Bab 8. Bandara

39 30 1
                                    

Ketika ingin mencoba membebaskan, ketua mereka dari kungkungan seorang gadis berkacamata. Tiba-tiba saja, Lucas, Bobby dan Zero di buat terkejut ketika melihat Claudia yang nampak membuka jaket yang ia pakai. Lalu membuang jaket tersebut ke sembarangan arah, dan segera menindih tubuh kekar Agam.

Dan tanpa berlama-lama Claudia segera, meninju wajah tampan tersebut tanpa ampun. Karena terlanjur kesal di buat oleh pria tersebut.

"Kau benar-benar pria brengsek! Karena kau! Harga diriku hancur di injak-injak oleh pelayan itu?!" bentak Claudia terus memukuli tubuh dan wajah tampan Agam tanpa ampun. Karena sudah terlanjur emosi, mengingat semua kejadian yang beberapa jam lalu terjadi kepadanya. Dimana pria itu, menyuruhnya untuk pergi ke sebuah cafe, yang terletak di ujung kota Paris. Dan itu membuat Claudia emosi, bisa-bisanya ia di suruh untuk mengambil pesanan pria itu.

Padahal mereka baru saja bertemu, pagi tadi tetapi dengan beraninya pria yang sedang ia pukuli itu menyuruh-nyuruh dirinya. Dia pikir Claudia itu gadis bodoh apa? Yang bisa di perbodohi begitu saja. Bahkan Claudia, sangat syok ketika dirinya di anggap pelayan Agam, oleh pelayan wanita yang di cafe tersebut. Ingin rasanya Claudia, merobek-robek mulut wanita itu.

Dan saat ini pun, untuk ketiga kalinya ia di buat emosi, oleh pria yang tidakalah lain adalah Agam si pria menyebalkan. Yang sangat berani, menantang seorang gadis berkacamata, yang tidak ia tahu sisi sebenarnya si gadis, dan dengan beraninya mereka mengejek Claudia dengan sebutan 'Cupu' Padahal kalau di lihat-lihat Claudia tidak cupu juga.

"Lepaskan aku! Hei cupu! Sakit be*o!" teriak Agam dengan kesakitan ketika tangannya, di pelintir oleh Claudia tapi ini jauh lebih sakit sampai-sampai ke tulang-tulang daripada yang tadi.

Benar-benar Agam, tidak menerka-nerka aksi ini. Jujur, gadis yang berada di atas tubuhnya, ini sungguh kuat entahlah, apa yang di pakai Claudia hingga ia menjadi sekuat ini. Membuat Agam terus meringis kesakitan. Membuat Lucas, Bobby dan Zero bergidik ngeri, dan tidak berani untuk menolong Agam. Karena mereka takut, lengan mereka pun akan jadi sasaran amukan si gadis berkacamata itu.

"Mana sakit? Aku atau kau!" ketus Claudia. Tidak memperdulikan teriakan kesakitan Agam.

"Be*o tentu sakitan gue lah," ucap Agam dengan kesal tersenyum tipis, di saat-saat ia meringis.

Tanpa Claudia sadari, ternyata ini hanyalah akal-akalan Agam. Berpura-pura ia kalah dari Claudia.

"Lo ya?!" bentak Claudia hendak memukul wajah tampan Agam lagi. Tetapi sebelum itu terjadi, dengan segera Agam membalikkan tubuh mungil Claudia, dengan kuat hingga membuat Claudia meringis kesakitan karena kepalanya tak sengaja terpukul, oleh batu yang berada di atas rumput, tempatnya terbaring.

Saat sudah di rasa aman, Agam segera menindih tubuh mungil Claudia hingga membuat mereka saling tatap dalam diam. Nampak wajah cantik yang menggunakan kacamata itu, nampak pucat pasi seperti orang sakit. Dan itu mampu membuat Agam, mengerutkan kedua alisnya..

Saat Agam ingin, menatap lebih dekat lagi wajah gadis berkacamata di hadapannya itu. Tiba-tiba saja Claudia, mendorong kepala Agam dengan sangat kuat hingga, pria itu menjauhi tubuhnya. Saat sudah di rasa aman-aman saja, Claudia segera berlari dengan tergesa-gesa meninggalkan Agam.

Karena, tidak mampu lagi menahan degupan jantungnya. Yang berdegup dengan kencang ketika Agam menatapnya dengan tatapan seperti itu, yang tidak pernah ia dapatkan oleh pria mana pun.

Sementara Agam, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat punggung Claudia yang nampak menghilang dari tatapannya. Entahlah, gara-gara kehadiran gadis berkacamata itu, membuatnya semangat untuk menjahilinya.

Saat terlarut dalam khayalan, yang berkepanjangan. Entahlah Agam pria itu sedang mengkhayalkan apa, sampai tersenyum seperti orang gila. Sampai-sampai ia tidak menyadari, keberadaan Lucas, Bobby dan Zero yang begitu syok melihat kejadian tadi. Dimana mereka bagaikan obat nyamuk di antara, Claudia dan Agam tadi.

Tak bisa mereka pungkiri, dengan aksi Agam tadi. Tentunya mereka di buat syok karena pria itu hanya diam saja, dengan posisi mereka yang seperti itu.

Sementara Agam, ia masih setia berkhayal tanpa sadar jika Lucas, Bobby dan Zero sedang berdiri tepat di belakangnya tanpa ada yang mau bersuara. Sebab mereka, masih syok dengan yang tadi.

Saat asik-asiknya berkhayal entah itu apa, yang sedang ia khayali tiba-tiba saja Agam di buat terkejut ketika, mengingat jika ada sesuatu yang ia lupa.

Deg!

Astaga Agam lupa! Jika momnya akan sampai di bandara internasional paris. Dan momnya itu ingin dirinya yang menjemput, dan sekarang sudah menunjukkan pukul enam lewat. Dan itu mampu membuat Agam gelagapan karena, jika sampai terlambat maka sudah bisa ia pastikan, momnya itu akan menasihatinya habis-habisan.

Dengan tergesa-gesa, Agam berlari menuju ke mobil miliknya. Saat tengah berlari, tiba-tiba saja Agam di buat terkejut lagi untuk yang kedua kalinya. Ternyata ia lupa, jika mobil miliknya tidak ia bawa ke sini tadi. Dengan frustasi Agam, segera mengambil ponselnya yang berada di dalam saku celananya. Dan segera mengetik nomor Lucas, ingin menanyakan di mana letak mobilnya berada. Karena Lucaslah, yang Agam suruh, untuk mengambil alih mobilnya.

Sebab Agam, sibuk untuk menjahili Claudia. Ingin memberi satu pelajaran kepada gadis cupu itu, karena telah memukul wajah tampannya hingga menjadi sedikit memar, seperti.

"Luca, dimana mobilku? Mengapa tidak ada di depan villa?" tanya Agam dari sambungan telpon.

Membuat Lucas, seketika terdiam.

"Luca! Apakah kau tidak dengar?!" bentak Agam dengan kesal memandang ponselnya miliknya.

"Anda siapa? Mengapa memanggil namaku Luca? Aku bukan Luca! Sepertinya salah sambung!" ucap Lucas dari sebrang sana. Membuat Agam kesal, dan ingin sekali mencekik Lucas sekarang juga. Bisa-bisanya pria itu tidak mengenali dirinya.

"AKU AGAM! AGAM WILIAM?!" bentak Agam dengan keras. Dari sambungan telpon. Membuat Lucas segera menjauhkan telpon tersebut, dari telinganya. Ketika mendengar suara bentakan Agam yang cempreng itu.

***

Bersambung.

Jangan lupa Vote and komen 🙏❤😙💫

See you>3

Izin tag kak 🙏

Penerbit_LovRinz
#LovrinzWritingChallengeBatch02

Please krisan 🙏🙏😙

SCHOOL IN LOVE PARIS [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang