ch 4

1.4K 119 2
                                    

“emng..Xia..o tolong” ucap Aether dari sebuah bilik toilet benar sepi....benar juga sih...di kampus ini ada 8 lantai memiliki masing masing toilet di setiap lantai sementara kelasku yaitu 13-D berada di lantai 8 di tempat tersepi di bagian kampus itu dan biasanya ketika murid istirahat mereka akan pergi ke lantai bawah di mana foodcounter dan segala kebutuhan lengkap di sana

Kembali ke topik mengapa aku malah menjelaskan setiap ruang bangunan disini?

Aku sekarang menatap sebuah bilik paling pojok di toilet itu lalu membukanya eh tidak di kunci? Aku menatap Aether dengan keadaan tampa celana dan terdapat sebuah cairan juga apa dia sedang heat?

Brak

Aku langsung menutup pintu bilik kamar mandi itu lalu terduduk di depan  pintu “X..iao” ucap Aether dari dalam aku mengulurkan tanganku masuk sedikit ke Aether dari celah pintu bawah lalu Aether memegang tangan ku sial dia kini sedang heat..

“yo kita lakukan bersama sama Ae..” ucapku “emng” Aether menjawab dari dalam aku mulai mengocok penisku sementara Aether memasukkan jarinya ke lubangnya sambil menggigit bajunya “ehm” aku sedikit mendesah juga sangking nikmatnya ingin rasanya aku memasukkan penisku ini ke hole Aether tapi aku tidak ingin membuat Aether hamil

“Xiao...” kata Aether mendesah sambil menangis menggenggam tangan ku erat erat “Ae..” aku juga menggenggam tangan Aether “Xiao...emn aku..ingin keluar!” katanya sambil mengeratkan genggamannya sebentar "Ae..sedikit lagi tahanlah” aku mengocok penisku semakin kencang

Spurt

Kami berdua keluar bersamaan "X..iao..."

BRAK

aku mendengar suara benda terjatuh menatap dinding, tidak itu bukan benda.. “Ae?” aku membuka pintu kamar mandi menatap yang terlelap di lantai aku segera mengambil tisue lalu mengelapnya ke cairan yang terkena baju Aether lalu memakaikannya celana lagi

“Ae bisakah kau bangun?” tanyaku menatap wajah putih merah merona itu sedang terlihat menutup matanya “...” aku mengangkat tubuh yang tergeletak di lantai itu lalu mengendongnya menuju kelas

Untung saja lorong ini sepi..
.
.
.
.
.
.
See you next chapter!

A Precious Person [BL Xiather]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang