28. Terbongkar

1.2K 70 4
                                    

Aku tidak sekuat yang mereka bayangkan.

-Alfatih Husein Azrafnan-
@nrmltk_

Di dalam mobil sangatlah hening benar-benar tidak ada satu kata yang keluar dari penghuni yang berada di dalam mobil. Via, Zahra, Fasya dan Fatih berada dalam satu mobil yang sama entahlah Fasya dan Zahra ingin membawa Via dan Fatih kemana yang jelas katanya akan menyelesaikan masalah ini.

Via sangat terkejut ketika mobil berhenti di tempat ketika Zahra dan Fasya berdebat mengenai untuk tutup mulut terlebih dahulu. Untuk apa Via dan Fatih dibawa ke tempat ini?

"Zah? M-maks--udnya?" tanya Via gemetar.

Zahra yang berjalan mendahului Via yang sempat mematung di tempat langsung menoleh dan menghampiri Via yang sedang shock hebat. Zahra membuka resleting tas nya lalu mengeluarkan air minum dan memberikannya pada Via.

Via menerima air tersebut lalu meneguk secara perlahan, mengatur posisi nafas yang tidak beraturan. Setelah dirasa membaik Via mencoba bertanya kepada Zahra.

"Zah? Maksudnya bawa kesini apa?" tanya Via.

"Menyelesaikan masalah, Ayo sini ikut aja. Tenang gak akan ada apa-apa." balas Zahra tersenyum. Via hanya pasrah, semoga saja benar menyelesaikan masalah.

Ketika pintu terbuka bukan Via saja yang terkejut namun Fatih sama halnya seperti Via sangat terkejut melihat ada paman Yudi dan Ferdy beserta sahabatnya. Dafa, Fatah, Bila, Diana.

Namun Fatih tetap mengikuti arahan dari Fasya untuk tenang terlebih dahulu dan duduk di bangku yang telah disediakan. Via terkejut melihat wajah yang tak asing baginya dan sepertinya sepantaran dengan usia Via. Via mengingat wajah asing itu! Orang yang Via sikut bahunya saat ingin mencelakakan Fatih.

Ada keperluan apa ia kesini?

Ruangan yang berdominasi dengan kegelapan ini sangat hening tidak ada yang ingin membuka suara sama sekali, Via yang ingin bertanya menjadi sungkan terlebih tatapan teman-temannya yang membuat Via menjadi canggung dan sungkan untuk bertanya.

Klekk

Pintu samping terbuka menampilkan sosok laki-laki paruh bayah namun masih terlihat muda dan fresh. Mereka semua tidak mengetahui siapa sosok laki-laki tersebut karena masker yang menutupi wajahnya.

"Assalamualaikum, maaf menganggu waktunya." salam laki-laki tersebut membuat Yudi merinding.

Detik itu kemudian laki-laki tersebut membuka masker tersebut membuat Yudi, Ferdy dan Fatih terkejut.

"A--y--ah?" beo Fatih terbata-bata. Fatih sampai terbangun dari duduknya. Ini mimpi bukan!? Katakan jika ini mimpi!?

Otak Fatih tidak bisa diajak kerjasama kali ini respon tubuhnya menolak dengan keras, Fatih memegang dadanya yang sangat sakit diiringi keluar keringat dingin beserta kepalanya yang tiba-tiba saja berdenyut dengan kencang. Hampir saja Fatih tumbang namun Fatah dan Dafa segera menyangga tubuh Fatih yang hampir tumbang lalu membantunya untuk duduk kembali di sofa. Fatah segera memeriksa tas Fatih apakah obat tersebut dibawa, dan ya! Fatah menemukan obat tersebut lengkap dengan air minumnya.

"Minum pelan-pelan, jangan lupa baca bismillah." peringat Dafa lalu diangguki oleh Fatih.

"Nak? Kamu kenapa?" tanya Rudi panik ia segera mendekat namun Fatih berteriak.

KULANTUNKAN SURAH AR-RAHMAN UNTUKMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang