27. Suasana yang sama

1.2K 70 0
                                    

Mulut dan hati sejatinya selalu bertolak belakang. Namun hati tidak pernah berbohong meskipun sang mulut berbohong. Ketika mulut mengatakan hal yang menyimpang, hati akan selalu gelisah.

-Kulantunkan surah Ar-Rahman untukmu-
@nrmltk_

Hari ini Via masuk sekolah seperti hari-hari biasa, sudah mencoba untuk tidak masuk hari ini namun mendapatkan penolakan mentah dari keluarganya.

Jika boleh jujur Via frustasi ketika mendapatkan penolakan dari keluarganya, apakah mereka tidak memikirkan perasaan Via? Overthingking akan nasibnya ketika menginjak tanah sekolah. Cacian itu akan kembali terlontar sebelum media mengatakan bahwa berita yang beredar adalah hoax, Namun apa boleh buat? Berita itu benar adanya Via hanya bisa pasrah jika nanti Abinya akan membuka suara kepada media.

"Sekarang kamu masuk sekolah. Masalah itu Abi yang selesain, jangan buka mulut satu kata pun. Abi akan buka mulut dan membenarkan bahwa media itu benar."

Ucapan Abinya yang baru saja dilontarkan tadi pagi ketika ingin berangkat sekolah kembali terngiang dalam pikirannya. Sekarang masalahnya berganti, bagaimana jika Abinya sudah speak up dan bagaimana nasib Via nanti di sekolah? Oh tidak! Bukan Via saja namun berdampak pada keluarganya yang lain.

Via meremas tali tas sungguh hatinya tidak karuan yang Via inginkan sekarang adalah menenangkan dirinya dan ingin menjauh dari semua manusia. Tapi Via harus menjalankan misinya, yaitu mencoba mengajak Fasya dan Zahra berbincang mengenai hal ini.

Bismillah. Batin Via mantap.

Via berjalan dengan langkah yang sangat gemetar baru saja memasuki gerbang sekolah semua mata tertuju padanya, namun Via harus menghilangkan rasa takut itu.

Via terkejut ketika melihat seseorang yang sangat ia kenal berdiri depan kelasnya padahal mereka tidak satu kelas. Dinda. Memang ya orang yang tak suka dengan kita akan selalu mencari cara untuk menjatuhkan kita.

Via menarik nafasnya dan menghembuskan secara perlahan, ia harus sabar tidak ada gunanya menggunakan emosi di situasi saat ini.

Via tersenyum lebar terhadap Dinda namun detik itu juga senyuman Via terhempas begitu saja.

Byurr

Via sangat terkejut ketika Dinda mengguyurnya dengan air Aqua berukuran besar, anak-anak yang melihat hal itu sontak tertawa puas bahkan ada yang mengambil kesempatan untuk merekamnya. Dengan cepat Via menyingkirkan tasnya dari bahu lalu menaruh dilantai begitu saja. Khawatir bukunya basah.

Fatih yang baru saja ingin memasuki kelas terkejut melihat hal itu, lebih terkejut ketika melihat baju Via menjiplak disebabkan oleh basahnya air. Dengan cepat Fatih memalingkan wajahnya lalu beristighfar, dan membuka jaket yang sedang ia gunakan.

"Via!" panggil Fatih, ketika Via menoleh dengan cepat Fatih melemparkan jaketnya. Dengan gerakan refleks Via mengambilnya.

"Ngapain sih lu Din? Kurang kerjaan banget? Pansos mulu kerjaannya." sindir Fatih. Bukannya Fatih percaya diri namun sepertinya Dinda menyukainya.

Dinda yang merasa tersindir ia tidak terima lalu menyingkir karena menghalangi pintu kelas.

"Yang ada urusan gw sama keluarga Via. Kenapa kalian ikut campur!? Gw gak butuh dukungan kalian dari semua. Cara lu semua sampah! Apalagi lu!" geram Fatih lalu menunjuk Dinda tepat di wajahnya.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang