23. GURUKU JODOHKU

940 54 14
                                    

Saat dalam perjalanan pulang Freya memalingkan wajahnya ke arah jendela, Ezza tahu apa yang sedang dirasakan oleh Freya sekarang. Istrinya ini pasti masih belum menyangka kalau pacar yang selalu dia pertahankan ternyata telah menghianatinya.

Sesampainya di rumah, Freya langsung keluar dari mobil dan masuk ke rumah dengan cepat seraya mengusap matanya.

Berbeda dengan Freya yang langsung masuk kamar, Ezza justru melangkahkan kakinya ke dapur untuk mengambil makanan pembangkit mood Freya, coklat.

Setelah mendapat dua batang coklat, Ezza kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

Dengan pelan Ezza membuka pintu kamar, netranya dapat melihat dengan jelas dari ambang pintu punggung kecil Freya yang gemetar serta suara isak tangis yang sedari tadi Freya tahan saat diperjalanan pulang.

Ezza meletakan dua batang coklat itu diatas kasur, lalu duduk di samping Freya yang sedang duduk dikursi balkon sambil menatap lurus ke depan.

Freya yang mendapati Ezza disampingnya hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus menatap apapun yang ada di depannya dengan mata memerah.

"Sebelumnya saya sudah pernah bilang sama kamu untuk putuskan Deon." Ezza membuka pembicaraan.

"Tapi kamu tidak mau mendengarkan ucapan saya." lanjut Ezza yang juga ikut menatap ke depan.

Freya menoleh, "bapak ngomong kayak gitu seakan udah tau lebih dulu kalau Deon itu selingkuh."

"Memang," balas Ezza seraya menatap Freya. "saya sudah tahu lama, dan saat saya nyuruh kamu untuk putus dengan Deon pun saya sudah tahu kalau Deon selingkuh."

Manik Freya membola, kaget dengan ucapan suaminya.

"Kenapa pak Ezza gak bilang sama saya soal Deon pak?!"

"Buat apa? Toh kamu juga gak akan percaya sama yang saya katakan."

Menghela napas kasar, apa yang dibilang oleh Ezza memang benar. Freya tidak mungkin langsung percaya dengan ucapan Ezza tentang Deon begitu saja, sudah jelas Freya akan menyalahkan Ezza karena berkata tidak benar tentang Deon.

Menunduk lesu, Freya meremas kuat ujung bajunya, air matanya pun saat ini sudah ingin turun lagi.

Dan benar, Freya menangis lagi. Masih dalam posisi menunduk, Freya mengeluarkan isak tangisnya.

Walaupun Freya meyakinkan dirinya untuk jangan menangis, tapi itu percuma.
Air matanya luruh begitu saja.

Pluk... Ezza merangkul Freya dan mengusap bahu istrinya dengan lembut. Padahal dalam hati, ia tidak terima kalau Freya menangisi cowok lain.

Ezza membawa kepala Freya untuk menyender di dada bidangnya, membiarkan dadanya menjadi tempat meluapkan tangis Freya malam ini.

"Nangis sepuas yang kamu mau dan jangan ada yang tersisa."

"Kamu harus senyum setelah ini, saya tidak ingin istri saya menangisi cowok lain lagi."

Freya kembali menumpahkan tangisnya sesekali ia meremas kaos hitam yang dikenakan Ezza dengan kuat lalu memukul dada suaminya, Ezza tidak masalah jika dadanya sakit yang terpenting Freya tenang.

"Saya gak pernah nyangka kalau Deon selingkuhin saya, padahal hubungan kami sudah tiga tahun lamanya." kata Freya sesegukan.

"Pacaran lama tidak menjamin kamu akan menjadi satu-satu untuknya."

"Perselingkuhan bisa jadi kapan saja, mau itu hubungan baru ataupun lama."

"Makanya kalau jatuh cinta itu sewajarnya saja."

GURUKU JODOHKU! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang