1. Awal Pertemuan

402 11 9
                                    

Sejak Kendra menginjak kan kaki di SMA Mentaris, tak sengaja bertemu dengan Tissa di ruang BK. Kendra sebagai siswa baru ada keperluan penting dengan guru BK. Sedangkan Tissa tak ada keperluan penting selain mendapat teguran dan hukuman karena ulahnya yang bisa membuat orang lain istighfar. Sejak pertemuan itu, dihari itu juga Tissa untuk pertama kalinya terpesona dengan laki-laki.

"ckckck ini gue gak lagi di surga kan? Buset ini ngapain pangeran surga turun ke bumi?" ucap Tissa yang terpesona dengan ketampanan Kendra yang baru saja tiba di ruang BK.

"Ngomong apa kamu, jangan banyak bercanda Tissa, kamu tau kamu salah apa sehingga saya panggil ke sini?" tanya guru BK.

"Aduh Bu, saya tuh orang nya lupa an, jadi saya lupa saya salah apa?" Saut Tissa.

"Banyak salah kamu, hobi datang terlambat, banyak laporan dari guru-guru kalau kamu tidak pernah mengerjakan tugas, selalu bolos di kantin, dan lagi kemarin kenapa kamu bisa ngerobohin hampir seluruh motor yang ada di parkiran sekolah?"

"Gak nyangka gue ketemu jodoh di ruang BK" ucap Tissa yang malah sibuk memperhatikan Kendra tanpa memperdulikan omelan sang guru.

"TISSA! Saya tanya kenapa gak dijawab?"

"Eh? maaf Bu gak denger. Sebentar Bu, ini kenapa ada jodoh saya di sini?"

"Jodoh-jodoh,benerin dulu sikap kamu!"

"Kendra siswa baru disini kan? Ada perlu apa?" tanya Bu Lilis pada Kendra.

"Maaf, saya tadi disuruh untuk mencari guru atas nama Bu Lilis"

Bu Lilis mengangguk kemudian kembali berucap "Saya sendiri. Tunggu saya di luar, saya masih ngurus anak bandel"

"Baik ,permisi" ucap Kendra sebelum meninggalkan ruang BK.

"Jadi apa alasan kamu Tissa?"

"Alasan apa Bu?" cengir Tissa.

"Astagfirullah, saya tanya kenapa kamu ngerobohin hampir seluruh motor di parkiran sekolah?"

"Owwh ituuu...mmmm anuu.....mmm" Tissa yang berusaha mencari alasan.

"CEPAT JAWAB! SAYA SIBUK INI"

"Ya kalau sibuk jangan ngurusin saya mulu dong Bu, gak cape apa? Kan ibu juga sibuk ,daripada ngurusi saya lebih baik ibu ngurusi hal yang lebih bermanfaat" ucap Tissa dengan santainya.

"NATISSA!?"

Tissa menghembuskan nafas dan memutar bola matanya malas. Kemudian kembali bersuara.

"Iya iyaa, saya kemarin lagi sebel aja Bu, makanya saya gak sengaja ngerobohin motor di parkiran, buat nyalurin kekesalan saya, daripada saya mukulin orang. Lagian motornya aja yang lemah. Orang saya Cuma nendang satu motor eh malah roboh hampir semua berarti yang salah ya motornya Bu karena gak bisa jaga keseimbangan dengan baik."

"Keterlaluan kamu Tissa, kamu harus mengganti rugi motor teman kamu yang sudah kamu robohkan. Kamu urus itu semua karena saya gak mau kalau sampai ada wali murid yang datang dan protes karena motor anak mereka tidak diberi ganti rugi!"

"Gampang itu mah, siap Bu" jawab Tissa dengan santainya sambil kedua tangan mengambil posisi seperti tengah berhormat.

Memang motor yang dirobohkan oleh Tissa tidak begitu parah mengalami kerusakan hanya lecet. Tapi tetap saja ia harus tanggung jawab akan ulahnya.
Tissa bukan orang kaya, dia dari kalangan orang biasa. Lantas bagaimana ia melunasi ganti rugi motor teman-temannya? Tenang, Tissa punya cara sendiri untuk melunasinya.

"Hari ini kamu saya hukum bersihin perpustakaan sampai bersih!"

"Ya gak Sampek bersih juga Bu"

"Namanya bersih-bersih ya harus bersih, gimana kamu ini!?"

NatissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang