5. Mizone yang malang

1.5K 87 6
                                    

Sebuah rasa tak perlu dilabuhkan secara tergesa-gesa. Banyak bukan? Akibat melabuhkan sebuah rasa bukan pada pelabuhannya berujung penyesalan

-Kulantunkan surah Ar-rahman untukmu-
@nrmltk_

Via menahan rasa sakitnya, kini kakinya sedang diurut oleh Zahra benar-benar rasanya semeriwing. Via sangat heran terhadap lawannya yang sengaja melakukan hak buruk seperti itu apa alasannya dan apakah ada dendam terselip?

Dasar manusia! Jika ada suatu masalah melampiaskan dengan cara yang salah, bukannya menjelaskan mengapa dirinya berbuat seperti itu. Ingin dihargai namun lupa caranya menghargai, dimohon kesadarannya untuk para manusia semacam ini.

"Ra, lu kayanya berbakat deh jadi tukang urut keliling." Celetuk Via meringis menahan rasa sakitnya.

"Jangan ditanya dia mah emang jagonya, kayanya nyokapnya dulu pas ngidam dia suka minta urut dah." Imbuh Diana tertawa

"Apa hubungannya njir?" Tanya Bila yang sudah kental dengan toxicnya.

"Gini nih temen hasil gosokan ale-ale! Ya ada hubungannya lah markonah! Jadinya si Zahra pinter ngurut." Jawab Diana ngegas.

"Oh." Tukas Bila dengan singkat membuat Diana ingin menenggelamkan kedalam laut sedalam-dalamnya.

Zahra yang sedang mengurut kaki Via tidak menimbrung obrolan aneh teman-temannya, Ia fokus memberikan kenyamanan terhadap Via agar kakinya cepat sembuh. Setelah dirasa agak mendingan dan rasa sakitnya mulai berkurang tidak seperti awal, Mereka semua pergi meninggalkan UKS.

Via dan teman-temannya yang baru saja keluar dari UKS terkejut melihat Fatih dan gerombolannya sedang duduk di depan UKS bersebrangan lawan.

"Eh Via kenapa lu? Pucet ama muka." Tanya Fasya mewakilkan teman-temannya.

"Sedikit ada masalah tadi hehe, Tapi
Alhamdulillah udah mendingan." Jawab Via lalu teman-temannya meninggalkan Via dan Fatih di lorong UKS.

"Mau nanya apa Tih?" Tanya Via dengan hati yang jedag jedug.

"Lu kenapa? Tadi ampe digotong ditandu?" Tanya Fatih tanpa menoleh kearah Via.

"Em-mm i-it-" Belum selesai ngomong disela oleh Fatih.

"Kenapa?" Tanya Fatih tegas.

"Kaki gw terkilir, emang ngapa?" Via heran sekali dengan Fatih ia tidak seperti biasanya.

Fatih gugup harus berbuat apa? Niatnya mau ngobrol-ngobrol santai antara ketua dan sekretaris kenapa gerogi seperti ini? Fatih menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkan secara perlahan-lahan mencoba menghilangkan rasa kegugupannya.

Via juga merasakan hal aneh padahal mereka tidak berdua banyak orang yang berlalu lalang di lorong ini, Via juga tidak berdekatan duduknya ada batas dan ada penengahnya. Yaitu botol mizone milik Fatih, Via duduk di ujung kiri bangku
Fatih duduk di ujung kanan bangku.

Mizone yang malang menjadi saksi atas kegugupan seorang insan yang sedang kasmaran namun belum menyadari jika rasa itu hadir. Jika botol mizone itu dapat berbicara ia akan berbicara "Hai capek ya? Sama kok aku juga:)"

"Em Via tadi gw niatnya mau ngobrol santai aja sih, antara ketua dan sekretaris tapi gw lupa. Mungkin lain waktu, makasih ya udah mau nyempetin waktunya. Cepet sembuh ya! Labasa tohurun insyaallah." Ujar Fatih lalu pergi melenggang begitu saja.

Fatih sehatkan? Kenapa sangat berbeda dari biasanya? Sudahlah Via tidak mau memikirkan lebih ia tebarkan positif thingking mungkin karena emang dia lupa. Stop tebarkan rasa baper! Masih aja sok kuat padahal kalau tau kenyataan bahwa dia tidak pernah mencintai kamu, rapuh.

Aturlah rasa itu agar tidak mudah terkena penyakit baper dan menyalahkan si laki yang telah memberi harapan palsu, padahal... Jelas-jelas kita berekspetasi  sangat tinggi. Jika memiliki rasa lebih baik dipendam sangat mulia bahkan, tapi apakah salah mengungkapkannya? Tidak! Namun sekarang balik kepada kenyaataan jika mengungkapkan membuat memalukan diri untuk apa?

Sebuah rasa tak perlu di labuhkan secara tergesa-gesa. Banyak bukan? Akibat melabuhkan sebuah rasa bukan pada pelabuhannya berujung penyesalan.

Fatih yang sedang berjalan bertemu Fasya tidak langsung masuk kelas namun kembali duduk di depan kelas yang kebetulan ada bangku entah bangku siapa.

"Lu ngapa tih? Muka lu gugup gitu habis ngapain lu hayo? Habis nembak Via ya lu?" Pertanyaan yang sangat tidak masuk akal. Nembak? Haha sangat lucu sekali.

"Apaansih gak jelas lu! Datang ya nanti sore ke pondok." Ujar Fatih lalu masuk kedalam kelas.

Sore ini ada acara pengajian bersama para habib yang sudah diundang dari jauh-jauh hari dan terbuka untuk umum, kesempatan Fatih mengajak teman-temannya.






Heyow!! Aku update lagisangat sedikit sekali partnya haha, Happy reading's❤🙌 See you next chapter!❤

Cikarang, 22 Februari 2021

@nrmltk_

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang