18 - M Y H U S B A N D

4.2K 230 9
                                    

H a p p y  R e a d i n g
___________


"Jadi apa yang ingin nak Varo katakan disini?" tanya Abi Abdul kepada Varo yang tengah menatapnya.

"Saya ingin mengkhitbah putri Abi." ucap Varo penuh keyakinan,dari sorot mata dan ekspresi wajah Varo yang memang benar-benar yakin akan keputusan nya, Abi Abdul kembali menanyakan sesuatu kepada Varo yang membuat jantung Varo kembali berdetak dengan kencang.

"Kenapa nak Varo ingin sekali menikahi putri saya?apakah karena wajahnya yang cantik? Atau emang nak Varo jatuh cinta kepada putri saya?" tanya Abi Abdul kepada Varo,Zahra maupun Varo belum menceritakan kejadian kemarin yang membuat Varo dan keluarga pergi kerumah Zahra malam ini.

Varo menggeleng, "sebelumnya saya minta maaf, Abi. Saya akan menceritakan sesuatu yang membuat saya datang kerumah ini,jadi kemarin----" Varo menjelaskan dan menceritakan semua kejadian yang ia alami bersama dengan Zahra di rumah sakiit,mulai dari kecelakaan,rawatinap,dan kejadian di depan kamar mandi ruang rawat Varo, juga janji Varo yang akan bertanggung jawab atas kelakuan nya kemarin.

"Saya boleh tanya kepada nak Varo?"

Varo mengangguk dan tersenyum, "silahkan Abi."

"Nak Varo sudah mempunyai rumah sendiri?"

"Alhamdulillah,rumah yang saya bangun selama 1 setengah tahun telah terenovasi,jadi sepertinya aman saja." jawab Varo tenang.

"Masyaallah, maaf bukan nya saya memandang harta kamu tapi saya hanya memastikan saja. Kalau memang belum punya pakai apartemen abi dulu."

"Tidak apa-apa Abi, sejujurnya saya sudah jatuh cinta dengan putri abi." ujar Varo dengan hati-hati. Memang sejak kejadian kemarin membuat Varo terus mengingat dan merasakan sesuatu yang bergejolak di hati nya saat mengingat wajah cantik Zahra.

Abi Abdul tersenyum, "saya mengizinkan kamu untuk mengkhitbah putri saya,tapi saya juga butuh pendapat putri saya apakah mau menerima lamaran nak Varo." jelas Abi Abdul, Varo mengangguk.

Abi Abdul menatap putrinya yang menunduk itu, "Zahra,putri abi yang cantik ini bagaimana dengan keputusan mu nak?" tanya Abi Abdul,dengan tutur kata yang begitu lembut.

Zahra menarik nafasnya sebentar,lalu mendongak menatap wajah abinya dan mengangguk. "Insyaallah,Zahra siap abi." jawab Zahra begitu yakin dengan keputusan nya, menurutnya Varo tidak begitu buruk untuk menjadi suaminya,dari sikap dan tanggung jawab nya ia sudah yakin bahwa Varo tidak akan pernah mengecewakan nya.

Hati Varo terasa lega begitupun dengan mama Laras,Skayla,Agas dan Daniel. Varo benar-benar berterimakasih kepada Allah telah memberikan Zahra kepadanya.

"Alhamdulillah." ucap semua orang yang berada di ruang tamu tersebut.

"Alhamdulillah,masyaallah nak Zahra terimakasih banyak." ucap Mama Laras terharu.

"Alhamdulillah,Kay punya kakak ipar." seru Kay begitu lucu di mata Varo dan Agas.

Merasa tak tahan dengan kelakuan istrinya Agas menggenggam erat tangan Kay,bahkan Kay sempat kaget karena Agas begitu erat menggenggam tangan mungil nya.

Kay menunduk menatap tangan Agas yang menggenggam tangan nya, "kenapa kak?" tanya nya polos.

Agas menatap wajah istrinya yang polos ini, "jangan gitu lagi!"

"Kenapa?"

"Gemes." jawaban Agas membuat senyum Kay tertahan,menahan kesaltingan nya ditengah keramaian.

Abi abdul menatap pasangan tersebut, "sudah menikah?" tanya Abi Abdul kepada mereka berdua.

Kay dan Agas yang tadi saling menatap pun menoleh dan menatap ke arah abi Abdul, "iya abi, kami berdua sudah menikah." jawab Agas, Kay tertunduk. Ia yakin pasti abi Abdul sudah memikirkan bahwa ia menikah muda karna hubungan yang tidak benar.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang