Bib bib...
"ah.." Aether membuka layar handphonenya lalu ia melihat pesan dari ibuku dan Mio itu adalah sebuah foto dengan caption bertuliskan
'kami sedang jalan jalan di kebun binatang Mio sangat menyukai harimau, kalian bisa berlibur dengan tenang, biar kami yang mengurus buah hati kalian!'
"kalian!!" Xingqui menatap kami dari belakang "whoa! Lama tak bertemu! Bagaimana bayinya?" tanya Aether memeluk Xingqui "4 bulan ini ia selalu memakan pangsit setiap saat aku menyuruhnya memakan sayur tapi ia manolak..hah.." kakak Xingqui menghela nafasnya
"mo! Kakak selalu memberiku wortel! Kakak tahukan aku membencinya hmp" Xingqui mengembungkan pipinya "astaga..., hai kalian berdua...maaf saat itu aku belum memperkenalkan diriku.....aku Xinhue kakak Xingqui, salam kenal" ucap pria yang memiliki rambut biru tua sama seperti Xingqui tapi hanya saja itu di ikat ke samping
"em...aku Aether dan pasangan ku Xiao" ucap Aether menunjuk ku "salam kenal" kataku menunduk "ah..Conghyun masih belum kemari ya...." Xingqui menatap pintu masuk stasiun "sudah kok" "HUA!" Xingqui kaget menatap Conghyun yang muncul di sebelahnya dengan tangan mengengam es krim mint dengan bibi Shenhe di sampingnya
"ah..anda orang bernama Shenhe ya...anda juga ikut berwisata ke pantai?" tanya Xinhue menatap Shenhe yang sedang memakan es krim juga "em..aku harus menjaga luka di pinggangnya jika itu terbuka lagi" jawab Shenhe menatap pinggang Conghyun "dia hanya bercanda ia belum pernah ke pantai jadi ku ajak" kata Conghyun membuat Shenhe memperlihatkan rona merah di wajahnya
"h-hey!" Shenhe menatap Conghyun yang masih sibuk memakan es krimnya "ah...aku juga baru kali ini di pantai.." kata Xinhue "aku sangat menyukai tekstur pasir pantai itu sangat enak ketika di pijak bukan?" lanjut Xinhue "e-em...aku...j..juga menyukai...pasir..pantai" kata Shenhe menatap ke bawah dengan wajah merah
"ah permisi..." Xinhue menempelkan tanganya ke pipi Shenhe lalu mengusap sebuah es krim meleleh yang tertempel di sana, mereka berdua tampak saling menatap mata mereka satu sesama lain "nona memiliki mata yang indah ya.." kata Xinhue "e-eh..", "wah wah, bibi sedang di mabuk cinta, aump" Conghyun memakan es krim yang hampir meleleh di pegangan Shenhe
"Conghyun! Itu es krim ku!!" Shenhe menatap ponakanya yang malah tersenyum bangga "ahahaha!" kami semua tertawa pelan.
"YAAAHOO!" suara Beidou terdengar sangat jelas dia datang dengan seluruh siswa dan siswi di kelas kami "ini tiket untuk kalian berenam gerbong 4 di bagian tengah itu kunci jawabanya" ujar Ningguan memberikan tiket ke kami satu persatu
"ayo segera berangkat anak anak!" kata Beidou menepuk pundak ku.
***
Suara rell kereta terdengar sampai ke dalam kereta, Aether kini sedang tidur dengan kepala yang berada di pangkuan ku, "nyenyaknya.." kataku pelan membenarkan rambut Aether yang menutupi mata yang tertutup itu lalu membenarkan selimutnya"apa anda butuh sesuatu?" tanya seorang petugas wanita membuat ku melepas headset yang ku kenakan "em...tidak....terimakasih" ucap ku pelan mencoba tak membangunkan Aether "baiklah semoga perjalanan mu menyenangkan" kata wanita itu menunduk
"emnh" Aether nampak terbangun ia menatap diriku yang sedang memakan snack keripik kentang "mau?" tanyaku menatapnya "emn..." jawab Aether mengeleng lalu ia tersenyum "apa tempat duduk ini terlalu sempit?" tanya ku "tidak kok...aku selalu tertidur jika sudah bertemu dengan AC di dalam kendaraan" Aether kini bangun lalu menguap dia menaruh kepalanya ke pundak ku
"sudah jam berapa?" tanya dirinya "10 lebih 4 menit, masih satu jam lagi tidurlah" ujarku mengelus kepala Aether menyuruhnya untuk kembali tidur "emn..." kata Aether seraya menaruh kepalanya kembali ke pundak ku
***
"GAAH! bau laut di siang hari sangat menyegarkan!" Beidou menghela nafas sembari menatap luasa lautan di depanya "ah..kau tak mau berseluncur lagi Beidou?" tanya Ningguan di sebelahnya "kakiku terkena karang sehingga ku trauma sekarang ahaha!" ujar Beidou"baik anak anak, jam sudah menunjukan pukul setengah 11, di jam 1 kita akan berkumpul untuk makan siang!" perintah kepala sekolah kami "Baik!" jawab serentak kami, "selamat bersenang senang, Beidou urus mereka, aku akan mencoba memboking hotel di dekat sini" kata Ningguan berjalan meninggalkan kerumunan kelas kami
"gadis kaya raya berbekal black card memang begitu, tak usah memikirkanya! Ayo segera bersenang senang!" Beidou berjalan menuju pinggir pantai di ikuti kami
***
"ini di pasang di siku siku itu" "yang tali ini untuk di tancapkan di tanah agar tendanya tak terbang ketika terkena angin" "gelar karpet di bawah tenda usahakan jangan terkena sinar matahari!"Kami mulai saling bekerja sama untuk membangun tenda dan menyiapkan karpet serta camilan, Conghyun lah donasi terbesar cemilan kami, ia sampai bawa 2 box khusus es krim dan 2 box lagi untuk cemilan dia bilang ini juga penghasilan dari hasil memenangkan penghargaan foto kota terbaik se teyvant.
"hah.." aku menghela nafas sembari melihat Shenhe dan Xinhue yang bersenang senang dengan saling berlarian di pinggiran pantai dan kini mereka berada di air dangkal di pantai itu, mereka nampak tersenyum lebar dan saling mencipratkan air satu sesama lain. "aku sampai bingung mana yang anak kecil dan mana yang dewasa" kata Xingqui yang sedang membantu Conghyun mengangkat kardus camilan
"biar ku bantu" kataku mengambil kardus yang ia bawa "terimaksih" Xingqui mengusap peluh di dahinya, aku segera menaruh kardus itu di dekat kardus lainya "hey" Aether menepuk pundak ku "mwau?" dia menyodongkan es krim yang barusan ia gigit ke arahku, aku segera membuka mulutku dan memakan setengah es krim itu
"ugh" aku memegang kepalaku yang cenat cenut setelah memakan es krim itu "kau terlalu kepanasan...jadi linu kan gigimu ahaha" Aether tertawa pelan "heh....lihatlah kakimu di gigit lintah tuh" Aku menatap sebuah hewan kecil di kaki Aether "he? AH! GYAH! XIAO TOLONG!" dia langsung panik sembari mencoba menghilangkan lintah di kakinya
"hah...kau itu habis dari mana hah?" aku langsung menarik lintah itu dan melempar jauh "ah tadi aku baru saja dari semak semak dengan Kazuha" aku langsung mengkerutkan wajahku "apa yang kau lakukan denganya hah?!" kataku geram "Woe! Pikiran mu terlalu jauh! Kami hanya mencari bola voli yang terlempar jauh kala Bennet melakukan passing!" kata Aether mengerutu. Ini jadi mengingatkan ku dimana ia bilang ia menyukai performon Kazuha huh..aku jadi badmood sekarang
"X-Xiao...wajahmu terlalu....em.....k-kau tak apa?" tanya Aether "dari wajahku sudah terlihat kan?" kataku menglipat tangan di depan dada sembari mengerutu "m-moo! Xiao selalu gitu ah! Aku kesal dengan mu! Kau selalu marah kala aku dekat dengan Alpha lainya!" kini dia mengerutu balik
"hah...baik baik" aku mencubit pipi gembul Aether, 'dimana mana seorang Omega selalu benar dah' kataku di dalam hati mencoba membuat wajah Aether senyum kembali "akwu tyak akafn mrmafaafan Xwao" ucapnya tidak jelas karena aku mencubit pipinya "huh" aku segera mengeret Aether menuju toilet "tunggu! Woee!" Aether mencoba melepas gengaman ku
Creak
Clak
Aku segera menutup kembali serta mengunci pintu kamar mandi yang di isi dengan ku dan Aether "Xiao! Apa apaan i_"
Chu
.
.
.
.
.
.
.
Hwhwhw apa yang akan terjadi di ch selanjutnyaa?Gatau
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Person [BL Xiather]
FanfictionXiao x Aether fanfic Homophobic skip ato sy kudas biar jadi abu kea La Gignora . . . . . . Dia memiliki senyuman indah, mata yang indah, rambut blonde yang terkepang, serta perilaku yang imut serta lucu, aku manyukainya...tentu saja... enjoyy∑( ̄v ̄)