H a p p y R e a d i n g
______Ketiga pria dan satu perempuan yang merencanakan kejahatan tersebut langsung melarikan diri dari tempat kejadian.
"Akh... Sial kenapa bukan Jessiy yang kena!" umpat nya kesal sambil berlari menuju mobil yang sudah menunggunya.
Mereka langsung masuk kedalam satu mobil yang terparkir di pinggir jalan tersebut lalu melajukan nya dengan kecepatan rata-rata.
Perempuan yang bernama Kella tersebut mengotak ngantik ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Bos bagaimana jika mereka mengetahui kita?" tanya salah satu pria yang bersamanya.
Kella menatap tajam pria tersebut, "mereka gak bisa ngenalin lo bodoh! Lo tadi pake masker,"
Pria tersebut mengangguk membenarkan omongan bos nya, kemudian ia bertanya kembali. "tapi bos, kalo mereka nyari tau siapa kita bagaimana?"
Kella menatap jengah pria bertubuh kekar ini, "banyak tanya lo! Kerjaan lo cuma tinggal ngabisin tu cewe sialan!" desis Kella menatap tajam pria tersebut.
"Ah akhirnya lo angkat juga." ucapnya saat panggilan nya tersambung.
"Kenapa?" tanya seorang pria dari sebrang sana.
"Gagal, mereka salah tusuk." ucap Kella to the point.
"Bodoh, nusuk orang aja bisa gagal!" desis pria tersebut.
"Tapi lo tenang aja, gue masih banyak ide buat bikin tu cewe menderita terus mati di tangan kita, main-main aja dulu gak usah buru-buru." ucap Kella dengan senyum licik nya.
"Serah lo, lo ke rumah gue buruan! Kita susun rencana selanjutnya."
"Okei beib." Kella memutuskan sambungan tersebut, lalu ia membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat foto kecil dirinya bersama Jessiy sedang tertawa dan saling berpelukan.
"Lo gak bakal nyangka sama kehidupan asli lo Jessiy," Kella memandang foto itu penuh benci dan rasa dendam yang ada di hatinya.
Kella memang masih berumur 16 tahun, tapi dirinya sudah sangat liar. Berani melakukan kejahatan dan pergaulan bebas, bahkan dirinya mempunyai dendam dengan saudara nya sendiri, dan lebih parahnya lagi dirinya ingin membunuh saudara nya.
"Kita langsung ke tempat biasa!" ucapnya pada supir yang membawa mobil mereka saat ini.
••••
Sedangkan di sisi lain Jessiy sangat terkejut dengan kejadian yang tidak ia duga. Jessiy membulatkan matanya ia melirik tanganya yang terkena darah dari luka tusukan Daniel, tangan nya bergetar hebat.
"Bang Daniel!!" pekik Jessiy, saat merasakan tubuh Daniel yang lemas ia panik, ia berteriak meminta tolong kepada sekitar.
Karena sejak kejadian tadi orang yang ramai disekitarnya berlari panik dan takut meninggalkan mereka. Ada juga yang masih mengerumuni mereka tanpa ada yang berani menolong mereka.
"Hiks... Bang tahan sebentar," ucap Jessiy sesegukan melihat Daniel yang sudah terkuai lemas. Darah nya semakin banyak keluar dari lukanya.
Daniel memegang tangan Jessiy erat, "g-gak us-sah panik," ucap Daniel dengan susah payah menahan sakit di pinggang nya.
Jessiy menggeleng kuat, ia merogoh kantong celana nya dan langsung membuka ponsel nya. Ia menelfon Dirga untuk minta tolong secepatnya karena taman ini dekat dengan apartemen Dirga.
"Hikss... Dirga buruan angkat." Jessiy panik, ia panik sekali melihat Daniel yang hampir tutup mata.
"Bang jangan tutup mata, hiks... Tahan dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)
Short Story⚠️ sebagian Part sudah di Revisi 𝕎 𝔸 ℝ ℕ 𝕀 ℕ 𝔾 !!! 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐮𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫. "Bukan kah saya bilang jangan terlalu perdulikan saya!" "Saya bisa melakukan nya sendiri!" "Tapi" "KELUAR, DAN...