Bab Ke Dua Sembilan

32 22 31
                                    

Keesokan harinya di sekolah Kartika international high school, dimana di dalam kelas terlihat lah Christi, David dan Nina Sedang berbicara mengenai
di keluarkan nya Violet dari sekolah, karena sebagai pelaku atas aksi nya terhadap Christi

"Hah Violet? Dia sudah resmi di keluarkan dari sekolah ini, aku tidak menyangka ternyata dia otak di balik semua kasus saat Christi terjebak di ruangan gudang dan juga otak dari pengambilan kertas ujian itu? Aku tidak percaya" ucap David yang sambil terlihat tidak percaya terhadap violet, orang yang pernah ia sukai.

"Tapi bukan kah kau pernah mencintai Violet bukan?" tanya Nina sambil tertawa kecil.

"Benar David..." ucap Christi sambil menepak bahu dari David.

"Ah... Tentu sebagian orang pasti menyukai nya, dia Cantik, cerdas dan memiliki selera seni yang tinggi. Tapi sudah lah aku tidak mau memikirkan nya lagi" kata David sambil menundukan wajah nya.

Sontak Christi dan Nina pun tertawa bersama. "G hahaha... David"

Tiba tiba suara notifikasi terdengar dari Hp Christi.

"Trank!"

"Hmm ibu?" tanya Christi dalam hatinya sambil memeriksa pesan masuk tersebut.

"Chris... Mungkin pak Arto tidak bisa menjemput mu hari ini, Pak Arto masuk Rs" (isi pesan dari ibu nya)

"Kenapa bisa ma?" jawab Christi dalam pesan.

Sementara David dan Nina mengangkat kedua alis nya melihat
expressi Christi yang tiba tiba berubah terlihat cemas.

"Tadi pagi saat pagi pak arto yang mengantar papamu kerja, tiba tiba di serang oleh beberapa orang asing kompak dengan jaket jeans, tapi beruntung daddy kamu tak apa apa, karena untung langsung ada beberapa warga yang membantu, kamu hati... hati ya pulang nya.
Ibu dan daddy sayang kamu... "
balasan pesan dari ibu nya

Seketika Christi langsung terdiam
dengan mata nya berkaca kaca.
Seketika David dan Nina langsung mengambil Hp Christi dan membaca isi pesan tersebut. David dan Nina pun terlihat kaget dan langsung menganggukan kepala nya David dan Nina pergi keluar ruangan mencari Ken.

Sementara itu terlihat lah di lapangan di mana ada dua tim yang sedang bertanding basket.

Ken yang menjadi ketua Salah Satu dari tim basket tersebut terlihat energik melewati lawan lawan nya
Saat Ken akan memasukan bola terjadi lah tabrakan antara Ken dan salah seorang dari tim lawan.

"Foul!" teriak Salah Seorang siswa yang menjadi wasit di pertandingan
Ken pun mendapatkan tembakan bebas, sambil tersenyum miring Ken merasa mudah memasukan nya lalu saat Ken mulai melempar tiba tiba terdengar suara teriakan dari sebelah kiri.

"Ken!" teriak David dari kiri lapangan.

Lalu lemparan Ken pun meleset dan tidak berbuah hasil.

"Tak... Tak" suara pantulan bola

"Ah... Kamu David, kamu ini... Ada apa sih?" teriak Ken yang terlihat kesal sambil menyilangkan lengan nya.

"Apakah kau tau apa yang terjadi pada Christi kemarin?" tanya David yang terlihat serius.

"Tentu! Ada apa?" tanya Ken sambil mengangkat alis kiri nya.

"Keluarga Christi mendapatkan sebuah ancaman dari sebagian gerombolan orang yang tak di kenal" ucap Nina yang langsung menyudutkan Ken.

"Kalau begitu ikut aku!" kata Ken yang langsung membalikan tubuh nya dan langsung pergi masuk ke dalam koridor sekolah di ikuti pula oleh David dan Nina dari belakang.

Miss Christi (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang