H a p p y R e a d i n g
____________Cisss duluu yg cma bca tp g nge-vote📸
Sepulang dari makam almarhum papa Agam dan almarhum Naysila, Kay dan Agas langsung istirahat di dalam kamar. Karena tepat jam 19.00 nanti mereka akan bergegas kerumah mama Laras dan Varo, Kini jam menunjukkan pukul 18.23.
Kay masuk kedalam kamar mandi dengan sedikit buru buru, saat ia keluar ia membawa baskom dan kain untuk mengelap kaki dan bagian tubuh Agas lain nya.
"Sayang buat apa?" tanya Agas saat melihat Kay yang melipat sedikit lengan tangan nya.
"Buat kak Agas lah, kita kan abis dari luar seharusnya si Asya lakuin ini dari awal kita menikah tapi karena sifat dan sikap kak Agas yang kasar kemarin Asya jadi takut. Maaf ya kak, Asya baru bisa ngelakuin ini ke kakak." jelas Kay, ia mulai membuka sepatu Agas dan kaos kakinya.
"Sayang udah kakak bisa sendiri, kamu mandi aja ya dan jangan minta maaf ini semua juga salah kakak." ujar Agas, menahan tangan Kay agar tak meneruskan aktivitasnya.
"Engga kak, ini kewajiban Asya dan satu lagi pasti saat mandi kak Agas kesusahan kan mandinya?" tanya Kay.
Agas menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, "Em... Sedikit doang kok."
"Bohong! Orang Asya tanya sama dokter Mirna katanya orang lumpuh itu kalo mandi susah. Jadi selama ini kakak nutupi itu kan?"
"Ya mau gimana lagi, nama nya kakak gak enak mau minta tolong kamu."
"Kakak kan udah kasar sama kamu sayang." ucap Agas pelan.
Kay membuang nafasnya pelan, ia mendongak menatap manik mata suaminya dengan dalam. "Kak Agas, Asya gak pernah sakit hati sama perlakuan kak Agas. Asya juga bakal selalu maafin semua kesalahan kak Agas kecuali..." Kay menahan ucapan nya.
Agas menatap wajah istrinya yang juga sedang menatap nya dalam, alis nya terangkat menunggu kelanjutan ucapan dari istri kecilnya ini.
"Kecuali?"
"Kecuali perselingkuhan." lanjutnya.
Agas menutup matanya sebentar, lalu membuka suara. "Sayang, percaya gak kalo kakak gak bakal selingkuh atau menduakan kamu?" tanya Agas dengan tangan menangkup wajah istri nya.
Kay mengangguk, ia percaya bahkan sangat percaya dengan Agas. "Asya percaya kok sama kak Agas. Yaudah kalo gitu kak Agas mandi dulu."
"Kenapa gak mandi berdua aja sih sekalian kan jadi enak." ucap Agas santai.
"Idih enak di kak Agas nya." cibir Kay.
"Enak di kamu juga kok sayangggg..." goda Agas menoel pipi Kay.
Pipi Kay bersemu merah, malu dengan kata-kata vulgar yang keluar dari mulut Agas.
"Udah ahh,,, ayok." ajak Agas.
"Kemana?" tanya Kay.
"Ihhh mandi sayangg, ayokk berdua ya? Kamu gak kasian sama kakak? Kakak kan lagi sakit kata dokter Mirna kan orang lumpuh kalo mandi kesusahan jadi bantu donggg. Yayayay." jelas Agas membujuk istrinya, dengan wajah yang ia buat semelas mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)
Historia Corta⚠️ sebagian Part sudah di Revisi 𝕎 𝔸 ℝ ℕ 𝕀 ℕ 𝔾 !!! 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐮𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫. "Bukan kah saya bilang jangan terlalu perdulikan saya!" "Saya bisa melakukan nya sendiri!" "Tapi" "KELUAR, DAN...