“ibu aku pu_”
“KYAAAAAHHH XIAOOO LAMA SEKALII!” ibu memeluk ku sehinga diriku tak bisa bernafas “IBU!” aku mencoba melepas pelukan ibuku “maaf maaf habisnya_” ibu terdiam menatap Aether yang mengandeng tangan Mio di belakang ku “Xiao...apa kau....” “BUKAN IBU ASTAGAAAA!”, tampa menyelesaikan ucapan ibuku aku sudah bisa menebaknya.
***
Aku menceritakan semua kepada ibuku mulai dari awal aku bertemu Aether untuk kedua kalinya dan menceritakan tentang Mio serta meminta izin ibuku untuk pergi dari rumah ini untuk menjaga Aether karena harus bekerja juga“ara...jadi begitu...moo Xiao kenapa tidak minta uang dari ibu saja? Hora kau ingin berapa?” ibu menatap ku sembari mengeluarkan dompetnya “ibu!” aku menatap ibuku dengan wajah kesal “ahahha...maaf maaf” ibu kemudian memasukan dompetnya kembali ke dalam saku
“jadi? Mengapa kau juga mengajak Aether kemari? Ingin aku menyetujui pernikahan kalian?” ibu mengodaku “s-sh! Ibu kau salah paham!” aku menatap ibuku dengan wajah merah
“ahahaha! Jujur saja...aku tak akan marah kok, habisnya kalian sangat serasi jika di lihat dari sini, ah apa lagi mata anak itu sangat mirip seperti Xiao” ibu menatap Mio yang duduk di pangkuan Aether
"ah...anda berpikir seperti itu juga...aku juga melihat sekilas Xiao sama seperti Mio” Aether menatap Mio yang menatapnya juga, "papa” Mio menatap ku dengan kedua tangan yang mengarah kepada ku itu menandakan ia ingin di pangku oleh ku
“kemari..” aku mengendongnya lalu menaruh di atas paha ku “jika kalian ingin menikah....ibu akan mengizinkan....ara ara tak perlu malu dong....” ibu menatap kami berdua dengan senyuman
"a-ah itu” aku mengaruk kepala ku yang tidak gatal “terimakasih...bibi Zhongli” Aether menunduk “em....panggil saja aku mama_” “sayang” Childe menatap kami yang sedang berbincang
Aether kini melihat Childe dengan muka tidak suka “ah Aether itu..anu..ah.....maafkan diriku yang berkata tidak jelas saat itu, aku terbawa suasana saat itu, maaf sudah melampiaskan amarah kepada dirimu” Childe membungkuk ke arah Aether “ah..k..kau terbawa suasana ya..ah...tidak apa” Aether mengangguk pelan “saya sungguh menyesal” Childe kini membungkuk lagi
“em...sungguh tidak apa...jangan menyalahkan dirimu terus...” Aether mengangguk, “kau! Orang yang membuat mama menangis!” Mio menatap Childe sembari berlari ke arahnya “Mio!” Aether mencoba menghentikan langkah Mio
“hap! Tertangkap” Childe langsung mengendong Mio yang hendak menendangnya “lepaskan! Lepaskaannnn!” Mio memberontak dengan lucu Aether dan aku tertawa begitu juga ibuku, dia terlihat tersenyum menatap Childe
“kuliah sebentar lagi akan selesai, kalian berdua, cepatlah menikah” ujar Zhongli melirik ku “heh...mau bagaimana lagi” aku mengengam tangan Aether “kami akan menikah, setelah upacara kelulusan selesai!” aku menatap Aether sembari memegang tanganya erat erat dia terkejut mendengar ucapan ku dengan rona merah di pipinya “em...baiklah mama akan membayar sewa gedungnya..” ibu tersenyum
“t-tunggu!!” Aether dengan wajah memerah menatap aku dan ibu yang memiliki wajah senang “tak apa tak apa...Aku dari dulu sangat ingin momongan huh....aku tidak bisa hamil lagi ahaha...Childe juga selalu menginginkan momongan juga loh...” ibu mengoda Aether di sampingku
“t-tapi bibi!” “shhhh! Jangan pangil aku bibi, panggil aku ibu saja! Ah jangan lupa setelah kalian menikah langsung saja lakukan malam pertama dengan baik! Jika malam pertama kalian malah jalan jalan aku akan segera menceraikan kalian!” ibu yang dari mode mengoda kini menjadi mode memaksa
“t-tunggu!!” Aether bersembunyi di belakang ku sembari mengengam pundak ku “kau harus mau ya Aether! Jika tidak Mio akan ku culik” ibu memaksa lagi “b-baiklah!” Aether mengangguk menatap ibuku “ahaha...kau memang imut sedari dulu ya..” ibu tersenyum menatap Aether yang malu malu itu
Sudah hampir jam dua siang dan kami masih mengobrol, “yah...kenapa tidak menginap di rumah baru saja? Apartemen Yixo adalah apartemen yang sempit kan?. Ini dulu mama memiliki rumah, tetapi sudah usang...ini, renovasilah dan hidup bahagia disana” ibuku memberikan sebuah kunci rumah
Dasar..yah ini pemberian ibuku, mau tak mau aku harus menerimanya mayan lah sedaripada harus membeli tanah dan fondasi baru
“nah begitu dong anak baik...jaga rumah itu ya..dan Aether kemari” ibu berdiri dari sofa kemudian menatap Aether menyuruhnya untuk berdiri juga “ayo” ibu berjalan kemudian Aether menatap ku, aku mengangguk dan ia lanjut berjalan
Aether Mio dan aku akhirnya pulang setelah 4 jam bertamu aku juga disuruh ibuku untuk menjaganya
Sesampainya di rumah aku langsung membersihkan diri, makan malam, dan mengetik sebuah skripsi lalu menceritakan Mio cerita sebelum tidur “lalu Adeptus berkata. Sudah tidur ya...selamat malam” aku mengecup dahi Mio setelah ia tertidur, dan menuju kamar Aether untuk beristirahat.
.
.
.
.
.
.
See you next chapter!
![](https://img.wattpad.com/cover/297066918-288-k520029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Person [BL Xiather]
FanfictionXiao x Aether fanfic Homophobic skip ato sy kudas biar jadi abu kea La Gignora . . . . . . Dia memiliki senyuman indah, mata yang indah, rambut blonde yang terkepang, serta perilaku yang imut serta lucu, aku manyukainya...tentu saja... enjoyy∑( ̄v ̄)