Aether pov
Sinar matahari terkena mataku sehingga membuat ku terbangun dan pemandangan yang ku lihat adalah kelas yang kosong dan...“hwaaaam!_WA!” aku terkejut menatap Xiao yang duduk di sebelahku sembari menatapku tersenyum “sudah bangun?” ucapnya “e-ekhm I-iya...” jawabku sambil tersenyum mencoba menyembunyikan wajah kagetku
Uwaaa benar juga tadi aku sedang heat di kamar mandi lalu lalu...ah!Aku tidak bisa memikirkan hall itu terus menerus lupakan Aether!!! luapakannnn!!
“hey” Xiao membuatku menoleh "y-ya?”, “apa kau pusing? Atau lelah? Apa ada sesuatu yang sakit?” tanya Xiao tiba tiba sambil memegang dahiku “e-eh?” aku tak bisa bergerak tangan dingin Xiao menyentuh dahiku
“e-em..tidak k-kok..” jawabku dengan wajah memerah “...lain kali kau harus membawa obat untuk heatmu” ucap Xiao sambil berdiri mengambil tasnya dan memberikannya sebotol obat tablet “makan saja ini jika kau heat” kata Xiao
“Terimakasih...ah..Xiao dari mana kau mendapatkan ini?” tanya ku terbingung “hem...aku menemukanya di jalan” jelasnya "bagaimana jika ini racun?!" aku menatap kesal Xiao "aku hanya bercanda aku selalu membawa itu kemana mana, yah kau tahu dunia ini sangatlah aneh dan menyiksa kan? Jadi aku selalu membawa obat anti heat dan...yah..begitu" jelasnya
Yah begitunya apa?!, "hah...baiklah akan ku terima” aku menatap obat itu sambil tersenyum “eh? Lalu dimana ayahmu? Biasanya kau di antar oleh ayahmu ketika berangkat kan?” Xiao menatap ku kebingungan
“....” aku hanya menatap ke bawah “eh?" Xiao menatapku “dia...sudah meninggal...karena kecelakaan....” ucap ku dengan nada pela “ah...maaf sudah bertanya hall itu..” Xiao memegang pundak ku
“aku sangat membenci polisi semenjak kejadian itu” Aku menatap ke bawah sakit rasanya mengingat kejadian itu lagi, tapi entahlah aku tak tahu siapa yang harus di salahkan disini...
“ah aku kebanyakan berkata yah...ah apakah pelajaran tadi ada PR?” tanya ku mencoba membalikkan suasana di kelas kosong ini "hanya membuat skrpsi bab 1 ” jawab Xiao dengan wajah datar
“hei jangan memasang wajah seperti itu aku membencinya!” Aku langsung mencubit pipi Xiao "mwaaf...sajha... Twapi..wajhah ku memnagf seferti inhi" suaranya sangat tak jelas karena ku cubit tapi itu sedikit lucu
Aku tersenyum lalu melepas cubitan ku "em....bagaimana jika mengerjakanya bersama sama?” kata Xiao sambil tersenyum menatap diriku, syukurlah...moodnya kini kembali membaik “em baik di rumah mu kan?” aku balik bertanya “t-tidak jangan di rumahku rumah mu saja ah jika bisa boleh aku menginap? Ibuku sedang tak ada di rumah dan yah....apa..boleh?"
“baiklah aku setuju tapi....tolong jaga sebuah rahasia...yang hanya diketahui Xingqui seorang ” kataku "eh?.." Xiao memasang tampang bingung "s-sudah nanti saja" jawabku seraya mengelengkan kepala
Sorenya setelah pulang kuliah aku dan Xiao segera pergi ke apartemen Yixo dimana itu adalah tempat tinggal ku
***
“Mio aku pulang” Aku membuka pintu rumahku menatap seorang gadis kecil yang sedang bermain gim di depan layar tv yang besar. “selamat datang” Mio menjawab salamku
“Ae...sebenarnya siap dia?” tanya Xiao menatap Mio “kemarilah” Aku mengeret tangan Xiao ke kamarku membiarkan Mio sendirian di ruangan itu
“duduklah di sini aku akan menyiapkan teh dulu” aku segera keluar dari kamarku menyuruh Xiao duduk di atas kasur sembari keluar menyiapkan teh untuknya
Aether pov end
.
.
.
.
.
.
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Precious Person [BL Xiather]
Hayran KurguXiao x Aether fanfic Homophobic skip ato sy kudas biar jadi abu kea La Gignora . . . . . . Dia memiliki senyuman indah, mata yang indah, rambut blonde yang terkepang, serta perilaku yang imut serta lucu, aku manyukainya...tentu saja... enjoyy∑( ̄v ̄)