A Precious Person [BL Xiather]

Ch17

Beberapa bulan sudah berlalu dan kini adalah 5 hari terakhir kami berada di kampus ini, kini kami sedang merencanakan piknik kami untuk 4 hari kedepan sebagai pesta menyambut hari terakhir kami bersama seluruh teman sekelas kami "bagaimana dengan gunung?" "jangan lebih baik desa wisata!" "sungai lebih bagus!" "jangan! Lebih baik kita pergi ke monumen bersejarah!"

"ara...ara...bagaimana dengan_" Lisa berhenti sejenak menatap kepala sekolah, Ningguan yang jalan ke dalam kelas di temani seorang wanita "Pantai? Bagaimana anak anak?!" ujar wanita yang menemani kepala sekolah itu

"perkenalkan dirimu dulu sayang.." kepala sekolah Ningguan menatap wanita yang berdiri sembari berkacak pinggang di sampingnya "hai semua! Aku Beidou! Mantan kapten sebuah kapal kargo yang sudah melewati seluruh dunia" ujar wanita itu yang memperkenalkan dirinya sebagai Beidou

"pantai juga tak buruk" kata kokomi menatap Beidou "tentu saja! Bersantai di pinggir pantai sembari menngelapkan kulitmu itu sangat menyenangkan bukan apa lagi melihat cewek berbaju montok itu sangat menyegarkan bukan?!" seru Beidou "EM!" jawab serentak seluruh laki laki di kelas kami, Ningguan tertawa sedikit sembari menyikut Beidou

"bagus! Semangat yang luar biasa!!" Beidou mengengam tanganya "jadi kalian ingin berlibur ke pantai? Baiklah jika begitu persiapkan diri kalian karena besok adalah jadwal kalian untuk berangkat! Bertemu di stasiun Xuzheng besok dan bertemu jam 8 pagi jangan sampai ada yang telat!" kata Ningguan tersenyum

"BAIK!" jawab kami serentak, "pantai ya...ah Mio benci dengan laut.....ah titipkan ke ibumu tak apa kan?" Aether menatap wajahku "eh? Mio mabuk laut?" aku menatap wajahnya "yah...begitulah dia selalu mual setiap menginjak pasir pantai.." kata Aether menghela nafas

"ahaha..dia sudah dekat dengan ayahku dan juga ibuku pasti dia mau.." jawabku "ah...syukurlah.." Aether menghela nafas lega

***
"eh? Baiklah Mio benci dengan laut ugh..Mio akan di rumah nenek dan kakek saja" kata Mio "eh...baiklah.." aku mengelus pelan kepala Mio kini kami sedang di rumah dan mempersiapkan untuk besok "4 hari kau yakin?" tanyaku "em tentu" jawab Mio

"anak yang aneh.." aku menatap wajah Mio "HAH?!" "kalian! Hah..Xiao siap siaplah untuk mengantar Mio ke rumah bibi Zhongli dan paman Childe" kata Aether menyela Mio "Mio bisa berangkat sendiri!" kata Mio mengembungkan pipinya "apa?" Aether kini menatapnya dengan senyuman yang beraura hitam

"t-tidak.." jawab Mio mengeleng, akhirnya aku mengantarkan si kecil ini ke rumah ku yang dulu, di sana Mio langsung di sambut oleh ibuku dan Childe, Childe memberikan ku kartu debitnya serta pinya dia bilang ini untuk hadiah, apa maksutnya?.

Aku segera pulang karena langit mulai gelap dan langsung membantu Aether bersiap siap

***
"sudah semua?" tanyaku menatap Aether yang menutup tas koper hitamnya "em.." jawabnya "ini sudah jam 8 ayo segera istirahat" kataku pelan "eh..tapi_" aku memegang tangan Aether lalu mengeretnya tidur di samping ku "tapi aku belum mandi..." lanjutnya

"tak apa...." kataku memeluk dirinya "baiklah...walau Mio benci laut ia suka makan rumput laut..mari belikan beberapa untuk Mio saat pulang nanti" kata Aether "em..." kataku mengangguk lalu menengelamkan wajahku ke dada Aether

"kau sangat suka dengan dada teposku....apa enaknya?" dirinya mengelus kepalaku "dag....dig..dug..

SER
AHAHA CANDA

"dag...dig...dug...ini sangat membuatku tenang, sebuah tanda dimana engkau masih ada di sampingku...tak akan meninggalkan ku...dan selalu menemaniku...sebuah suara yang berperan sangat penting..membuat diriku nyaman..." kataku membuat Aether menghentikan elusanya ke kepala ku

"Xiao juga punya kok...bunyinya seperti, mama....mama...mama...dan mama...ahaha....aku sangat senang di panggil oleh orang yang ku cintai dengan sebutan itu..." "ahaha.." kami tertawa bersama lalu aku memejamkan mataku

"tidurlah...selamat malam..." kata Aether sebelum aku menutup mataku.
.
.
.
.
.
.
See you next chapter!!