnya semakin berdebar. Freya seperti sedang tertangkap basah karena berselingkuh walaupun faktanya ia memang selingkuh.
Eh tapi tunggu sebentar, kalau kita pikir-pikir kembali yang seharusnya jadi selingkuhan Freya itu Ezza bukan Deon. Karena yang lebih dulu menjalin hubungan dengan Freya adalah Deon bukan Ezza. Benarkan?
"Diajak ke mana aja sama pacar kamu itu, sampai pulang malam kayak gini?" tanya Ezza yang kini sudah tepat berada di depan Freya, tangannya ia masukan ke dalam saku celana selutut berwarna cream.
"Jalan-jalan lah, memang kenapa bapak tanya-tanya kayak gitu. Iri ya?!" tanya balik Freya berusaha memberanikan diri menatap manik suaminya.
Ezza mengangguk, "gak, biasa aja."
Freya menatap bingung Ezza.
"Lain kali kalau mau pergi ke mana-mana izin dulu sama saya, jangan main pergi gitu aja. Ingat kamu sudah punya suami." Ezza menasihati Freya sambil menekan kata suami agar Freya sadar kalau statusnya sekarang memang sudah menjadi istri.
Ezza menaiki tangga dan meninggalkan Freya yang masih mencerna semua ucapan Ezza.
"Buatkan saya susu." pinta Ezza berhenti beberapa saat di tangga kesepuluh.
Freya langsung menatap punggung lebar Ezza, ia bingung dengan suaminya itu. Apa dia tidak marah dengannya? Padahal sudah jelas Freya pergi bersama Deon.
"Bapak gak marah sama saya?" tanya Freya pelan.
"Saya sedang marah," jawab Ezza datar seraya membalikan badannya menghadap Freya.
"Tapi kok bapak kayak biasa aja? Biasanya kalau dalam rumah tangga salah satu ada yang berkhianat akan terjadi pertengkaran sampai main tangan."
"Saya tidak akan sanggup melukai orang yang saya sayang walaupun orang itu sudah melukai saya."
Deg! Freya seakan tertampar dengan ucapan Ezza.
"Bapak---"
"Buatkan saya susu, karena dengan minum susu amarah saya akan hilang."
Setelah mengatakan itu Ezza kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Freya masih terdiam di tempatnya, ia menatap punggung suaminya yang sudah hilang dibalik pintu kamar tidur merek.
KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Novela JuvenilMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...