“Egh ... Tolong! To—tolong aku!” teriak Viola dengan keras. Mencengkram kuat kedua kaki milik Claudia, ia benar-benar takut sekarang. Wajah Viola nampak memucat! Ini bukanlah rencananya. Brian benar-benar pria yang bodoh! Bisa-bisanya ia tidak sadar, jika ada Viola di samping Claudia saat itu.“Claudia pegang erat tanganku!” panik Kevin ketika merasakan tangannya di cengkram pelan oleh Claudia saat ini.
“Ak—aku tidak sa—sanggup!” tutur Claudia dengan wajah yang memucat. Jujur, ia merasa tangannya terasa lemah saat ini. Bahkan mencengkram tangan Kevin pun ia tidak kuat lagi.
“Kau harus sanggup Claudia! Bersabarlah! Bantuan akan segera datang.” Perintah Kevin. Mendapat anggukan kepala lemah dari Claudia.
“Hei Claudia! Jangan lemah! Kita bisa saja jatuh karena kau!” ketus Viola setengah berteriak. Ia benar-benar ketakutan, siapa yang tidak akan takut jika berada di posisi Viola saat ini. Bergerak sedikitpun akan jatuh dari atas gedung.
“Claudia, bertahanlah! Jangan melemah! Cengkram tanganku dengan erat.” titah Kevin begitu panik. Siapa yang tidak panik, jika kedua tangan yang mencengkram tangannya melemah. Apalagi ini antara hidup dan mati. Benar-benar Kevin panik saat ini.
Di tambah bala bantuan, belum datang-datang juga. Membuat Kevin semakin panik, ia takut terjadi sesuatu kepada sepupunya sebelum, pertolongan datang ke sini.
“Aku ti—tidak sanggup lagi!” keluh Claudia. Menahan rasa sakit di tangannya, yang berdarah akibat terkena serpihan kaca tadi.
“Bertahanlah please!” pinta Kevin memohon. Mencoba untuk mengangkat tubuh sepupunya itu dengan sekuat tenaga.
“Kevin jangan lakukan itu! Kau juga akan ikut terjatuh nanti!” peringat Claudia. Membuat Kevin terdiam, ia hampir lupa jika ada Viola juga di bawah sana. Pantas saja, ia merasa berat saat mencoba mengangkat tubuh sepupunya itu.
“Tapi—“ ucapan Kevin menghilang di udara. Ketika ia melihat seorang pria tampan nampak berjalan kearah mereka.
“Agam! Di sini! Aku di sini Sayang!” teriak Viola dengan wajah histeris. Ketika ia melihat dari balik jendela kaca, seorang pria tampan yang ia yakini adalah Agam nampak berjalan kearah mereka berada.
“Bertahanlah! Aku sudah memanggil petugas keamanan!” pinta Agam dengan wajah paniknya ketika melihat Claudia di bawah sana.
Agam yang kebetulan belum pulang dari sekolah, karena ada tugas yang harus ia selesaikan di sekolah. Tiba-tiba saja melihat Claudia dan Kevin saat itu. Bahkan pembicaraan Claudia antara Viola pun Agam dengar dan lihat sampai akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IN LOVE PARIS [SUDAH TERBIT]
Genel Kurgu"Merelakan adalah pilihan terbaik, daripada harus memiliki. Tuhan punya cara lain untuk, menguji kesabaran para hamba-hambanya-Nya." ~Arinda Tepat di tanggal 5 Februari 2022 seorang gadis keturunan Albert, mengembuskan nafas terakhirnya di hari be...