09 - M Y H U S B A N D

6.7K 306 6
                                    

H A P P Y R E A D I N G
__________

Maaf lama!! Hehe 😁
budayakan vote ya xixixi🥰

am 06.23 Skayla sudah bangun, sebenarnya Agas dan Skayla sudah bangun tadi jam 05 subuh untuk melaksanakan sholat subuh bersama. Tetapi karena Agas masih sangat ngantuk jadi dia membawa Kay untuk tidur kembali dan akhirnya mereka berdua kembali tertidur.

Sekarang Kay sedang memandang wajah tampan suaminya ini, yang kemarin kemarin sudah memukulnya dan berlaku kasar kepadanya. Tapi Allah baik sekarang Agas sudah mau menerimanya dengan ikhlas.

"Mancung banget ya hidung kak Agas." ucapnya sambil memegang batang hidung Agas dengan gemas.

Agas memeluk erat tubuh mungil Skayla, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya itu sesekali mengendusnya.

Skayla bergerak geli, ia menahan kepala Agas yang mendusel-dusel ke lehernya membuat Kay kegelian. "Ih... Kak Agas geli ih jangan di gituin."

"Harum." ujar Agas.

"Belom mandi masa harum?" tanya Kay dengan wajah cengo nya.

"Kayanya dua hari kamu gak mandi tetep harum yang." jawab Agas dengan deep voice.

"Idih modus bangett." cibir Kay memutar bola matanya malas.

"Modus? Emang bener kok, harum banget aku suka kalo kamu pake parfum ini terus Jangan ganti."

"He'em enggak."

Agas menurunkan kepala nya kedada Skayla, "boleh disini kan?" tanya Agas.

Skayla hanya mengangguk pasrah, toh juga udah sah kalo nolak juga dosa, pahala juga jadi untuk apa menolak.

"Iya boleh."

Agas mendusel mencari tempat nyaman di sana. "Ihh geli jangan dusel-dusel gitu ih."

Agas hanya terkekeh, ia mendongak mencoba menggapai bibir ranum yang cerewet itu.

Cup...

"Ihh main cium cium aja." dengus Kay.

"Biarin dongg," jawab Agas kembali dengan posisinya.

"Modus banget pagi pagi juga." cibir Kay.

Merasa tak terima karena di bilang modus, Agas menarik tengkuk Kay lalu melumatnya secara lembut namun menuntut. Kay mencoba menyamakan lumatan yang membuatnya lumayan kewalahan.

"Emhh..." Kay memukul dada bidang Agas pelan mencoba melepas pangutan mereka namun nihil, Agas malah memperdalam menyesap, dan mengabsen semua isi yang ada di dalam mulut mungil itu.

"Eugh..." desah Kay saat Agas menurunkan ciuman nya ke rahang dan lehernya menyesap sedikit kuat sehingga bercak merah kebiruan tertanda di sana.

Agas melepas ciuman nya menatap Kay yang mengatur nafasnya, senyum Agas mengembang saat melihat hasil karya nya.

Lumayan.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang