Aether pov
1 Bulan setelah kejadian itu dan memutuskan untuk pindah sekolah lagi, aku dan ayahku pergi ke rumah sakit karena keluhanku yang selalu mual dua hari kemarin
“kenapa kau tidak melawan?” tanya ayahku yang sedang menyetir mobil “maaf ayah aku tidak bisa melakukan apa apa” jawabku menggenggam perut ku erat erat
Yah yang kalian pikirkan itu benar kini aku tengah mengandung anak dan menuju rumah sakit untuk mengeceknya apa itu benar atau tidak tapi tentu saja itu benar kan?
“tch dasar Alpha sialan” kata ayahku kesal dia tidak pernah semarah ini ayahku adalah seorang Beta aku juga mempunyai ibu dan adik perempuan tapi ibu dan ayahku cerai entah karena apa yang jelas aku tak tahu dan ayahku merahasiakanya
Setelah sampai di rumah sakit dan di cek aku sudah hamil sejak 24 hari lalu mendengar itu ayah nampak terkejut dan marah, tak pakai lama lama kami pun segera kembali setelah mengecek diriku
Selama perjalanan ayah Terlihat sangat marah lalu menggenggam setir dengan tangan yang berurat sembari menyetir dengan kencang jujur...aku takut saat ini
“ayah...” aku menatap ke dirinya “hm?” ayah menjawab sembari fokus menyetir “apakah kita akan mengaborsinya?” tanyaku “tak perlu bertanya kau sudah tahu kan..” jawab ayah “em....baik” aku hanya bisa mengangguk sembari menatap perutku
10 menit perjalanan akhirnya kita sampai di klinik perbidanan aku menutup pintu mobil pelan lalu menatap pintu masuk rumah sakit khusus perbidanan itu "ayo" ucap ayah berjalan ke dalam di ikuti diriku
Setelah kami mengisi formulir dan setuju akan mengaborsikan bayi ini aku disuruh menganti baju ku dengan baju khusus, selama ganti aku hanya menatap ku di cermin tempat ganti itu dan berkali kali mengelus perutku
Tak lama kemudian aku di suruh berbaring di atas kasur yang terlihat aneh menurutku, kedua kakiku di suruh untuk di letakam di atas sebuah tatakan dan di ikat aku tak tahu mengapa ini sedikit memalukan karena selakangan ku terbuka
Lalu beberapa dokter dan bidan datang aku takut saat ini. “baik, cukup rileks dan pejamkan matamu saja ya” kata bidan itu ayah masih menemaniku dia juga masih mengelus pelan ku
Aku mengengam tangan ayahku sembari memejamkan mata "tak usah takut...ayah disini" ucap ayah seraya mengelus rambutku
1 jam kami di ruangan aborsi itu kami akhirnya keluar. Kini aku di ruang rawat inap, aku terlalu lelah sehingga pingsan setelah melakukan aborsi ini, dan dokter bilang ada pendarahan di dalam rahimku
Mungkin akan ada operasi ke dua hari ini...menjadi omega sungguh melelahkan ya..
Aether pov end
.
.
.
.
.
.
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Person [BL Xiather]
FanfictionXiao x Aether fanfic Homophobic skip ato sy kudas biar jadi abu kea La Gignora . . . . . . Dia memiliki senyuman indah, mata yang indah, rambut blonde yang terkepang, serta perilaku yang imut serta lucu, aku manyukainya...tentu saja... enjoyy∑( ̄v ̄)