Sepulang sekolah, Freya tidak melakukan kegiatan apapun lagi selain nonton acara televisi dan rebahan. Freya benar-benar bosan sekali, apalagi di rumah ia hanya sendirian karena Ezza yang masih berada di kantor.
"Bosen banget gue, enaknya ngapain ya?" monolog Freya yang sedang bertelentang di tengah kasur.
"Gue ajak jalan Nesya aja kali ya."
Dengan cepat Freya, langsung merubah posisinya menjadi duduk silang. Ia mengambil ponsel dan mencari kontak Nesya.
Satu panggilan dari Freya tidak diangkat oleh Nesya, membuat Freya menatap aneh ke arah ponselnya.
"Ke mana sih nih anak." gumamnya lalu kembali menelpon Nesya.
Berbeda dengan Freya yang kesal dengan Nesya yang tidak mengangkat teleponnya, di lain tempat Nesya sedang berada di kamarnya.
Nesya menatap pantulan dirinya di depan kaca berukuran besar yang dapat memperlihatkan tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki.
Dengan tubuh yang sudah berbalut pakaian serba hitam, Nesya memutarkan tubuhnya beberapa kali.
"Gila, keren banget gue!" pujinya pada diri sendiri.
"Kasih kaca mata hitam biar tambah keren." Nesya langsung memakai kaca mata hitam, salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk senyum miring dan tidak lupa dengan kedua tangan yang ia silangkan di depan dada.
"Misi dimulai."
Nesya membalikan badan seraya memakai penutup kepala hoodie lalu melangkahkan kakinya untuk melaksanakan perintah dari Ezza tadi siang.
Baru saja keluar dari kamar, getaran ponsel yang berada di dalam saku celana jeans membuat langkahnya terhenti. Nesya merogoh saku celananya, seketika dahinya berkerut karena mendapati nama Freya dilayar ponselnya.
Tanpa pikir panjang, Nesya langsung mengangkat panggilan dari Freya.
"Hal--"
"Lo darimana aja sih, gue telpon kok gak lo angkat!" ketus Freya.
Nesya sedikit menjauhkan ponselnya karena suara Freya yang cukup keras.
"Santai kali, gue gak denger kalau ada panggilan masuk." ucap Nesya jujur.
Nesya dapat mendengar di seberang sana, Freya sedang mendengus kesal.
"Lo mau apa telpon gue?"
"Gue gabut banget, kita jalan yuk."
"Lo di rumah punya suami ganteng masih aja gabut?! Bener-bener gak ada bersyukurnya sama sekali lo ya jadi manusia."
"Berisik lo! Gue gabut banget dari siang sampai sekarang ditinggal sendirian di rumah. Makannya gue ajak lo keluar."
Nesya terkekeh, "kasian banget lo, makannya kalau suami di rumah jangan dianggurin." ledek Nesya.
"Lo di rumah kan, gue ke sana sebentar lagi."
"Jangan." ucap Nesya cepat.
Freya mengerutkan dahinya samar, "kenapa?"
Nesya bolak balik di depan pintu kamarnya untuk mencari jawaban yang pas untuk Freya.
"Lo kenapa sih, gue mau ke rumah lo. Lo di rumah kan?" tanya Freya karena Nesya yang sedari tadi hanya diam saja.
"Jangan ke sini soalnya gue lagi gak di rumah." jelas Nesya yang tentu saja itu bohong.
"Emang lo di mana?"
"G-gue lagi di rumah nenek."
"Yang bener lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU JODOHKU!
Novela JuvenilMenikah dengan guru?! ----------✿✿✿---------- Bagaimana bisa dua orang yang tidak saling kenal dan punya kesan buruk pada ingatan masing-masing diminta untuk menikah? Inilah yang dialami oleh, Altezza Abhivandya dan Freya Nufaira. Status mereka ya...