Bab Kedua

282 215 331
                                    

Dedaunan nan lembab serta embun sisa hujan kemarin mulai menampakan dirinya di dedaunan dan bunga yang terlihat cantik dan terhias di setiap area sekolah.

Dimana terdengar lah sebuah bell yang menandakan jam istirahat bagi para siswa kelas A2.

"Tet... Tet... Tet"

Dimana langit mendung pun menyapa saat jam istirahat Christi yang baru masuk sekolah.

Ia pergi berkeliling area sekolah dengan di temani sahabat lama nya Nina.

Christi pun pergi dari satu area sekolah ke area lain nya dengan terkagum kagum Christi melihat sekolah baru nya ini yang tak kalah dengan sekolah lama nya dulu.

"Hmm... Sekolah ini tidak kalah bagus dengan sekolah ku dulu" kata Christi dalam hati sambil tersenyum.

"Nina, dimana kelas seni nya? Aku ingin melihat nya" tanya Christi ke Nina.

"Baik lah Christi ayo ikut aku!" jawab Nina sambil menggaet tangan Christi.

Nina dan Christi pun masuk ke kelas seni, dangan wajah yang penuh senyum Christi dengan Semangat, ia pun melangkah masuk ke dalam kelas seni yang terlihat artistik dan bersih.

Christi terkejut melihat berbagi macam karya lukisan yang begitu memukai terpapang di ruangan utama.

"Lihat lah lukisan ini!... Ini terlihat begitu indah dan nyata, aku ingin berpoto disini" kata Christi dengan penuh senyum dan berpose peace.

"Baik lah sini kamera nya! Aku yang ambil gambar" ucap Nina mengarah kan kamera ponsel nya ke arah Christi.

"Oh tidak! Itu juga terlihat sangat indah.... Aku mau kesana!" teriak Christi yang terlihat begitu hyperactive.

Dengan penuh Semangat Christi menuju ke tempat lukisan berikut nya, lalu Nina terlihat menyerah dimana melihat Christi yang terlihat aktif sambil mengeluarkan nafas nya Nina berkata.

"Ia... Hei tunggu aku!".

Tiba tiba seorang pria bertubuh tinggi terlihat layaknya Seorang lelaki paruh baya dengan rambut gondrong dan kumis serta berjanggut, ia lebih terlihat seperti Abraham Lincoln, ia menatap Christi dengan datar.

"Hmmm"

"Ah?" Christi yang kaget.

Nina pun memukul bahu lelaki tersebut.

"Hei pak Thomas? Biasa saja tatapan nya, kamu membuat teman ku kaget!" teriak Nina dengan nada yang galak.

Ia dia adalah( Thomas Sorensen) Seorang penjaga kelas seni dan sekaligus Seorang seniman,
Ia mengajari guru seni di ruangan kelas tersebut.

Thomas pun hanya tersenyum dan berkata dengan hangat.

"Maaf... Saya tidak pernah melihat dia Sebelum nya. Hei Nina kamu harus lembut sedikit jangan terlalu kasar" kata pak Thomas sambil menepak bahu Nina.

"Ia pak! Tapi bagaimana pun aku tetap cantik kan? Hi... hi..." jawab Nina Sambil tersenyum Nina melirik pak Thomas.

"Pak Thomas! perkenalkan Saya Christi Pamela, saya siswi baru pkelas A2, siswi pindahan dari sekolah Andrewijaya international high school, aku ingin bertaya lebih banyak tentang seni dengan mu pak Thomas" ucap Christi dengan penuh senyum.

Thomas pun tersenyum sambil menepak bahu Christi dan berkata "Ikut lah aku!".

Christi pun mengikuti Thomas dari belakang, selain menunjukan karya karya terbaik nya Thomas juga mengenai menjelaskan tentang karya lukis nya.

"Jadi lukisan indah ini dari mana asal nya pak Thomas? Apakah semua karya mu atau?" tanya Christi ke Thomas dengan penuh Tanya.

"Sebagian besar dari karya ku, tapi ada beberapa pula yang meniru karya seniman dunia, seperti lukisan ini!".

Miss Christi (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang