"Lo bisa diem gak sih, Ne." ketus Freya jengah.
Nesya sedari tadi terus saja membicarakan tentang guru baru di Sma Bina Jaya, Altezza Abhivandya. Guru muda yang memiliki banyak penggemar, padahal belum ada satu hari pria pemilik wajah datar itu mengajar di sini.
"Lo tau gak sih---"
"Ga!" potong Freya cepat.
Nesya berdecik sebal, "ish apaan sih lo, Fre. Dari tadi marah mulu."
"Lo pikir aja sendiri, panas-panas kita dijemur lo pikir enak?!" geram Freya.
"Gue masih dendam sama guru sok itu!" lanjut Freya, rahangnya mengetat karena menahan amarah.
Nesya yang mendengar ucapan Freya hanya memutar bola matanya malas.
"Wajarlah kita dihukum, kita juga yang buat salah." tutur Nesya meluruskan.
Lagian memang benar, didalam kegiatan belajar mengajar memang sudah wajibnya bagi para murid untuk menyimak apa yang disampaikan guru mengenai materi yang sedang diterangkan. Tidak seperti Freya dan Nesya tadi pagi, yang malah asik bercerita sendiri. Apalagi, Ezza merupakan guru yang tidak suka jika ada siswa dan siswinya sibuk sendiri saat diterangkan.
"Good looking selalu dibela ya." sindir Freya seraya tersenyum miring.
Nesya menghela napas panjang.
"Terserah lo deh, Fre. Semerdeka lo, gue mah diem aja." kata Nesya pasrah.
Daripada terus berdebat dengan Freya yang tidak tahu mau sampai kapan, lebih baik kembali memakan bakso pesanannya.
*****
"Gue balik duluan, Fre." pamit Nesya dari dalam mobil berwarna merahnya.
Freya mendongak, "iya, hati-hati lo!"
Sepeninggalan Nesya, kini Freya mendudukan dirinya dikursi halte. Hari ini Freya akan menghabiskan waktu bersama dengan pacarnya---Deon.
Dan seperti biasa, Freya akan meminjam nama Nesya sebagai alasan agar mamahnya dapat memberikan ia izin.
Izinnya sama siapa, jalannya sama siapa. Sama seperti kalian 'kan?
Tin....
Mendengar suara tlakson motor, dengan cepat Freya mengangkat pandangannya. Senyumnya mengembang saat mendapati Deon duduk diatas motor besarnya seraya membalas senyum dari Freya.
"Ayo," ajak Deon seraya menyodorkan helm pada gadisnya.
Dengan penuh semangat Freya memakai helm berwarna hitam itu.
"AYO!!" seru Freya setelah duduk dimotor Deon.
"Seneng banget kayaknya." tanya Deon seraya terkekeh kecil. Deon mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
"Jelas dong, kapan lagi coba kita bisa jalan bareng lagi kayak gini." jawab Freya sambil memeluk pinggang Deon.
Deon mengelus dengkul Freya saat berhenti dilampu merah, "gue juga seneng banget."
Freya memeluk tubuh Deon dengan erat, sedangkan tangan kekar Deon mengusap punggung tangan Freya lembut.
*****
Freya dan Deon benar-benar menghabiskan waktu mereka tanpa melihat waktu, dia menuruti setiap permintaan Freya. Mulai dari menonton bioskop, bermain di timezone dan berakhir memakan gulali berukuran besar.
"Main lagi yuk." ajak Freya setelah selesai menghabiskan gulalinya.
"Ay--"
Drrttt... Drrttt

KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Novela JuvenilMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...