40. Bersamamu di ujung senja

125 10 0
                                    


Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?


Via melihat sosok suaminya sedang berjalan keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di bagian bawah dan di atas kepala namun Via merasa ini bukan seperti mimpi ia bisa melihat dengan jelas suaminya sedang mengeringkan rambut, dengan mata yang masih sangat berat untuk membuka dan nyawa yang masih belum terkumpul ia paksakan untuk bangun.

"Loh kamu udah bangun?" tanya Fatih lembut, ia menoleh saat melihat Via dari cermin.

Via mengucek matanya berkali-kali dan menampar kedua pipinya ini benar sakit rasa sakitnya nyata, Fatih menoleh sempurna saat melihat Via menyakiti dirinya sendiri lalu berjalan ke arah kasur dan memeluknya.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Fatih khawatir.

Via tersadar seutuhnya ia sangat terkejut ketika tangan kekar itu mengelus rambutnya.

"Hah? Aku kenapa? Kamu habis ngapain sayang?" tanya balik Via.

Fatih menjawil hidung Via lalu mengecup pipi nya. "Morning, sayangkuh."

Via merasa malu lalu melepaskan rangkulan dan mengambil segelas air minum di nakas.

"Tadi aku mimpiin kamu tapi ternyata bukan mimpi kamu beneran habis mandi ya?" tanya Via ia masih merasa seperti mimpi namun ternyata bukan.

Fatih mengangguk lalu kembali mengeringkan rambut nya menggunakan hair dryer, ia sesekali jahil melihat istrinya dengan tatapan genit lewat cermin yang ada di depannya.

Via mengedikkan bahunya cuek lalu menguncir rambut panjangnya dan mengambil handuk.

"Udah Wudhu belum? Nanti juga basah lagi gak usah pake hair dryer atuh, sayang," ujar Via sebelum menutup pintu kamar mandi.

"Oh iya lupa!" balas Fatih lalu menaruh hair dryer tersebut.

Seperti biasa Fatih dan Via tidak membiasakan tidur setelah solat tahajud meskipun masih banyak waktu antar satu jam menuju subuh, namun mereka tidak membiasakan hal itu nanti jadi kebiasaan yang tidak baik. Di waktu-waktu sepertiga malam seperti ini doa yang kita panjatkan insyaallah langsung diijabah oleh Allah SWT. Mereka menengadahkan kedua tangannya secara bersamaan Fatih yang memimpin doa lalu Via mengaminkan setelah itu mereka membaca Alquran bersama jika masih ada waktu Fatih dan Via menyempatkan deeptalk atau menceritakan yang belum di ceritakan.

"Kamu mau cerita gak, sayang?" tanya Via namun Fatih menggelengkan kepala, tidak ada yang ingin diceritakan semuanya sudah ia ceritakan bahkan setelah kejadian sekalipun.

"Alhamdulillah kalau gak ada yang mau di ceritakan Alhamdulillah juga kalau kamu gak ada masalah, tapi inget loh kalau ada masalah atau setidaknya satu hal yang membuat kamu terbebani jangan dipendem aja! Harus cerita." Via mengingati sang suami meskipun ia tahu suaminya type terbuka saat bersama dirinya.

"Pastinya dong," balas Fatih lalu menaruh Alquran di tempat semula.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Adzan subuh telah berkumandang terdengar sangat jelas Via membuka sedikit hordeng, matahari masih malu untuk menampakkan dirinya. Fatih meminta izin untuk sholat berjamaah di masjid Via segera membukakan pintu dan menunggu di depan pintu sampai benar-benar Fatih menghilang dari pandangannya.

Via mengunci pintu lalu melaksanakan Sholat subuh tidak lupa melanjutkan membaca Alquran dua lembar. Sepertinya Fatih sedang tadarus di masjid sembari menunggu, Via menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ke studio mereka akan mendatangi acara launching studio foto milik Diana.

Alhamdulillah, maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Mereka dapat berkumpul kembali bahkan Via terharu mendengar cerita karir Diana dan kisah asmara Diana dan Dafa. Pada akhirnya pilihan mereka untuk membangun studio di Lombok terlebih dahulu kata Diana Lombok tempat bersejarah antara Diana dan Dafa. Selain itu mereka sudah merencanakan akan kumpul di acara launching studio Diana, ada trio F ada Bila dan juga Zahra.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang