Bab Ke Lima Belas

89 68 68
                                    

Dingin nya pagi yang kian mendung tertutupi akan awan yang menyelimuti nya, dimana di sebuah lorong loker sekolah terlihat lah Christi yang hendak meletakan tas nya ke dalam sebuah loker tersebut.

Lalu tiba tiba di samping nya datang lah Leon yang juga hendak meletakan tas nya ke dalam loker di sebelah nya.

Christi yang menatap Leon sambil tersenyum hendak ingin menyapa Leon tapi dengan dingin Leon hanya menatap nya sesaat lalu pergi tanpa sepatah kata.

"Leon?" kata Christi dalam hati nya
saat Leon pergi beranjak jauh
Christi dengan berani berteriak memanggil nama Leon.

"Leon...!" teriak Christi.

Langkah Leon hanya terhenti tapi Leon kembali melangkah kan kaki nya lalu pergi.

***

Di sisi lain di sebuah kantin yang terlihat cukup ramai dimana Ken, David, Christi dan Nina duduk sambil membicarakan tentang perlombaan yang akan di mulai di gelar dua hari lagi.

"Christi bagaimana dengan Leon?.
Apakah dia tidak ikut di salah satu perlombaan yang telah di tetap kan?",

"Setiap siswa harus wajib ikut harus kah aku memasukan Leon ke lomba cerdas cermat?" tanya David ke Christi sambil menatap nya.

"Hmm entah lah aku tidak tau apakah dia mau atau tidak huh." jawab christi sambil mengangkat kedua alis nya.

"Aku rasa dia pasti tidak mau kamu tau kan David? Leon itu sedikit malas  paling dia lebih memilih tidur
di atas rooftop sekolah dari pada ikut atau pun menonton sebuah perlombaan!" ucap Ken ke David sambil melahap makan yang ada di hadapan nya.

Sementara itu terlihat lah Nina yang berjalan menuju ruangan kelas sambil menundukan wajah nya Nina memikirkan hal yang terjadi saat di mall dua hari yang lalu.

FLASHBACK

(Teringat Leon yang menarik lengan nya hingga membuat Nina terjatuh
dan karena hal tersebut Leon dan Christi pun bertengkar).

"Hmm apakah aku harus menyerah, mengejar Leon?",

"Tapi mengapa dia memberikan buku Kahlil Gibran itu kepada ku? Atau jangan jangan dia salah kirim?" tanya Nina dalam hati nya.

Lalu Nina duduk di bangku dekat taman sekolah dan menatap ke lantai bawah kedua kaki nya.

Sementara itu Leon duduk di tempat favorite nya di sebuah gudang di kelas seni sambil memainkan instrument gitar akustik nya Leon mencoba menenangkan dirinya sambil menghela nafas panjang nya.

"Payah, percuma!" ucap nya yang juga mengingat kejadian di mall.

Tak sengaja sebuah instruments yang terdengar indah membuat Christi yang sedang belajar menggambar di kelas seni it juga mendengar permainan gitar Leon.

Christi yang mendengar instruments gitar akustik itu lalu Christi menuju gudang tersebut seperti biasa Christi melihat Leon memainkan instruments gitar nya, lalu tidak di sengaja leon memutuskan senar gitar tersebut karena Leon bermain terlalu penuh dengan emosional.

"Trank...! "
Suara senar yang putus.

"Payah aku telah memainkan ini telah cukup lama tapi?" tanya Leon sambil menatap tangan nya yang berdarah.

Lalu Seketika Christi yang melihat itu langsung merobek kain yang ada di samping gudang tersebut.

"Tidak usah!" ucap Leon ke Christi dengan nada yang datar.

Lalu Christi menatap Leon dengan senyum sambil menjawab.

"Aku tidak akan menggangu mu aku hanya ingin memastikan darah nya tidak akan keluar lagi" jawab Christi setelah mengikatkan kain tersebut ke jari manis Leon, lalu Christi pun pergi Leon hanya terdiam dan menatap ke arah gitar akustik nya.


Miss Christi (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang