24. Kacau

1.1K 69 13
                                    

Jadi rasanya seperti ini ya ketika mengetahui seseorang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan menorehkan luka.

Alivia salsabila

@nrmltk_

Pagi ini SMAIT Al-Amin dihebohkan dengan berita yang sedang mengemparkan di daerah Tangerang bukan hanya SMAIT Al-amin namun luar dari sekolah mengetahui nya terlebih yang update sosial media.

Entah ulah siapa yang memasang berita tersebut di Mading sekolah, Via yang baru saja memasuki gerbang sekolah langsung berlari ke arah Mading.

Di depan Mading sudah banyak anak-anak yang melihat berita terbaru saking banyaknya sampai Via saja harus menerobos masuk ke dalam lingkaran itu. Dengan cekatan Via menarik kertas tersebut dan merobeknya.

"Huh! Anak pembunuh!" sorak teman-temannya. Namun Via tetap mengelak.

"APA!? KALIAN CUMA TERMAKAN BERITA-BERITA YANG GAK JELAS!" bentak Via.

"Hah!? Berita gak jelas!? Itu bahkan udah ditutupi dari tahun yang lama! Gila lu ya Vi!" cela Dinda membuat Via terkejut mengapa Dinda seperti ini kembali? Memang jika tidak ada niat yang betul-betul untuk merubah dirinya akan sulit. Jiwa bully Dinda Masih menyatu.

Via hanya bisa meremas kertas tersebut sembari melangkahkan kakinya pergi, dengan cepat Via berjalan ke arah kelas lalu tepat sekali orang yang ia cari sedang ingin keluar kelas dengan cepat Via memblok langkah kakinya.

"Kenapa lu!?" hardik Fasya membuat Via makin sebal dengan Fasya.

"Maksud lu apa nyebarin berita ini!?" bentak Via tidak mau kalah.

Fasya tersenyum remeh lalu berjalan kembali namun Via meraih kerah bajunya dan menariknya.

"APA-APAAN SIH LU!?" emosi Fasya kini makin memuncak ia harus mencari cara agar Fatih tidak cepat termakan mentah-mentah oleh berita ini.

"JAWAB!" teriakan Via menimbulkan anak-anak keluar dari kelasnya melihat apa yang terjadi.

"Ternyata bener ya buah gak akan jauh dari pohonnya!" sindir Fasya membuat Via sangat geram.

"Maksud lu apa ha!? Lu boleh gak suka sama abi gw! Tapi gak gini caranya!" bentak Via, benar-benar Via ingin menangis namun tidak boleh ia tunjukkan hal itu mereka semua akan makin senang.

"Abi lu pembunuh! Lu fitnah." balas Fasya santai.

"GW GAK FITNAH!" jawab Via dengan cepat.

"Gak fitnah? Terus mana buktinya? Dosa membunuh dan fitnah besar loh." ledek Fasya.

Via benar-benar ingin menampar Fasya kenapa dia yang menjadi salah satu bagian dari sahabat nya tidak mempercayai jika berita itu tidak benar. Namun nyatanya hampir satu sekolah ini mempercayai bahkan seseorang yang Via anggap sahabat.

"Gw emang gak punya bukti, tapi malam itu gw ada di tempat dimana lu Ama Zahra saling ribut untuk gak ngasih tau hal ini ke Fatih!" ujar Via namun Fasya membalasnya dengan tertawa.

"Via... Via. Lu mikir gw sejahat itu ya? Bahkan gw aja kaget kenapa berita ini langsung tersebar dengan begitu cepat. Padahal gw baru aja mau ngerencanain bahas masalah ini privat sama lu sama Fatih." balas Fasya kedua tangannya ia lipat di depan dada.

Via melongo tak percaya, jika memang benar bukan Fasya lalu siapa? Tega sekali menyebarkan berita yang belum jelas asal usulnya. Kini yang ada di pikirannya adalah Fatih, sebisa mungkin ia harus mencari cara agar Fatih tidak mempercayai berita ini.

Zahra yang baru sampai di sekolah pun sangat terkejut dengan berita ini dengan cepat Zahra berlari, melihat Fasya dan Via cekcok beserta anak-anak yang menjadikan tontonan gratis dengan segera Zahra mengusir kerumunan tersebut.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang