Malam harinya
Mansion Albert, yang tadinya sepi seperti tak berpenghuni kini ramai bagaikan pasar. Grandma, Aunty Lala beserta keluarga lainnya datang ke Paris. Bahkan Kevin pun datang, ketika mendengar kabar bahwa sepupunya itu habis melakukan operasi pengangkatan payudara. Hingga membuatnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya demi menjenguk sepupunya itu, yang sudah sekian lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing.
“Kabarmu baik?” tanya Kevin menatap intens wajah cantik sepupunya, yang berada di sampingnya itu. Sambil meneguk secangkir kopi hangat yang, Karina buatkan untuknya tadi.
“Hmm ... Aku baik.” jawab Claudia.
“Sedangkan kau?” Claudia bertanya sambil mengunyah, makanan yang ia makan.
“Baik. Bagaimana dengan sekolahmu? Apakah baik-baik saja?” tanya Kevin lagi kembali bertanya kepada Claudia. Karena sejujurnya Kevin tidak yakin jika sepupunya itu menyukai sekolah barunya di Paris. Sebab Claudia pernah menolak ajakan mom dan dadnya untuk pindah ke paris. Entahlah karena takut di bully karena penampilannya, atau karena sepupunya itu betah di Inggris karena seluruh keluarga besar mereka tinggal di Inggris.
“Tentu baik, memangnya kenapa dengan sekolahku?” tanya Claudia dengan kening berkerut. Karena sepupunya Kevin tiba-tiba saja bertanya tentang sekolahnya.
“Tidak ada, aku hanya ingin tahu saja.”
“Tentu sangat baik, sekolahnya bagus dan terkenal. Bahkan di dalamnya pun banyak gadis-gadis cantik dan menawan. Gaya mereka setinggi langit, bahkan jauh lebih tinggi di banding langit?!” sahut Claudia dengan berapi-api, mengepalkan kedua tangannya ketika mengingat kembali wajah Viola gadis yang begitu licik.
Yang baru saja, memfitnahnya dengan memposting foto dirinya bersama Agam yang nampak saling berpelukan di Koridor sekolah. Bahkan foto itu menjadi viral di media sosial. Dan menjadi bahan perbincangan, hampir di seluruh kota.
Membuat Claudia seketika emosi. Bisa-bisanya ia di fitnah seperti itu, benar-benar tak bisa di pungkiri Viola bukanlah gadis baik-baik. Gadis licik itu harus menerima balasannya! Claudia akan membalas Viola bukan dengan kekerasan! Tetapi memakai kekuasaan. Ia akan menyusun sebuah rencana untuk menjatuhkan Viola hanya dalam waktu dua jam.
Dengan kekuasaan keluarga Albert, maka tidak cukup beberapa jam keluarga Bernade akan hancur!
“Ada apa denganmu? Apakah ada seseorang yang mengganggumu?” tanya Kevin dengan penasaran, menatap Claudia yang nampak serius menatap ponsel yang ia pegang.
“Kau mau tahu?” tanya Claudia membuat Kevin menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IN LOVE PARIS [SUDAH TERBIT]
General Fiction"Merelakan adalah pilihan terbaik, daripada harus memiliki. Tuhan punya cara lain untuk, menguji kesabaran para hamba-hambanya-Nya." ~Arinda Tepat di tanggal 5 Februari 2022 seorang gadis keturunan Albert, mengembuskan nafas terakhirnya di hari be...