17 - M Y H U S B A N D

4.2K 239 4
                                    

H a p p y  R e a d i n g
___________

Jam 20.23 tepat,mereka semua sampai di rumah perempuan yang akan dipinang oleh Varo. Dengan perasaan yang campur aduk,Varo menetralkan wajahnya menjadi datar dan dingin.

Mama Laras melihat wajah Varo yang datar dan dingin itu berkata, "Heh! Ekspresi wajah kamu kenapa gitu sih! Mau di nilai laki-laki yang cuek dan angkuh?"

Varo menggelengkan kepalanya, ia merosot kan bahunya kebawah. "Ma, Varo takut." ujarnya sedikit merengek.

"Ihh,apaan si bang Varo cemen banget,gimana kalo mau ijab kobul ya gak 'a." ucap Kay menggoda abang nya itu.

"Iya sayang."

"Udah ih,yuk masuk keburu orang nya tidur kita terlalu malam." ajak mama Laras dan di angguki mereka semua.

"Ini Daniel ikut masuk ma?" tanya Daniel kepada mama Laras.

Mama Laras menoleh kebelakang menatap Daniel, "Ya ikut dong nak,kamu kan bagian keluarga ini juga ih gimana sih." ucap Mama Laras menggandeng tangan Daniel dan Varo.

"Makasih ya ma, sewaktu orang tua Daniel pergi mama selalu memperlakukan Daniel layaknya anak kandung mama Laras." ucap Daniel mengecup punggung tangan mama Laras.

"Mama akan selalu ada buat Daniel jadi gak boleh ngomong begitu lagi ya sayang." Daniel mengangguk lalu memeluk sebentar mama Laras.

Memang 3 tahun lalu orang tua Daniel mengalami kecelakaan pesawat saat ingin menghadiri acara wisuda Daniel,Pesawat yang di tumpangi orang tua Daniel mengalami kerusakan mesin dan jatuh ke dalam lautan lepas.

Menjadi yatim piatu tak lah mudah,untung saja semenjak kejadian 3 tahun lalu ada keluarga Agam Kenzola yang menerimanya agar tak terus bersedih atas kepergian kedua orang tua nya.

"Yaudah yuk masuk."

Mereka sudah di depan pintu rumah perempuan itu dan memencet bel yang ada di depan rumah nya.

"Jangan grogi sayang,santai aja. Orang nanti mama juga yang minta izin." ucap mama Laras menenangkan Varo,tangan Varo sangat dingin dan wajah nya sedikit pucat.

"Bang,pake lip balm dulu sini pucet banget bibir abang." ucap Kay merogoh tasnya dan mengambil lip blm yang ia bawa dari rumah.

Varo mendatangi Kay, dan berdiri tepat di depan Kay yang tingginya hanya se-dada nya saja. "Huh,udah tau Kay pendek gak mau nunduk." dengus Kay,sebal melihat  kakak nya ini hanya berdiri dengan tegap di hadapan nya tanpa menundukan wajahnya.

Varo terkekeh,mengelus kepala Kay yang terbalut hijab putih itu. "Lucu banget sihhh." gemas Varo,mulai mensejajarkan tubuh nya dengan Kay,agar Kay dapat mengaplikasikan lipbalm itu di bibirnya dengan mudah.

Agas menatap tak suka pada kedua orang di depan nya ini, Daniel menyenggol lengan Agas pelan. "Cemburu kan lo pasti." godanya dengan menaik turunkan alis tebalnya.

"Iya! Kenapa sirik lo?" ucap Agas tajam.

"Idih,inget mereka sodara." peringat Daniel sambil terkekeh.

"Oke dah,selesai."

"Makasih adikuuu." ucap Varo mencium pipi Kay dengan gemas.

"Ish paan si cium-cium." dengus Kay mengelap bekas ciuman Varo, mata Varo melebar. "Lo hapus bekas ciuman gue?mau gue tambahin?!" ucap Varo galak.

"Gak ada! Enak aja lo bang main cium-cium istri orang." sarkas Agas cepat,menarik tangan Kay kesebelahnya.

"Dihh...Dia adek gue kalo lo lupa." jawab Varo santai.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang