Bab Keenam

211 187 199
                                    

"MEMBUNUH DIRIMU UNTUK SEBUAH PENGAKUAN? MEMBUNUH DIRIMU HINGGA TIADA HENTI
KAU BISA PECAH KAN SEBUAH KACA TAPI TERKADANG KAU MENCOBA MENJADI SESEORANG YANG BUKAN KU KENAL.

JANGAN TINGGALKAN AKU DALAM KETIDAK BERDAYAAN
JANGAN TINGGALKAN AKU DALAM
KETIDAK BERDAYAAN... ".

Lirik by : Radiohead - High and Dry
🎶 .

Siang hari yang cerah di mana kupu kupu tampak terbang ilalang di sekitaran area sekolah yang terhiasi
oleh bunga bunga nan indah.

Di sisi lain di sebuah koridor terlihat lah Christi yang sedang menatap bayangan wajah nya di kaca jendela.

"Hmm baik lah! Aku harus yakin dengan apa yang telah aku tulis hari ini" ucap Christi dalam hatinya yang sedang memyemangati dirinya dengan menampar kedua pipi nya.

"Semangat!" ucap Christi dengan penuh percaya diri.

Leon yang berjalan menuju kelas seni pun melihat Christi yang tengah berbicara dengan dirinya sendiri di depan kaca jendela.

"Dasar konyol" ucap Leon sambil tersenyum lalu Ia pergi.

Lalu datang lah Ken menghampiri Christi dengan senyum "Hei Christi! Ternyata kamu dinisi, ayo ikut aku!" sambil mengaet tangan Christi.

"Eh... Tunggu dulu! Apakah menurut mu puisi yang kita tulis semalam, perlu kita perbaiki sebagian kata katanya?" tanya Christi sambil menatap Ken.

"Baik lah! Kalau begitu kita temui David dan Nina" ucap Ken sambil menyeret tangan Christi.

Saat Leon masuk ke kelas seni tampak seseorang wanita telah menunggu nya.

Lalu wanita itu berbalik dan menatap Leon dengan raut wajah yang gugup dan senyum di wajah nya dan ke dua tangan nya di kepal. Wanita tersebut adalah Nina, ia Nina pun mencoba menyapa Leon.

"Hei... Leon!" sapa Nina.

"Apa? Ada apa kamu disini?"
tanya Leon dengan tatapan nya yang datar.

Sambil mengelengkan kepala nya dan menatap ke bawah Nina berbicara dengan nada yang gemetar.

"Kamu belum mengerjakan tugas puisi mu?" tanya Nina dengan wajah penuh tanya.

Dengan spontan Leon menjawab
"Apa hubungan nya dengan mu ah?
Aku bisa mengerjakan nya dengan satu menit!" jawab Leon dengan wajah yang tenang.

Sambil menatap ke bawah lalu Nina berkata "Tidak, aku hanya mau mengucapkan terimakasih!".

Lalu Nina yang tampak gugup langsung pergi keluar dan tak sengaja memabrak Leon, lalu Nina pun berbalik kembali sambil meminta maaf ke Leon.

"Maaf!" lalu Nina berlari keluar dari kelas seni.

Leon lalu menatap Nina yang pergi dan berkata pada dirinya.

"Apa yang salah dengan ku?, Ah lupakan!." lalu Leon pergi ke ruangan sebelah nya.

"Hos hos hos..." Nina mengatur nafas nya sambil bertanya kepada dirinya sendiri.

"Aku berbicara pada Leon? Kenapa aku begitu malu padanya? Aku adalah wanita tomboy yang tidak pernah takut dengan lelaki mana pun!" ucap Nina dalam hati nya
sambil menatap lantai di bawah.

Tiba tiba seseorang menepak bahu Nina dan mengagetkan nya.

"Nina!! Akhinya kami menemukan mu" teriak Ken ke Nina sambil tertawa dan memegang bahu Nina.

Karena melihat Nina yang tampak gugup Ken pun kembali bertanya "kamu kenapa terlihat gugup ah?"
tanya Ken ke Nina.

"Iiih... Ken kamu menggangu aku saja tau gak!" jawab Nina dengan wajah yang kesal.

Miss Christi (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang