04 - M Y H U S B A N D

9.2K 433 11
                                    

H A P P Y   R E A D I N G
_____________

"Terlalu banyak berandai prihal bahagia pada akhirnya lupa, bahwa bersyukur adalah cara paling sempurna"
-
Agas Ersanio
___________

      "Euggh..."  Terdengar suara lenguhan dari Kay, ia meregangkan otot tubuhnya sebentar. Lalu ia tersadar jika ada tangan yang melingkar erat di perutnya.

Ia menoleh ke samping dimana, seorang Agas Ersanio tengah tertidur lelap. Kay mengamati setiap inci wajah Agas mulai dari mata, bulu mata yang lentik, hidung nya yang mancung dan bibir tipisnya.

"Ganteng ya kak Agas, pantes aja kak Nay bisa jatuh cinta sedalam itu sama kakak." ucap nya dengan tangan mengelus hidung mancung suaminya.

"Eghh..."

"Ups... Kay ganggu tidurnya kak Agas ya?" tanya Kay pelan dengan senyum tipis di bibirnya.

"Apa yang kamu lakuin, Asya?" tanya Agas dengan suara berat dan seraknya. tangan agas terulur memegang tangan Kay yang berada di hidungnya. Wajah Agas menelusup masuk ke jenjang leher istrinya.

"Ish kak Agas bangun yok, ini sudah pagi." ucap Kay lembut, tangan nya terulur merapihkan rambut suaminya yang berantakan.

"Mau gini dulu, sebentar." jawab Agas mengeratkan pelukan nya terhadap Kay.

"Astagfirullah, kak Agas nanti usus Kay kegencet."

"Jangan aneh-aneh Asya. Saya mau begini dulu."

"Ck... Iya-iya"

"Saya mau dimanja." ucap Agas, mencoba mengode sang istri. Gengsi sekali jika ia meminta secara terang terangan ingin di balas pelukan nya.

"Iya, Kay tau."

Dalam hati Agas sedikit mengumpat, kenapa istrinya tidak peka sih.
{halah lo agas kemarin aja lo kasar bener ke istri sekarang lo minta di manja apa apaan!}

"Kamu gak ada niatan buat pelukan saya?" tanya Agas pelan.

Kening Skayla mengeryit, sedikit bingung namun ia paham. Sekarang Agas di mode manja. "Hah? oh iya, Kay peluk kakak." jawab Kay tersenyum membalas pelukan suaminya Agas.

Agas tersenyum kemenangan, akhirnya Skayla peka juga dengan keinginan nya. 30 menit kemudian, Punggung Kay terasa pegal karena di posisi seperti ini. Sedangkan Agas masih anteng menenggelamkan wajah nya di leher Kay.sesekali menjahili Kay.

"Udah ya kak Agas, kakak sudah terlambat ke kantor. Ini sudah jam 06.43" ucap Kay selembut mungkin agar suaminya ini mau mandi dan segera berangkat ke kantornya dan ia juga akan segera berangkat ke sekolah nya. Ini sudah terlalu siang untuk nya.

Karena sudah banyak sekali Kay meminta untuk sudah berpelukan dan enak enak di kamar tapi Agas ia menggeleng kan kepalanya terus menerus dan membuat Kay mendengus kesal.

"Nanti pulang sekolah Kay bakal langsung ke kantor kak Agas, kak Agas boleh peluk Kay nanti puas-puas." ucap Kay, berharap Agas mau menuruti omongan nya.

Agas mendongak, menatap polos istrinya. "Bener?" tanya nya.

'Astagfirullah, Kak Agas kenapa jadi polos begini wajah nya.' batin Kay.

"I-iya, makanya kak Agas buruan mandi abis itu berangkat ke kantor" jawab nya sedikit gagap.

Agas mengangguk ia berusaha untuk duduk, dan di bantu Kay.

"Maafkan saya, saya selalu merepotkan kamu."

Kay tersenyum manis, "Gak apa, Kay nerima semua keadaan Kakak. jadi, Kay akan ngurus kakak dengan setulus hati."

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang