Bab Kelima

228 190 206
                                    

Di sebuah malam yang hening dan binar lampu kuning di sekeliling kafe tengah menemani Christi  yang terlihat seorang diri tengah duduk dan sedang memainkan handphone nya.

"Hmm.." sambil mengigit bibir nya dan mengetok ngetok meja
Christi terlihat mengambil Sesuatu dari dalam tas nya. Christi mengambil sebuah buku dari dalam tas nya, lalu melanjutkan mengirim sebuah pesan ke Nina dari ponsel yang ada di tangan nya.

"Hei, Nina kamu dimana?"  pesan suara Christi ke Nina, lalu tiba tiba seseorang wanita datang dari belakang sembari menutup mata Christi.

"Ayo tebak siapa?" tanya wanita itu yang tak lain adalah Nina sambil tertawa, Christi pun melepas kan tangan Nina yang menutupi matanya.

"Kamu dari mana saja? Aku menunggu sendiri tau" ucap Christi ke Nina yang terlihat cukup kesal.

Sambil tersenyum dan mencubit pipi Christi dan berkata.

"Sudah lama kah kamu disini? Oh ya, dimana David?" tanya Nina ke Christi.

"Dia lagi ke kamar mandi, gara-gara salah makan tadi siang katanya. Oh ya dimana Ken? Dia tidak datang bersama mu Nina?" tanya Christi ke Nina.

"Hmm aku tidak tau... Biar aku coba menghubungi Ken terlebih dahulu ya" balas Nina sambil menghubungi Ken dengan handphone nya.

Sambil menunggu sambungan telephone ke Ken, Nina memegang tangan Christi sambil bertanya.

"Hei Christi, menurut mu gimana Leon?"  tanya Nina sambil mengangkat kedua alis nya dan tersenyum dengan mengalihkan pandangan nya ke atas.

"Ah cwo nyebelin itu? Aku akan membuat nya menutup mulut nya rapat rapat, agar ia tidak sombong seperti itu lagi! Aku kesal melihat expresi wajah nya yang selalu murung seperti orang marah"  jawab Christi sambil menyilangkan tangan nya.

"Tapi... Walau pun dia itu nyebelin dan terlihat dingin Tapi? Tetap gak ngebosenin jika di pandang! Dan kata kata nya itu puitis, hihi.." ucap Nina sambil tertawa kecil.

Lalu Christi memegang dahi Nina dan bertanya.

"Kamu baik baik saja kan? Tumben kamu memperhatikan seseorang sampai sejauh ini?" Tanya Christi dengan menyindir pelan.

"Iihh... Kamu ini Christi aku tidak apa apa kok, serius "  seru Nina sambil memegang tangan Christi.

Tiba tiba suara handphone David yang di letakan di meja itu pun berdering dengan Tema nada Mp3.

"Ah Ken? Ayo Christi angkat" seru Nina, seketika Christi langsung mengangkat sambungan panggilan dari Ken.

"Hei David? Kamu bisa bantu aku tidak, motor ku mogok, aku lagi di pertigaan jalan mahendra! Jika bisa tolong jemput aku ya" ucap Ken dari sambungan telephone.

Lalu Christi mematikan sambungan telephone dari Ken dan langsung bergegas bangun dan lekas beranjak pergi.

"Hei Christi! Kamu mau kemana?" Tanya Nina Sambil menarik tangan Christi.

"Aku harus menjemput Ken! Motor nya Sedang mogok di pertigaan jalan Mahendra, tenang aku akan segera datang kok, semakin cepat dia sampai semakin cepat pula kita bisa menyelesaikan tugas puisi itu!" seru Christi yang langsung beranjak keluar dari kedai kafe itu.

"Semangat mu tak pernah luntur dari dulu Christi!" kata Nina dalam hati nya.

"Hei Christi! Bisa kah aku ikut?" teriak Nina Sambil melambaikan tangan nya ke arah Christi, lalu Christi berbalik dan menatap Nina.

"Jika kamu ikut lalu siapa yang akan membawa Ken? Hari ini aku membawa sepeda motor ku" Christi pun langsung bergegas pergi keluar kafe dan munju ke area parkir.

Miss Christi (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang