33. Galang?

42 8 1
                                    

Seminggu yang lalu Via resmi menjadi mahasiswa di IPB Bogor dan resmi menjadi santriawati di pondok pesantren, hari ini Via ada janji bersama teman kampus untuk pergi ke Jakarta berkunjung ke Perpusnas atau perpustakaan nasional republik Indonesia.  Ada tugas dari kampus mereka sepakat untuk mencari referensi dari buku yang tersediakan disana dan mengerjakan disana.

Via menaiki kendaraan pribadi bersama Zaza, teman satu pondok dan satu kampus juga. Hari ini Via izin sekitar 3 hari ke Uma Zakia selaku pemilik yayasan pondok pesantren dan izin ke dosen, Baru saja tadi pagi Via mendapatkan pesan dari Kaka sulungnya bahwa ada hal penting yang ingin disampaikan.

"Za, nanti kamu pulang sama yang lain bisa?" tanya Via di sela-sela mengendarai motor.

Zaza yang sedang asik memotret jalanan menyudahi aktifitas tersebut. "Hah? Kenapa?" Zaza binggung sendiri.

"Aku kan izin tiga hari Za, pulang dari Jakarta aku mau ke Tangerang!" balas Via sedikit teriak agar terdengar oleh Zaza.

"Ooh iya aku baru inget, oke deh nanti kalau gak dapet Tebengan aku naik kereta aja." Via jadi tak enak, namun mau bagaimana lagi? Via juga tidak tahu ada apa sampai keluarganya meminta untuk pulang sebentar.

Elza Hinda Ritiana yang kerap kali dipanggil Zaza, gadis yang sangat periang yang paling bawel dan yang paling ribet meskipun seperti itu Via menyayangi nya sebagai sahabat. Sikap Zaza tersebut mengingatkan Via terhadap Bila sumpah sebelas dua belas. Via sangat merindukan Bila terlebih ia sangat terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa Bila sempat menghilang tak ada kabar dan ia membatalkan untuk melanjutkan study nya ke Jepang.

Kurang lebih satu jam akhirnya sampai di ibu kota Indonesia ini, Via memarkirkan motornya lalu berjalan menuju pintu masuk sudah banyak teman-teman yang menunggu. Setelah scan barcode mereka mendapatkan kunci dan tas, kunci ini untuk membuka loker penitipan barang. Barang-barang yang berharga ditempatkan di tas yang sudah diberikan lalu dibawa saat mengelilingi gedung perpusnas ini.

Sebelum menuju lantai perpustakaan yang berisi semua buku, mereka membuat kartu tanda anggota perpusnas. Tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan kartunya sekitar 5 menit setelah registrasi kartu siap mendarat di tangan.

Setelah mendapatkan kartu mereka berjalan menaiki lift yang akan mengarah ke lantai perpustakaan.

"Pada bawa laptop kan?" tanya Yuli teman kampus Via dan Zaza.

"Bawa." balas mereka serentak.

Sesampainya di lantai perpustakaan mereka segera mencari meja yang nyaman untuk mengerjakan Yuli dan Zaza mencari buku referensi. Via dan yang lain mencoba mengetik beberapa kalimat terlebih dahulu sambil menunggu Yuli dan Zaza.

Sekitar jam 14:00 WIB tugas telah selesai siap di kirim ke pak dosen, Via meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Sebelum berangkat Via berfikir apa ia sekalian mampir ke tempat Abi nya? Ah sudahlah dari banyak berfikir Via segera menyalakan motornya, motor matic berwarna hitam ini ikut bergabung ke jalanan bersama pengendara yang lain.

Karena waktu nya yang mepet sudah hampir malam Via membatalkan untuk berkunjung ke Abi, lagipula tidak ada jam besuk jika sudah malam seperti ini. Via sampai di Tangerang jam 18:00 pas adzan Maghrib selesai Via sudah dirumah.

Via mengucapkan salam dan langsung disambut oleh umi dan Ka Hani mereka saling melepaskan rindu satu sama lain.

"Umi, ka Hani. Ntar lagi ya, Via mau bersih-bersih diri dulu mau sholat Maghrib." ujar Via lalu menaiki tangga berjalan ke arah kamar, rindu rasanya dengan kamar yang bernuansa biru muda dan banyak hiasan.

Melihat kasur seolah-olah panggilan untuk merebahkan tubuh, namun Via tidak ingin berlama-lama di kamar takut bablas rebahan. Via menaruh tas dan beberapa kantong plastik oleh-oleh dari Bogor, ia mengambil handuk lalu berjalan ke arah kamar mandi.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang