H a p p y R e a d i n g
_____"Kak Agassss...."
Teriakan Kay begitu melengking dan menggema di seluruh penjuru rumah, membuat kuping Agas terasa pengang dan panas. Tetapi, ia tak mengindahkan itu, ia kembali tidur.
Dengan hati-hati Kay berjalan ke atas guna melihat suaminya, apakah masih asik tidur dan bergulat dengan mimpi indah nya atau bahkan sudah siap untuk pergi bekerja.
Kay membuka knop pintu kamar nya dan, Ya. Ia melihat suaminya yang masih sangat anteng bergulung selimut tebal, rupanya suaminya ini ingin di beri jeweran maut dari Kay.
Dengan satu tangan mengelus perutnya yang membesar itu Kay berjalan santai mendekat kearah dimana suami nya tertidur dengan sangat pulas dan tenang.
"Heum,,, diapain ya enak nya." Ucap Kay berfikir hukuman apa yang cocok untuk suaminya ini. Karena, sudah bosan selalu menjewer laki-laki itu.
Ide cemerlang pun terlintas, dengan langkah hati-hati ia berjalan ke meja riasnya dan mencari minyak kayu putih, lalu setelah mendapatkan apa yang ia cari Kay segera kembali mendekat kesuami tercinta.
Kay tersenyum sinis, "maaf in Asya ya kak, tapi Asya capek banget tiap pagi harus teriak-teriak supaya kakak bangun." Ucapnya sambil membuka tutup minyak kayu putih.
Kay menuang kan minyak kayu putih itu di jari telunjuk nya dan ia arah kan ke bibir laki-laki itu, dengan sekali sentuhan Agas langsung menggeliat tak nyaman, merasa ada pedas-pedas di bibir nya.
"Eugh..." Agas hanya melenguh pelan, ia mengecap-ngecap kan mulutnya setelah itu kembali tidur.
Kay berdecak sebal, suaminya ini benar-benar kebo. Dengan perasaan dongkol Kay meneteskan kembali minyak kayu putih itu langsung kebibir Agas yang sedikit terbuka itu.
"Ahhh... Anj-" Agas langsung membuka matanya saat merasakan pedas di bibir dan tenggorokan nya. Ia tak berani melanjutkan kalimatnya karena melihat istrinya sudah seperti monster yang ingin menerkam mangsanya.
Melihat istrinya yang sudah berkacak pinggang dan menatap tajam dirinya, membuat Agas tak bisa mengeluarkan umpatan atau perkataan apapun itu.
Agas tersenyum kaku saat melihat Kay yang tengah menatap nya tajam, "p-pagi sayang."
"Gak usah sayang-sayang, buruan mandi ini udah jam berapa, Hah!" Agas meringis kala Kay mengoceh dan memarahinya.
Sudah menjadi sarapan pagi Agas, jika Kay mengomel seperti ini, memang dirinya lah yang salah selalu malas bangun.
Entah, semenjak Kay mengandung Anak ketiga nya, Agas jadi malas bangun pagi bukan karena malas pergi kekantor tetapi malas saja bangun pagi.
"I-iya, ya Allah sayang, jangan marah-marah terus kasian dede di dalem." Ucap Agas mengelus perut besar Kay, usia kandungan nya sudah menginjak 7 bulan 3 minggu.
"Ck. Cepet mandi atau nanti malam gak usah tidur sama Asya." Ancam Kay membuat Agas langsung bergegas beranjak dari kingsize nya.
Kay merapihkan kasur mereka yang berantakan, saat sedang menyusun bantal dan guling Kay melihat Agas kembali keluar dari kamar mandi nya, dan berjalan kearah nya.
"Kenapa kel-" ucapan Kay terhenti saat Agas mengecup singkat bibir nya, lalu kening, pipi dan terakhir perut nya yang besar itu.
"Jangan marah-marah mulu, gak baik." Ucap Agas dan langsung kembali kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum monster itu kembali bersuara dan memarahinya
"Dasar kebo, gak cape apa diteriakin mulu." Dengusnya kesal.
"Kakkk kalo sudah selesai mandinya langsung kebawah yaa, Asya udah buatin kakak sarapan, Baju kantornya udah Asya siapin di atas ranjang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)
Short Story⚠️ sebagian Part sudah di Revisi 𝕎 𝔸 ℝ ℕ 𝕀 ℕ 𝔾 !!! 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐮𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫. "Bukan kah saya bilang jangan terlalu perdulikan saya!" "Saya bisa melakukan nya sendiri!" "Tapi" "KELUAR, DAN...