39. Pantai merah

60 11 0
                                    

Masalah hadir untuk menguji, bisakah melewati masalah yang sedang menghampiri? Aku hadir untuk menjadi pahlawan dalam hidupmu. Dalam keadaan apapun aku akan selalu berada
Di sampingmu dan berdiri tegap melindungi mu.

Alfatih Husein Azrafnan
-kulantunkan Surah Ar-Rahman untukmu-

Panasnya matahari tak membuat semangat menyurut banyak orang yang berlalu lalang di sekitar bandara Soekarno-Hatta mereka  sibuk dengan urusan masing-masing. Via tak sabar melihat keindahan pantai di pulau Lombok yang sangat indah, siapa yang tak mengetahui pulau yang sangat menyimpan banyak keindahan? Semua pasti mengetahui salah satu yang terkenal adalah Labuan bajo dan Gili Trawangan.

Namun hari sudah berganti menjadi gelap Via dan suami baru saja sampai Maghrib tadi berangkat dari Jakarta sekitar jam 5 sore perjalanan memakan waktu 1 jam 50 menit. Setelah melaksanakan sholat Maghrib Via dan Fatih menaiki taxi yang akan membawa mereka ke hotel.

"Kamu dulu yang bersih-bersih diri, oke? Yang beresin baju-baju nanti aku aja. Selesai bersih-bersih diri jangan lupa langsung wudhu dan gelar sajadah sambil nunggu waktu sholat isya kita murojaah bersama ya, sayang," ujar Fatih lembut.

Via tersenyum bahagia suaminya sangat perhatian bahkan pernah saat baru saja Via pulang mengajar belum sempat memasak tetapi Fatih menyuruh Via untuk segera membersihkan diri, urusan dapur Fatih yang menghandle padahal Fatih juga baru saja sampai rumah setelah seharian di luar.

"Sayang, nanti bajunya sebagian dikeluarin ya biar ngambilnya gampang gak buka tutup koper," titah Via, sebenarnya tidak enak menyuruh suami seperti itu akan tetapi Fatih yang meminta.

"Siap, laksanakan!" balas Fatih lalu memeragakan gerakan hormat membuat Via tertawa dengan tingkah laku sang suami.

Setelah Via membersihkan diri sekarang giliran Fatih untuk membersihkan diri Via menunggu sang suami dengan duduk di atas sajadah menghadap kiblat di pangkuannya sudah siap ada Alquran dan tasbih.

"Sayang," panggil Fatih, Via yang sedang berdzikir menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah sang suami.

Fatih tersenyum lebar dengan pakaian jubah putih beserta kopiah dengan warna senada.

"Masyaallah, sayang. Udah siap juga akhirnya, YauDah sini sajadahnya udah aku siapin." Via merentangkan tangannya pertanda menyuruh sang suami mendekati.

Fatih duduk berhadapan dengan pembatas meja kecil khusus  Al-Qur'an, diawali dengan taawudz lalu basmalah dan memulai murojaah beberapa surah di juz 30, Via lulus di juz 29 kini Via masuk juz 30 dilakukan hal ini adalah agar tidak hilang hafalan yang sudah mereka hafal, manusia tempatnya salah dan lupa maka dari itu harus ada seseorang yang mengingatkan dan selalu mensupport. Mereka saling bergantian dalam mengecek hafalan.

"Sayang fokus oke, jangan hafal saja ya tapi tajwid dan panjang pendeknya jangan di lupain! Kalau qolqolah itu harus sempurna di pantulkan suaranya," tegur Fatih saat mendengar ada sedikit kesalahan.

Via mengangguk lalu mengulang kembali dengan lebih teliti dari sebelumnya, Fatih mendengarkan dan menyimak.

"Allahuakbar Allahuakbar," lantunan azan berkumandang, Allah telah memanggil untuk melaksanakan sholat.

Via dan Fatih menghentikan aktivitasnya, setelah suara adzan mulai terdengar samar bahkan sudah selesai mengumandangkan adzan mereka sholat sunah dua rokaat terlebih dahulu yaitu sholat qobliyah.  Jarak tempat penginapan dan masjid tidak terlalu jauh, Fatih meminta izin untuk melaksanakan kewajibannya di masjid dengan senang hati dan tanpa berfikir panjang Via mengizinkan.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang