Dua jam kemudian.
Hospital universitaire pitie Salpetiere Kota Paris
Mom Lea yang sudah sampai, bersama dengan di temani Aunty Lala. Dengan tergesa-gesa mereka berjalan memasuki Hospital yang terlihat ramai akan pasien.
“Lea tenangkan dirimu!” tutur Aunty Lala dengan nafas yang tersengal-sengal mengikuti langkah kakaknya itu yang begitu amat terburu-buru sejak mereka masuk ke dalam Rumah sakit.
“Aku tidak akan bisa tenang! Sebelum melihat putriku!” balas mom Lea dengan pandangan mata, menyisiri sekitarnya dengan saksama. Ia nampak bingung, mencari ruangan ICU karena ini pertama kalinya ia kembali menginjakkan kakinya di rumah sakit ini.
“Tapi kau harus menjaga kesehatanmu juga Lea. Ingat kita ini sudah bukan anak muda lagi.” ujar Aunty Lala menatap kakaknya itu dengan intens, sungguh kakaknya itu mengkhawatirkan putrinya sampai lupa dengan kesehatannya sendiri. Yang akhir-akhir ini kurang baik.
“Apakah kau sudah menelpon, Ibu?” tanya mom Lea menatap adiknya itu.
“Belum, kata ibu lusa dia akan pulang ke Indonesia dulu.” ucap Aunty Lala, saat mereka telah sampai di depan sebuah ruangan ICU rumah sakit. Nampak di ujung sana, seorang pria tampan dengan tampilan Acak-acakannya. Saat melihat Aunty dan momnya pria tersebut segera menghampiri kedua wanita tersebut.
“Bagaimana keadaan Claudia Nak?” tanya mom Lea menatap ponakannya dengan intens.
“Keadaan sepupumu bagaimana?” tanya Aunty Lala, ikut menanyai juga ketika melihat putranya itu masih berdiam diri juga.
“Kevin!” panggil Aunty Lala merangkul pundak putra semata wayangnya itu, yang nampak terdiam dengan wajah yang sayup menatap mereka berdua.
“Mom, Aunty maafkan aku. Ini semua salahku!” sesal Kevin berucap menatap Aunty beserta momnya dengan sayup. Membuat kedua wanita yang sudah berumur tersebut terdiam, dengan ekspresi wajah masing-masing yang sulit di artikan.
“Apa maksudmu Nak?” tanya mom Lea menatap ponakannya dengan intens, menunggu ucapan selanjutnya dari ponakannya.
“Claudia jatuh dari atas Rootpoff, kondisinya koma kata Dokter. Karena sangat syok pada saat ia terjatuh, membuatnya koma. Tapi beruntungnya Claudia saat ini sudah sadarkan diri cuman—“ Kevin nampak menggantungkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IN LOVE PARIS [SUDAH TERBIT]
General Fiction"Merelakan adalah pilihan terbaik, daripada harus memiliki. Tuhan punya cara lain untuk, menguji kesabaran para hamba-hambanya-Nya." ~Arinda Tepat di tanggal 5 Februari 2022 seorang gadis keturunan Albert, mengembuskan nafas terakhirnya di hari be...