Assalamu'alaikum, Selamat membaca ❤
“Yuhu! Kakak!” pekik seorang gadis remaja dengan suara cempreng nya, ia berjalan dengan tergesa-gesa memasuki sebuah ruangan bernuasa putih abu-abu.
Dengan berhiaskan poster-poster, seorang penulis terkenal di dindingnya. Tak lupa, seorang gadis cantik dengan menggunakan kaca mata nampak, sedang fokus ke pada buku yang ia pegang.
Karena terlalu fokus, ia sampai merasa tidak terganggu sama sekali dengan suara cempreng adiknya. Yang nampak kesal, meneriaki dirinya terus.
“Kak Claudia!” panggilnya setengah berteriak.
Tetapi Claudia lagi-lagi tidak, menghiraukan panggilan tersebut gadis itu masih saja, fokus ke buku novel yang ia pegang. Tanpa menghiraukan, adiknya yang sedari tadi memanggilnya sampai harus menahan emosi.
“Kakak!” pekik Caca tepat di telinga kakaknya itu. Sehingga membuat Claudia yang tadinya fokus membaca seketika itu juga, di buat terkejut karena pekikan cempreng dari adiknya itu.
Hingga ia hampir saja terjatuh dari atas kursi belajar nya, tetapi untungnya ia cepat-cepat berpegangan. Jika tidak, ia akan jatuh terguling-guling di lantai. Jika lantainya bersih, Claudia rela jatuh.
Tetapi saat ini, lantai kamar milik Claudia kotor karena ia menumpahkan saus kacang di lantai. Akibat terlalu, terburu-buru tadi.
“Caca!” pekik Claudia dengan wajah kesalnya, menatap adiknya dengan sangat tajam hingga kaca mata, yang ia pakai turun kebawah pangkal hidungnya.
“Hehe, sorry ... Kaget ya? Makanya jangan terlalu fokus! Dari tadi Caca panggil sampai berbusa mulut Caca. Kakak gak denger-denger, makanya Caca berinisiatif untuk membuat kakak kaget!” sahut Caca dengan santainya tanpa menghiraukan tatapan tajam Claudia kepadanya.
“Kalau tidak ada urusan silahkan keluar!” usir Claudia. Membuat Caca mengerucutkan bibirnya dengan sebal, baru saja ia masuk ke dalam kamar kakaknya itu, ia malah di usir begitu saja oleh kakaknya.
“Caca!” teriak Claudia dengan sangat kuat, dengan suara cempreng nya sehingga membuat Caca mau tidak mau segera menutup kedua telinganya menggunakan tangannya. Karena suara kakaknya yang keras itu.
“Keluarlah kalau, kau tidak punya urusan!” usir Claudia secara halus. Menatap adiknya dengan tatapan dingin. Sehingga membuat Caca di buat bergidik. Ternyata wanita culun, dan kutu buku itu bisa marah juga.
“Caca!” pekik Claudia dengan wajah kesal. Karena adiknya tak kunjung beranjak. Caca yang di teriaki oleh kakaknya, tiba-tiba terdiam menatap wajah kesal kakaknya itu. Ada ide jahil muncul di otaknya. Untuk mengerjai kakaknya, karena ini adalah kesempatan emas baginya untuk mengerjai kakaknya yang kutu buku itu.
Memang mereka tinggal di mansion yang sama, tetapi sangat jarang bagi mereka berdua untuk bertemu dan menghabiskan waktu karena terlalu sibuk dengan dunia masing-masing. Caca dengan dunia entertainment nya. Sedangkan Claudia dengan dunia pendidikan nya. Bahkan karena terlalu sibuk, mereka sampai melupakan untuk memberikan waktu luang untuk bersama dengan keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IN LOVE PARIS [SUDAH TERBIT]
General Fiction"Merelakan adalah pilihan terbaik, daripada harus memiliki. Tuhan punya cara lain untuk, menguji kesabaran para hamba-hambanya-Nya." ~Arinda Tepat di tanggal 5 Februari 2022 seorang gadis keturunan Albert, mengembuskan nafas terakhirnya di hari be...