22 - M Y H U S B A N D

4.1K 246 17
                                    

H a p p y R e a d i n g

"Tenang mbak Zahra, jangan gugup." ucap Kay menenangkan Zahra yang gugup,karena acara ijab kabul akan segera dimulai.

Dirinya bersama dengan Jessiy dan juga Adik-adik Zahra berada di lantai atas, mereka menyaksikan ijab kabul nya di layar tv yang sudah di sediakan dan terhubung dengan kegiatan yang ada di bawah.

"Nak Varo? Sudah siap?" tanya Abi Abdul kepada Varo yang tengah memandang nya gugup, Varo mengangguk kaku.

Abi Abdul terkekeh melihat wajah Varo yang pucat dan gugup seperti itu, "tenang nak, baca bismillah semoga lancar. Jangan gugup nanti malah salah-salah." nasihat Abi Abdul, Varo mengangguk. Ia menarik nafasnya sebentar lalu berucap, "Bismillahirrahmanirrahim, Varo siap. Abi"

Abi Abdul tersenyum, "baiklah, penghulu bisa dimulai?"

Penghulu itu mengangguk, "silahkan, pak Abdul menjabat tangan Nak Varo."

"Baik" jawab Abi Abdul mengulurkan Tangan nya didepan, Varo menatap gugup tangan Abi Abdul.

"Ayo, silahkan nak Varo jabat tangan nya." perintah penghulu itu.

Dengan gugup Varo menjabat tangan abi Abdul, tangan Varo mengeluarkan keringat dingin. Sungguh Varo benar-benar gugup.

"Bisa saya mulai, nak Varo?" tanya Penghulu itu memastikan bahwa Varo benar-benar siap.

Varo mengangguk kaku, "bisa pak"

"Baik, mari kita mulai."

Abi Abdul membaca lembaran yang di beri oleh penghulu itu untuk di bacakan, "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Varolio Kenzo bin almarhum Agam Kenzola dengan anak saya yang bernama Queenza Al Zahra dengan maskawinnya berupa emas 50 gram, uang tunai sebesar 500 juta rupiah, 1 unit rumah tinggkat 2 dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

Varo menarik nafasnya dalam-dalam, " Saya terima nikahnya dan kawinnya Queenza Al Zahra binti Abdul Maulana Zarik dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!" balas Varo lantang.

"Bagaimana para saksi? SAH?" tanya penghulu.

"SAH" ucap para tamu yang ada di sana,mama Laras tersenyum dan menangis haru, anak nya. Anak lakilaki satu satu nya telah menikah, sudah menghalal kan perempuan yang ia inginkan.

(Maaf kalo sekiranya ada yang salah-salah dalam pembacaan ijab kabul nya🙏🏻)

"Masyaallah, mas lihat Varo dia begitu lantang mengucapkan janji sucinya." lirih mama Laras, umi Sari yang melihat mama Laras menangis pun memeluknya dari samping, "masyaallah, anak kita telah sah menjadi suami dan istri."

Mama Laras mengangguk, "iya,umi. Saya benar-benar bahagia."

"Alhamdulillah,"

"Baik, silahkan untuk memanggil mempelai wanitanya." ucap penghulu itu.

Mama Laras berdiri dari duduknya, "biar saya menjemput mantu saya."

"Saya bantu ya laras." ucap Umi Sari,dan di angguki oleh mama Laras.

Sedangkan di kamar, Kay,Jessiy dan juga Zahra sedang menangis haru. Melihat Varo begitu lantang menyebut namanya membuat hatinya berdesir.

"Mbak Zahra udah Jadi kakak ipar aku!" ucap Kay senang, ia menghapus air matanya yang tersisa di ujung matanya dengan tisu.

Zahra mengangguk dan menggenggam tangan Kay kuat, "terimakasih Kay,"

"Selamat ya mba Zahra." ucap Jessiy.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang